Minggu, 5 Oktober 2025

Profil dan Sosok

Sosok Santiko, Kades di Tuban Minta Maaf Grogi sampai Tak Sebut Peran Swasta di Kopdes Merah Putih

Sosok Santiko, kepala desa Pucangan di Tuban, Jawa Timur, yang viral usai salah sebut dalam peresmian Koperasi Merah Putih pada Senin (21/7/2025).

Tribunjatim.com/Muhammad Nurkholis
KOPDES MERHA PUTIH - Kolase foto Santiko, Kepala Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, saat diwawancarai usai putus kerjasama Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) dengan Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Rabu (23/7/2025) dan potret KDMP Pucangan. Berikut sosok Sosok Santiko, kepala Desa Pucangan, viral usai salah sebut dalam acara peresmian 80.000 kelembagaan Koperasi Merah Putih pada Senin (21/7/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Sosok Santiko, Kepala Desa Pucangan, Kecamatan Monting, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur, yang viral usai salah sebut dalam acara peresmian 80.000 kelembagaan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). 

KDMP Pucangan dipilih oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, sebagai pusat peluncuran acara KDMP di Jawa Timur, pada Senin kemarin. 

Koperasi Desa Merah Putih merupakan lembaga ekonomi beranggotakan masyarakat desa yang dibentuk untuk meningkatkan kesejahteraan melalui prinsip gotong royong. 

Koperasi Merah Putih ini, telah diresmikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto di Klaten, Jawa Tengah, pada Senin (21/7/2025). Diikuti ribuan kepala desa secara offline dan online di masing-masing wilayah. 

Pun Kepala Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, yang mengikuti jalannya acara peresmian secara daring bersama pejabat pemerintah Jawa Timur,

Dalam zoom meeting dengan Presiden Prabowo itu, Santiko diberikan kesempatan untuk menyampaikan soal peran sejumlah pihak dalam mendukung KDMP di wilayahnya. 

Namun, ia menyampaikan bahwa KDMP disupport BUMN dan PT Pupuk Indonesia. Padahal ada dukungan dari pihak swasta, yakni PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat. 

Hal tersebut, menuai polemik hingga putusnya kerjasama antara KDMP Pucangan dan PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat usai peluncuran KDMP.

PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat merupakan sebuah perusahaan berbasis pesantren yang berlokasi di Paciran, Lamongan, Jawa Timur.

Perusahaan ini, bagian dari unit usaha dari Pondok Pesantren Sunan Drajat yang bergerak di bidang pengembangan ekonomi kerakyatan, khususnya melalui pendampingan dan pembinaan koperasi desa.

Baca juga: Kades di Tuban Salah Ucap saat Peresmian Kopdes Merah Putih, Pihak Swasta Putus Kontrak

Sosok Santiko

Santiko merupakan kepala desa (kades) atau disebut lurah di Kabupaten Tuban, Jatim.

Saat ini, ia bertugas memimpin wilayah di Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Tuban. 

Dikutip dari situs resmi Pemerintahan Kabupaten Tuban, Santiko diketahui juga menjabat sebagai Ketua Pengawas KDMP Pucangan.

Koperasi Desa Merah Putih Pucangan dipilih menjadi pusat peluncuran acara KDMP di Jawa Timur, pada Senin (21/7/2025).

Kepala Desa Pucangan pun hadir dalam acara tersebut. Santiko diberikan kesempatan untuk memperkenalkan diri menjelaskan mengenai keberadaan koperasi desa di wilayahnya. 

Menurutnya, melalui program Presiden Prabowo tersebut, Koperasi Merah Putih di desanya yang sudah berjalan. 

"Saya Santiko, Kepala Desa Pucangan. Kecamatan Pucang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur."

"Izin menyampaikan, di desa kami Koperasi Desa Merah Putih saat ini sudah berjalan, saat ini, beras sembako tinggal menindaklanjuti, dan omzet kotornya satu bulan Rp 620 juta," ucapnya berbincang dengan Presiden secara daring, Senin. 

Santiko melanjutkan pernyataannya bahwa pihaknya akan bekerjasama dengan pihak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait keberlangsungan KMDP.

Akui Grogi, Minta Maaf Salah Sebut

Namun, dalam kesempatan itu, Santiko salah ucap karena tak menyampaikan peran pihak swasta yang telah mendukung koperasi desa di Pucangan.

Santiko justru menyebut KDMP Pucangan didukung oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pihak pengurus KDMP Pucangan tidak menyebutkan adanya dukungan dari PT Perekonomian Sunan Drajat.

Kesalahan itu memicu kekecewaan besar dari pihak PT Perekonomian Sunan Drajat.

Hingga barang dan peralatan yang sebelumnya diberikan untuk mendukung KDMP Pucangan langsung ditarik kembali. 

Usai ramai polemik tersebut, Kepala Desa Santiko menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada pihak PT Perekonomian Sunan Drajat, di balai desa setempat, pada Rabu (23/7/2025).

Santiko mengaku grogi saat berbicara di depan Presiden Prabowo saat peluncuran dan peresmian 80.081 KDMP se-Indonesia.

Santiko juga mengaku, hanya menyampaikan hal yang spontan karena secara struktur, semestinya pernyataan resmi merupakan ranah Ketua KDMP.

“Saat itu saya tiba-tiba diberikan mikrofon. Jadi saya hanya menyampaikan seadanya, dan mohon maaf jika ada hal yang kurang tepat,” ucap Santiko.

Santiko menegaskan, sejak awal pembentukan koperasi hingga terbentuknya kedai atau gerai KDMP tidak lepas dari dukungan ekonomi dan manajemen dari Ponpes Sunan Drajat.

“Sejak awal kontribusi perekonomian Ponpes Sunan Drajat sangat besar. Kami sangat merasakan dampaknya, dan warga juga sangat terbantu,” katanya.

Kades Pucangan berharap, kerja sama dengan Ponpes Sunan Drajat bisa terus berlanjut.

Baca juga: Penyebab Koperasi Desa Merah Putih di Tuban Tutup Sehari setelah Diresmikan, Barang Dagangan Ditarik

Respons Manajemen Ponpes

Terkait Kepala Desa Santiko yang tak menyebut nama PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat, pihak manajemen buka suara. 

Manajemen Ponpes Sunan Drajat menarik diri dengan mengeluarkan surat pemutusan kontrak bernomor 002/032/Perkom-PPSD/VII/2025.
Surat tersebut, ditujukan ke Kepala Desa Pucangan Kecamatan Montong Tuban.

"Sejak awal pendampingan hingga berdiri sampai diresmikan pada Senin (21/7/2025) adalah murni dukungan penuh dari PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat, mulai dari renovasi bangunan, isi koperasi,  manajemen hingga akhirnya menjadi pilot project dari KDMP lainnya," kata Direktur Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat, Anas Al Khifni, dilansir TribunJatim.com.

"Kami dari PT Perekonomian Sunan Drajat sebagai mitra kerja selama ini telah memberikan banyak kontribusi dalam proses perencanaan, pendirian, pengurusan legalitas, kegiatan operasional, tetapi hal tersebut tidak diakui dalam kegiatan resmi, dan kami putuskan untuk menarik diri," imbuhnya.

Meski demikian, pihak ponpes tetap berkomitmen untuk mensupport program Kopdes Merah putih yang digagas oleh Presiden Prabowo untuk menggerakkan perekonomian di desa.

"Kami tetap akan support Kopdes Merah Putih yang digagas oleh Pak Presiden RI Prabowo Subianto , dan Alhamdulillah saat ini sudah ada di beberapa titik yang sudah kami support baik permodalannya, dan pendampingannya seperti di Gresik, Palang Tuban, Rangel Tuban dan Baureno Bojonegoro," ujarnya.

Hal itu, dibenarkan oleh Direktur Sarana dan Prasarana PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat, Mohammad Khomsun.

Ia membenarkan pemutusan kontrak, bahkan semua aset mulai Rabu 23 Juli 2025 ini ditarik oleh manajemen dan dipindahkan ke desa yang lain.

Khomsun pun menegaskan, keputusan itu tetap diambil meski kades dan ketua Kopdes seusai peresmian KDMP itu sudah menjelaskan kronologi ke manajemen.

"Mereka bicara ke kami karena nervous alias gugup, sehingga tidak menyebutkan support kami, tapi anehnya malah menyebutkan support dari BUMN padahal sejatinya itu tidak ada," ungkapnya.

Kata Pihak Dinas Koperasi

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (Diskopumdag) Kabupaten Tuban, Agus Wijaya, menyampaikan pentingnya peran pihak ketiga dalam mempercepat perkembangan KDMP.

Menurutnya, Koperasi Merah Putih perlu kerjasama dari sejumlah pihak, khususnya untuk keberlangsungan koperasi.

“KDMP tidak harus berdiri sendiri. Perlu kerja sama, terutama untuk permodalan, suplai barang, sampai peningkatan SDM,” kata Agus.

Ia menyebut, komunikasi dengan pihak Ponpes Sunan Drajat masih terus berproses. 

Bahkan, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) turut terlibat dalam penataan ulang perjanjian kerja sama. 

“Pemkab siap bantu. Kita juga akan berkomunikasi lebih intensif dengan pihak Sunan Drajat. Mudah-mudahan hasilnya bisa jadi model untuk KDMP lainnya," ucapnya, dikutip dari tubankab.go.id.

Tentang Koperasi Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih yang merupakan koperasi milik rakyat, dikelola rakyat, dan untuk kemajuan rakyat ini, diperkenalkan ke publik pada 21 April 2025 lalu.

Program tersebut, adalah salah satu inisiatif strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam membangun kemandirian ekonomi desa dan memperkuat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), agrobisnis, logistik desa-kota hingga kewirausahaan.

Dikutip dari situs Pemerintah Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, koperasi ini bukan sekadar tempat simpan pinjam atau jual beli, tetapi juga wadah pembangunan ekonomi yang dikelola langsung oleh dan untuk masyarakat desa. 

Tujuan Utama Koperasi Merah Putih

  • Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa
  • Memberikan akses ke layanan keuangan tanpa riba
  • Menyediakan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau
  • Memperkuat UMKM dan pertanian lokal
  • Menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan inklusi keuangan

Jenis Usaha dan Modal Koperasi

Ada berbagai jenis usaha yang bakal dikelola di Koperasi Merah Putih. Koperasi ini tidak hanya fokus pada simpan pinjam, tapi juga mengelola berbagai gerai usaha. 

Seperti Gerai sembako, Klinik dan apotek, Unit simpan pinjam, dan Pergudangan dan logistik.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Duduk Perkara Koperasi Merah Putih di Tuban Tutup sehari Setelah Diluncurkan, Kades Gugup

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunJatim.com/Muhammad Nurkholis)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved