5 Populer Regional: Pejabat BIN Kalteng Ngamuk Pukul Satpol PP - 20 Kades di Sumsel Kena OTT
Berikut rangkuman berita populer regional dimulai pejabat BIN Kalteng ngamuk pukul Satpol PP hingga 20 kades terjaring OTT.
TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai dari insiden pejabat pejabat Badan Intelijen Negara Kalimantan Tengah (BIN Kalteng) bernama Kolonel Widya mengamuk pukul anggota Satpol PP.
Aksi pemukulan terjadi di lingkungan Kantor Gubernur Kalteng di Menteng, Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, pada Kamis (24/7/2025) sekira pukul 08.00 WIB.
Adapun pemicunya adalah salah paham antara Kolonel Widya dengan anggota Satpol PP terkait masalah parkir mobil.
Kemudian ada kabar seorang camat dan 20 kepala desa terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lahat, Kamis (24/7/2025).
Dugaan sementara setiap kades dimintai uang Rp7 juta yang sumbernya dari Anggaran Dana Desa (ADD).
Uang tersebut, ada kaitannya dengan aliran dana untuk penegak hukum.
Berikut rangkuman berita populer regional selengkapnya selama 24 jam di Tribunnews.com:
1. 6 Fakta Pejabat BIN Kalteng Ngamuk Pukul Satpol PP: Dipicu Parkir, Sosok Kolonel Widya, Kini Damai
Video insiden pejabat Badan Intelijen Negara Kalimantan Tengah (BIN Kalteng) mengamuk lakukan pemukulan kepada anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), viral lewat media sosial.
Aksi pemukulan tersebut, terjadi di lingkungan Kantor Gubernur Kalteng di Menteng, Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, pada Kamis (24/7/2025) sekira pukul 08.00 WIB.
Belakangan terungkap, sosok pejabat BIN Kalteng yang pukul anggota Satpol PP bernama Kolonel Widya.
Adapun pemicunya adalah salah paham antara Kolonel Widya dengan anggota Satpol PP terkait masalah parkir.
Kolonel Widya memarkirkan mobilnya di tempat parkir khusus Gubernur Kalteng.
Kini kedua belah pihak sudah berdamai atas insiden pemukulan ini.
Berikut fakta-fakta pejabat BIN Kalteng pukul anggota Satpol PP dirangkum Tribunnews.com, Jumat (25/7/2025):
Videonya viral
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, video detik-detik pemukulan tersebar luas di platform X dan TikTok.
Pada awal rekaman terlihat suasana halaman kantor Gubernur Kalteng.
Beberapa saat kemudian pejabat BIN Kalteng Kolonel Widya tampak berbicara dengan seorang anggota Satpol PP yang sedang bertugas.
Terlihat kontak fisik yang dilakukan Kolonel Widya kepada anggota Satpol PP.
2. Penyebab Bentrok Ceramah Habib Rizieq: FPI Sebut Ada Niat Jahat, PWI-LS Bantah Serang Duluan

Penyebab pasti bentrokan yang terjadi saat ceramah tokoh agama asal Jakarta Habib Muhammad Rizieq Shihab, hingga kini masih belum jelas.
Habib Rizieq memang dikenal sebagai ulama yang kontroversial memiliki jalan dakwah dengan prinsip amar ma'ruf nahi munkar (memerintahkan yang baik dan mencegah yang buruk).
Pendiri Front Pembela Islam (FPI), yang kini berganti nama usai dibubarkan pemerintah Front Persatuan Islam (FPI) pada 30 Desember 2020 itu, juga pernah terjerat sederet kasus hukum hingga berujung penjara.
Terbaru, nama Habib Rizieq kembali disorot saat ceramah yang menghadirkan dirinya berujung bentrok di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (22/7/2015) malam.
Bentrokan melibatkan dua ormas, yakni Front Persatuan Islam (FPI) dan Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS).
FPI dan PWI-LS saling tuding soal pemicu bentrokan yang melukai 7 warga dan 4 polisi tersebut.
FPI menuduh PWI-LS sejak awal memiliki niat jahat untuk membubarkan pengajian dalam rangka peringatan bulan Muharam itu.
Sedangkan PWI-LS mengaku diserang terlebih dahulu oleh pihak FPI.
3. Keberadaan Ita, Bu Guru SMAN 24 Batam usai Buat Laporan Palsu Uang Rp 210 Juta Dicuri

Terungkap keberadaan Rosma Yulita alias Ita (46), seorang wanita warga Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) yang nekat membuat laporan palsu di kepolisian.
Ita adalah guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 24 Batam yang diketahui mengampu mata pelajaran Ekonomi untuk murid kelas XI dan XII.
Belum lama ini, Ita viral di media sosial (medsos) karena mengaku menjadi korban pencurian dengan pemberatan (curat) uang sebesar ratusan juta rupiah.
Pada Senin (14/7/2025) lalu, Ita mengaku kehilangan uang Rp 210 juta di parkiran restoran cepat saji, Kentucky Fried Chicken (KFC) yang berlokasi di kawasan Tiban III, Kecamatan Sekupang.
Ita lantas melaporkannya ke Polsek Sekupang.
Tetapi, setelah diselidiki polisi ternyata laporan yang dibuat Ita hanyalah karangan semata alias palsu.
Sejak kebohongannya terbongkar, Ita dikabarkan tidak masuk ke sekolah untuk mengajar dengan alasan jatuh sakit.
Beberapa pelajar dan guru lain yang ditemui mengaku tidak melihat Ita.
4. 3 Fakta Serma Tengku Dian Bunuh Istri di Deli Serdang: Ditetapkan Tersangka hingga Motif Ekonomi

Sersan Mayor (Serma) Tengku Dian, anggota Bintara (BA) Provost Denmadam I Bukit Barisan membunuh istrinya, Astri Gustina pada Rabu (23/7/2025) pagi.
Kodam I/Bukit Barisan adalah komando kewilayahan pertahanan militer yang mencakup wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau.
Aksi penusukan dilakukan di dalam rumah di Desa Sei Semayang, Sunggal, Deli Serdang, Sumatra Utara.
Korban ditemukan dalam kondisi bersimbah darah dan sempat dilarikan ke Rumah Sakit Latersia Binjai, namun nyawanya tak tertolong.
Serma Tengku Dian langsung melarikan diri dan ditangkap di parkiran Bandara Kualanamu, Medan, Rabu (23/7/2025) sekitar pukul 10.45 WIB.
Tindakan kriminal Serma Tengku Dian mencoreng nama institusi TNI, terlebih pelaku merupakan Provost yang bertugas sebagai penegak disiplin, hukum, dan tata tertib di lingkungan militer.
Kini ia sudah ditetapkan sebagai tersangka.
5. Seorang Camat dan 20 Kades di Sumsel Kena OTT, Ada Setoran Pakai Dana Desa

Seorang Camat Pagar Gunung, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan bernama Elsye Hartuti terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lahat, Kamis (24/7/2025).
OTT merupakan penangkapan pelaku saat mereka tengah melakukan tindak pidana atau sesaat setelahnya.
Tak sendiri, Elsye diringkus bersama 20 kepala desa Kecamatan Pagar Gunung dan satu orang ketua Forum Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI).
Kecamatan Pagar Gunung memiliki 20 desa.
OTT tersebut dilakukan Kejati di Kantor Camat Pagar Gunung.
Mengutip TribunSumsel.com, diduga setiap kades dimintai uang Rp7 juta yang sumbernya diduga dari Anggaran Dana Desa (ADD).
"Dugaan ini masih proses pendalaman," ungkap Asisten Tindak Pidana Khusus Kejati Sumsel Ardhryansah.
Selain itu, diduga uang tersebut ada kaitannya dengan aliran dana untuk penegak hukum.
"OTT ini dilakukan karena adanya dugaan aliran dana untuk Oknum Penegak Hukum."
"Uang yang diberikan oleh para kepala desa terindikasi dari anggaran dana desa yang masuk dalam lingkup keuangan negara," lanjut Adhryansah.
Ia menuturkan, OTT dilakukan saat para kepala desa tersebut menghadiri rapat persiapan peringatan HUT ke-80 RI.
(Tribunnews.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.