2 Gedung Sekolah Rusak di Bogor Direvitalisasi, Pemerintah Kucurkan Rp 3,1 Miliar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menggelontorkan bantuan sebesar Rp3,1 miliar untuk revitalisasi SD Negeri 02 dan 03 Leuwibatu, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 

Revitalisasi ini mencakup pembangunan ruang kelas baru serta perbaikan sarana dan prasarana.

Kepala Sekolah SDN 02 Leuwibatu, Sudrajat mengungkapkan selama ini kondisi sekolahnya yang sangat memprihatinkan. 

"Di dua sekolah itu atap hancur, tembok rontok, dan ruang kelas tidak layak digunakan," kata Sudrajat yang juga Pelaksana tugas (Plt) Kepala Sekolah SDN 03 Leuwibatu ini, melalui keterangan tertulis, Kamis (14/8/2025).

Pada SDN 02 terdapat enam ruang kelas, namun hanya lima yang bisa dipakai. 

Sementara di SDN 03, memiliki empat kelas, namun hanya tiga yang dapat dipergunakan.

Dalam program ini, SDN 02 mendapatkan pembangunan enam ruang kelas baru bertingkat dua lantai.

Sementara, SDN 03 melakukan rehabilitasi bertingkat tiga ruang kelas.

Selama proses revitalisasi, sebanyak 310 siswa dari dua sekolah ini untuk sementara melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) di empat lokasi.

Di mana untuk SDN 02 di Pondok Pesantren, sementara untuk SDN 03 belajar di rumah guru dan rumah warga sekitar.

Meski KBM tetap berjalan, namun diakui Sudrajat, kondisi ini tidak efektif untuk murid-murid menerima pembelajaran. "Kita tetap tatap muka, tapi jujur kurang efektif karena terbentur waktu (untuk revitalisasi)," ujarnya.

Pekerjaan yang dimulai pada 25 Juli 2025 ini ditargetkan selesai pada Desember mendatang. Namun, kata Sudrajat, intensitas hujan tinggi hampir setiap sore membuat revitalisasi mengalami kendala. 

“Kalau cuaca mendukung, Desember kami sudah bisa launching. Harapan kami anak-anak nyaman belajar dan guru bisa mengajar dengan baik,” ucapnya.

Rejoko Puji Triantoro, Guru Kelas 6 SDN 03 Leuwibatu mengatakan, kerusakan di sekolah mereka memang cukup parah. Mulai dari tembok, atap, lantai, hingga alat pembelajaran.

"Di kelas memang sangat memprihatinkan. Mulai dari atap bocor, tembok pada keluar pasirnya, lantai pun kami tidak bisa pel keramiknya karena berdebu," kata Joko, sapaan karibnya.