Senin, 29 September 2025

Dedi Mulyadi Pimpin Jabar

Wisatawan Jeep Kaliurang Menurun karena Larangan Study Tour di Jabar, Sopir Terpaksa Beternak

Larangan study tour di Jabar berdampak pada penurunan wisatawan jeep Lava Tour Sleman.. Siswa Jabar penyumbang 60 persen wisatawan.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Bobby Wiratama
Tribun Jogja/Alexander Ermando
WISATA JEEP - Satu di antara tempat wisata di kawasan Kaliurang untuk Lava Tour Merapi, Jumat (1/6/2018). TRIBUN JOGJA/ALEXANDER APRITA 

TRIBUNNEWS.COM - Larangan study tour bagi siswa di Jawa Barat berdampak pada jumlah wisatawan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengambil kebijakan tersebut karena study tour dianggap membebani wali murid.

Meski mendapat banyak tuntutan dari pelaku pariwisata di Jabar, Dedi Mulyadi enggan mencabut Surat Edaran (SE) Nomor 45/PK.03.03.KESRA tentang larangan menggelar study tour.

Para pelaku pariwisata mengancam akan menggelar aksi yang lebih besar dari demo di halaman Gedung Sate, Bandung pada Senin (21/7/2025) lalu.

Wisata jeep Lava Tour di Kaliurang, Sleman, DIY mengalami penurunan wisatawan sejak aturan larangan study tour diberlakukan Dedi Mulyadi.

Selama ini, study tour siswa Jabar menjadi penyumbang 60 persen jumlah wisatawan.

Sistem yang digunakan yakni pihak travel mem-booking basecamp dan akan disediakan jumlah jeep sesuai permintaan.

Salah satu driver jeep, Joko Wahyono, mengaku baru mengantarkan wisatawan satu kali sepanjang hari.

"Hari ini baru narik sekali, reguler. Kadang seharian, belum tentu berangkat," ungkapnya, Rabu (23/7/2025), dikutip dari TribunJogja.com.

Istilah reguler digunakan para driver jika yang memesan individu bukan dari travel.

Ia menjelaskan upah yang didapat sesuai jumlah perjalanan karena jeep bukan miliknya.

Baca juga: 4 Hal yang Diungkap Polisi soal Tragedi Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi yang Tewaskan 3 Orang

Satu wisatawan dipatok tarif Rp75 ribu sekali jalan.

"Satu minggu, katakanlah sebelumnya bisa 10 kali jalan. Tapi sekarang cuma 3-4 kali jalan."

"Setelah dipotong biaya operasional, kemudian untuk pemilik jeep, driver dapat upahnya ya Rp70 ribu-Rp75 ribu sekali jalan. Kalau seminggu jalan 4 kali ya dikali itu," bebernya.

Ketika wisatawan sepi, banyak driver memilih menggeluti usaha lain seperti beternak maupun bertani.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan