Tabrak Tebing Dasar Laut Selat Baruta, KM Tilongkabila Masuk Dok di Makassar untuk Perbaikan
Kapal berhasil kembali ke Pelabuhan Murhum Baubau dan seluruh 1.308 penumpang dilaporkan selamat tanpa korban jiwa.
TRIBUNNEWS.COM, SULTRA – Kapal Motor (KM) Tilongkabila milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) harus menjalani emergency docking atau masuk dok di Makassar, Sulawesi Selatan usai mengalami insiden menabrak dangkalan atau tebing dasar laut di Selat Baruta, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.
Insiden tersebut terjadi pada Minggu malam, 27 Juli 2025, saat KM Tilongkabila berlayar dari Pelabuhan Murhum Baubau menuju Raha, Kabupaten Muna. Sekitar satu jam setelah meninggalkan dermaga, kapal dilaporkan menabrak bagian dangkal dasar laut sekitar pukul 22.00 WITA.
Akibatnya, bagian lunas kapal mengalami kebocoran selebar satu jengkal.
Meski demikian, kapal berhasil kembali ke Pelabuhan Murhum Baubau dan seluruh 1.308 penumpang dilaporkan selamat tanpa korban jiwa.
“Tidak ada kepanikan berlebihan selama kejadian. Penumpang berhasil dievakuasi dengan baik,” kata Kepala Cabang PT Pelni Baubau, Djasman, pada Selasa (29/7/2025).
Baca juga: Usul Gubernur Khofifah Tambah Kapal di Ketapang-Gilimanuk, Gapasdap: Perlu Kajian Tepat
KM Tilongkabila Menuju Makassar untuk Perbaikan
Setelah dievakuasi dan dilakukan pemeriksaan awal, PT Pelni memutuskan untuk membawa KM Tilongkabila ke Makassar untuk menjalani perbaikan struktural di galangan kapal.
Kapal dijadwalkan berangkat Rabu, 30 Juli 2025, setelah seluruh penumpang diturunkan dan dipindahkan ke kapal pengganti.
Djasman menyebutkan bahwa penumpang tujuan Muna, Luwuk, Gorontalo, hingga Bitung telah dialihkan ke kapal KM Jetliner sebagai bentuk tanggung jawab operator.
“Pembatalan tiket KM Tilongkabila otomatis diganti dengan tiket tujuan serupa menggunakan KM Jetliner,” ujarnya.
Guncangan Seperti Gempa, Kapal Putar Haluan
Salah satu penumpang, Wayan Raka, menceritakan detik-detik saat kapal menghantam dangkalan.
Ia menggambarkan guncangan keras yang membuat beberapa penumpang panik hingga menangis.
“Guncangannya seperti gempa. Saya berada di dalam kapal saat itu,” ujarnya. Setelah menabrak, dalam waktu sekitar lima menit kapal berhasil lolos dan langsung memutar haluan kembali ke Baubau.
KM Tilongkabila merupakan kapal penumpang tipe 1000 buatan galangan kapal Jos L. Meyer di Papenburg, Jerman, dan mulai beroperasi pada tahun 1995.
Kapal ini memiliki panjang 99,8 meter, lebar 18 meter, kecepatan maksimal 15 knot, serta kapasitas angkut sekitar 970–1.000 penumpang.
Sumber: Tribun Sultra
Guru Besar UNM Prof Harris Menilai Ada 5 Pasal Mengandung Multitafsir di RUU Perampasan Aset |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Makassar Besok Rabu, 17 September 2025: Cerah Sepanjang Hari |
![]() |
---|
Polda Sulsel Tetapkan 53 Tersangka Terkait Kerusuhan saat Unjuk Rasa, Ada Anak di Bawah Umur |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Makassar, Selasa 16 September 2025: Tak Berpotensi Hujan |
![]() |
---|
33 Kendaraan Dinas Pemkot Makassar Terbakar Saat Kerusuhan di DPRD: Berikut Daftar dan Harganya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.