Pendemo Belum Puas, Aksi Besar-besaran 13 Agustus Tetap Jalan, Ngotot Ingin Lengserkan Bupati Sudewo
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu ancam tetap gelar demo besar-besaran 13 Agustus 2025, ngotot ingin lengserkan Bupati Pati Sudewo.
Penulis:
Endra Kurniawan
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Bupati Pati, Jawa Tengah, Sudewo akhirnya batal menaikkan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.
Keputusan tersebut dia ambil setelah gelombang protes dari masyarakat menerpanya.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi bahkan sampai turun tangan memberikan teguran langsung kepada Bupati Sudewo.
Bupati Sudewo dalam pernyataannya menegaskan, tarif PBB-P2 akan kembali seperti semula, sama dengan tahun 2024.
“Bagi yang sudah terlanjur membayar, selisihnya akan dikembalikan oleh pemerintah, teknisnya akan diatur oleh BPKAD bersama kepala desa,” jelasnya, dikutip dari Instagram @pemkabpati_.
Ia juga meminta maaf dan meminta masyarakat tetap kompak dan gotong royong membangun Kabupaten Pati.
Meski batal menaikkan tarif PBB-P2, massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu belum puas, dan akan tetap menggelar demo besar-besaran pada 13 Agustus 2025 mendatang.
Koordinator Lapangan (Korlap) Penggalangan Donasi Masyarakat Pati Bersatu, Teguh Istiyanto mengungkap, pihaknya kini memiliki target baru.
Massa tetap ngotot ingin melengserkan Sudewo dari kursinya sebagai orang nomor satu di Kabupaten Pati.
“Sekalipun benar pajak kembali diturunkan, kami akan tetap demo."
"Kami akan tetap penuhi Alun-Alun Pati tanggal 13 besok. Targetnya menurunkan Sudewo dari jabatan bupati,” tegas dia, dikutip dari TribunJateng.com, Sabtu (9/8/2025).
Teguh menyebut Bupati Sudewo melanggar janji kampanyenya saat Pilkada 2024 yang tidak akan menaikkan pajak karena akan menyusahkan warganya.
Baca juga: Bupati Pati Batalkan Kenaikan Tarif PBB, Pakar Harap Warga Tak Terpolitisasi
Bupati Sudewo juga dinilai telah menantang dengan mengaku siap didemo oleh 50.000 orang buntut menaikan tarif PBB-P2.
"Setelah itu nantang warga yang tidak setuju untuk demo. Setelah kami terima tantangannya, dia ngomong membatalkan kenaikan pajak."
"Bagi saya itu kata-kata seperti pepesan kosong, omon-omon saja," ungkap Teguh.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.