Teka-teki Kematian Putri Apriyani di Indramayu, Korban Diminta Ambil Uang ke Bank sebelum Tewas
Teka-teki kematian seorang wanita bernama Putri Apriyani (24) di kosnya yang berada di Indramayu, Jawa Barat pada Sabtu (9/8/2025) masih misteri.
Putri diminta mengambil uang senilai Rp35 juta untuk keperluan menggadaikan sawah.
“Tapi kalau sudah diambil atau tidaknya kurang tahu karena rekening apanya masih di polisi jadi barang bukti untuk penyelidikan,” ujar Karja.
Karja mengatakan peristiwa itu terjadi pada hari yang sama ketika Putri tewas.
“Itu kejadian sorenya, kejadiannya kan malam, ini sorenya,” ujar dia.
Mengenai kehilangan tersebut, Karja mengaku belum mendapat informasi lebih lanjut, termasuk mengenai uang Rp35 juta yang dikirim ibunda Putri untuk diambil oleh korban.
Meski begitu, barang-barang seperti ponsel kemudian tas milik korban masih ada atau tidak hilang.
“Sedangkan untuk uang itu kami keluarga belum tahu apakah sudah diambil oleh Putri atau belum karena belum ada laporan,” ujar paman korban, Tamsin (58), menambahkan.
Tamsin menyampaikan terlebih hingga pagi harinya tidak ada kabar apapun dari Putri setelah dimintai tolong mengambil uang tersebut.
“Terus ujug-ujug ada berita kematian,” ucap Tamsin.
Pihak keluarga mengaku sangat terpukul atas kepergian Putri. Pasalnya, korban dikenal sebagai pribadi yang baik.
“Dia anak yang baik gak pernah aneh-aneh,” jelas Karja, saat ditemui di rumah duka di Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang, Indramayu, Minggu (10/8/2025).
Karja menjelaskan Putri merupakan anak kedua sekaligus anak bungsunya.
Korban lulus dari SMK Farmasi dan kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi di Kota Yogyakarta.
Namun, akibat pandemi Covid-19 lalu, Putri kembali ke Indramayu dan memutuskan untuk berhenti kuliah.
Korban kemudian bekerja di apotek di Kota Mangga itu, julukan untuk Indramayu, dan tinggal di indekos.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.