Prada Lucky Namo Meninggal
Kawal Kasus Kematian Prada Lucky, Gubernur NTT: Keluarga Akan Dapat Keadilan Seadil-adilnya
Selaku Gubernur NTT, Melki menyatakan sikap, mendukung langkah dan sikap orang tua Prada Lucky Namo, yang sedang menempuh proses hukum.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Pravitri Retno W
Luka lebam tampak jelas terlihat di bagian dada dan perut.
Pemakaman Prada Lucky
Ratusan pelayat menghadiri prosesi pemakaman Prada Lucky pada Sabtu, 9 Agustus 2025.
Ibadah pelepasan berlangsung di rumah duka di Rumah Dinas Asrama Tentara (Asten), Kuanino, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang.
Prosesi ibadah dipimpin oleh Pendeta Lenni dari Jemaat GMIT Batu Karang Kuanino Kupang.
Di hadapan ratusan pelayat, Otniel selaku perwakilan keluarga menyampaikan permintaan tegas agar pimpinan TNI mengusut tuntas kematian Prada Lucky, yang diduga akibat penganiayaan oleh seniornya.
"Kepada pemimpin tertinggi TNI, usut semua yang ada sampai tuntas. Mereka adalah preman yang berseragam. Preman itu tidak boleh dibiarkan. Mereka ibarat duri dalam daging," katanya, Sabtu, dikutip dari POS-KUPANG.com.
Otniel menegaskan, keluarga akan menerima jika Prada Lucky gugur di medan tugas, namun kenyataan yang dihadapi berbeda.
"Anak kami meninggal dalam pembantaian," katanya dengan suara bergetar.
Ia lantas berharap, proses hukum terhadap para pelaku dapat dilakukan secara transparan hingga keluarga mendapatkan rasa keadilan.
Baca juga: Serma Christian Namo, Ayah Prada Lucky Buru Akun Nafa Arshana: Cari Sampai Dapat

Pelaku Pemukulan
Personel yang terlibat dalam pemukulan terhadap Prada Lucky di antaranya yaitu:
Pemukulan menggunakan selang
- Letda Inf Thariq Singajuru
- Sertu Rivaldo Kase
- Sertu Andre Manoklory
- Sertu Defintri Arjuna Putra Bessie
- Serda Mario Gomang
- Pratu Vian Ili
- Pratu Rivaldi
- Pratu Rofinus Sale
- Pratu Piter
- Pratu Jamal
- Pratu Ariyanto
- Pratu Emanuel
- Pratu Abner Yetersen
- Pratu Petrus Nong Brian Semi
- Pratu Emanuel Nibrot Laubura
- Pratu Firdaus
Pemukulan dengan tangan
- Pratu Petris Nong Brian Semi
- Pratu Ahmad Adha
- Pratu Emiliano De Araojo
- Pratu Aprianto Rede Raja
Kronologi Dugaan Penganiayaan
Peristiwa bermula saat Staf-1/Intel melakukan pemeriksaan terhadap Prada Lucky yang diduga mengalami penyimpangan seksual (LGBT) pada Minggu, 27 Juli 2025 pukul 21.45 WITA.
Namun, dalam laporan tersebut tidak secara gamblang dijelaskan perilaku penyimpangan seksual (LGBT) yang dilakukan Prada Lucky.
Pada Senin, 28 Juli 2025 sekira pukul 06.20 WITA, Prada Lucky disebut kabur saat izin ke kamar mandi untuk buang air besar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.