Pelestarian Lingkungan, Mapala UI Eksplorasi Gunung Tertinggi Bengkulu
Gunung Patah adalah gunung tertinggi di Provinsi Bengkulu, Indonesia, dan merupakan salah satu destinasi pendakian paling ekstrem di Sumatra.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Malvyandie Haryadi
Pelestarian Lingkungan, Mapala UI Eksplorasi Gunung Tertinggi Bengkulu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Melalui program Satria Hutan Indonesia (SHI), Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) melakukan kegiatan eksplorasi di gunung Patah, Bengkulu.
Gunung Patah adalah gunung tertinggi di Provinsi Bengkulu, Indonesia, dan merupakan salah satu destinasi pendakian paling ekstrem di Sumatra.
Gunung Patah berlokasi di perbatasan Provinsi Bengkulu dan Sumatera Selatan, dengan ketinggian: Sekitar 2.852 meter di atas permukaan laut.
Gunung ini termasuk gunung berapi non-aktif.
Gunung Patah tersebut menjadi sasaran eksplorasi karena dianggap sebagai lokasi yang tepat untuk mendorong pelestarian lingkungan, sekaligus membangun relasi yang konstruktif dengan alam dan masyarakat desa.
“Program Satria Hutan Indonesia bukan hanya ruang bagi kami untuk berkontribusi, tetapi juga wadah pembelajaran yang bermakna bersama masyarakat. Melalui interaksi langsung, kami belajar tentang kearifan lokal, nilai-nilai kolektif, dan semangat menjaga alam yang telah diwariskan turun-temurun,” kata Project Officer SHI Mapala UI, Dimas Nur Hidayat, Rabu (6/8/2025).
Program Satria Hutan Indonesia merupakan agenda rutin Mapala UI yang menggabungkan aksi eksplorasi kawasan hutan, edukasi lingkungan, serta pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan partisipatif.
“Tahun ini, fokus utama kegiatan adalah eksplorasi kawasan Gunung Patah, dokumentasi keanekaragaman hayati, dan peningkatan kemampuan pendakian yang bertanggung jawab dan aman,” sambung Dimas.
Program ini akan berlangsung selama beberapa minggu ke depan, dengan berbagai agenda kegiatan yang telah dirancang bersama masyarakat.
Selain kegiatan pendakian dan eksplorasi ke gunung Patah, kegiatan ini juga dilakukan dalam bentuk pemberdayaan masyarakat Desa Manau IX.
Dimana untuk siswa di SDN 93 Kaur, Satria Hutan Indonesia membawa dua program utama, yakni ‘Satu Huruf Seribu Harapan’ yang memiliki tujuan untuk memantik semangat berliterasi, serta mengenalkan praktik pengolahan sampah bekas.
Perwakilan Pemerintah Kabupaten Kaur, M. Adhar Cilas selaku Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia menyampaikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa Universitas Indonesia yang mengambil peran aktif dan memilih lokasi Gunung Patah sebagai tempat berkegiatan.
"Mohon dijaga apa yang ada di hutan (flora dan faunanya), agar alam tetap lestari,” ujarnya.
“Pemerintah daerah akan mendukung kegiatan Satria Hutan Indonesia. Kolaborasi antara akademisi, pemuda, perangkat desa dan masyarakat sangat penting untuk keberlanjutan lingkungan dan sosial,” tambah Adhar Cilas.
Adapun kegiatan ini diikuti oleh 23 Anggota Mapala UI dan 34 Calon Anggota Mapala UI.
Program ini merupakan rangkaian kegiatan dalam pendidikan calon anggota Mapala UI, dalam bentuk Perjalanan Panjang. Direncanakan keseluruhan kegiatan akan berakhir sebelum masa perkuliahan dimulai kembali.
Kasus Cacingan Muncul Lagi, KPAI Soroti Anak Diasuh Orangtua yang Punya Utang dan Candu Gadget |
![]() |
---|
Kasus Bayi di Bengkulu Terinfeksi Cacing, KPAI Ingatkan Negara untuk Lindungi Anak |
![]() |
---|
Hasil Rontgen Bocah Cacingan di Bengkulu: Banyak Cacing Gelang di Usus Halus dan Besar |
![]() |
---|
Penjelasan Dokter Kondisi Anak Cacingan di Bengkulu: Banyak Sekali Cacing di Usus Halus dan Besar |
![]() |
---|
Kasus Anak Cacingan Terjadi Lagi, Wamenkes Singgung Kebersihan Lingkungan yang Buruk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.