Program Makan Bergizi Gratis
Rendang Berbusa, 200 Siswa SMPN 8 Kupang Keracunan MBG, Kini Siswa Trauma Tolak MBG
Pantas jadi Kejadian Luar Biasa (KLB), 200 siswa SMPN 8 Kupang Keracunan MBG, 140 di antaranya Dirujuk ke 3 RS, siswa trauma tolak MBG
Penulis:
Theresia Felisiani
“Beberapa anak bilang, kami makan saja karena lapar Bu. Padahal dari pengakuan mereka, tahu dan sayurnya terasa asam.”
Setelah selesai jam sekolah, para siswa siswi pulang ke rumah masing-masing.

Pada Selasa (22/7) pagi, saat tiba di sekolah, kondisi para siswa memburuk. Mereka mengalami muntah, menceret, dan sakit perut hebat.
Kejadian ini muncul secara serempak.
“Anak-anak datang ke sekolah sambil menangis dan mengeluh kesakitan. Ada yang langsung kami bawa ke UKS, tapi karena banyak yang parah, kami rujuk ke rumah sakit,” terang Maria Roslin Lana.
Pihak sekolah, lanjut Maria Roslin Lana, berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Puskesmas Oesapa, serta dibantu mobil ambulans dan armada dari BPBD untuk mengantar anak-anak ke rumah sakit.
Maria Roslin Lana mengatakan, pihaknya sedang menunggu hasil investigasi Dinas Kesehatan dan BPOM Kota Kupang, termasuk pengujian terhadap sampel makanan yang dikonsumsi siswa.
“Kami berharap hasil uji bisa segera keluar agar semuanya jelas. Yang terpenting, anak-anak kami bisa pulih dan kembali belajar dengan aman,” katanya.
Terpisah Dokter spesialis di RSUD SK Lerik, Ronald Melviano menjelaskan, gejala yang dirasakan oleh para siswa adalah pusing, mual dan muntah. Selain itu, nyeri ulu hati, dan diare.
Menurut Ronald Melviano, ada siswa yang sudah merasakan gejala dari kemarin siang hingga malam hari.
"Ada yang diare sudah dari semalam dan yang pasti ini keracunan,” katanya.
Para korban dibawa ke IGD RSUD SK Lerik pada pukul 08.00 Wita.
“Kami atasi nyeri ulu hati, dan mengobati diare dengan pemberian cairan.”
Hingga Selasa siang, pihak RSUD SK Lerik menangani 18 siswa siswi korban keracunan Makanan Bergizi Gratis.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.