Senin, 29 September 2025

Lewat Program YESS, Petani Muda Jawa Tengah Ekspor Komoditas Rp1,3 M

Kementan dukung ekspor Rp1,3 M lewat PADI 2025 dan Program YESS, petani milenial ekspor ubi, gula semut, dan sayuran ke luar negeri.

Penulis: Reza Deni
Editor: Glery Lazuardi
HO-Dokumentasi Kementan
EKSPOR KOMODITAS PERTANIAN: Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian mendukung ekspor dan mendorong regenerasi petani, salah satunya lewat Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS). Salah satu upaya tertuang dalam acara Pelepasan Ekspor dan Business Matching pada kegiatan PADI 2025 di Agro Center Soropadan/HO-Dokumentasi Kementan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian mendukung ekspor dan mendorong regenerasi petani, salah satunya lewat Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS). 

Salah satu upaya tertuang dalam acara Pelepasan Ekspor dan Business Matching pada kegiatan PADI 2025 di Agro Center Soropadan.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono resmi melepas ekspor komoditas pertanian senilai Rp1,335 miliar. 

Dia menegaskan komitmen penuh pemerintah untuk mendukung ekspor melalui fasilitas akses pasar, pelatihan, dan lainnya.

“Kita ingin menempatkan komoditas hortikultura, perkebunan, dan pertanian Indonesia menjadi juara dunia. Jawa Tengah selain tanahnya subur, rakyatnya telaten dan rajin. Tinggal kita pemerintah memfasilitasi pelatihan, akses pasar, dan fasilitas lainnya,” kata Sudaryono dalam keterangannya, Selasa (22/7/2025).

Baca juga: Mentan Amran Apresiasi Petani Milenial di Kaltim yang Hasilkan Puluhan Juta dari Bertani

Sudaryono mengapresiasi kerja keras, jejaring, inovasi, dan upaya petani milenial Jawa Tengah yang telah melakukan ekspor. 

Tercatat, ekspor pada PADI senilai total Rp1,335 miliar yang terdiri dari ekspor 70 ton ubi madu senilai Rp840 juta, ekspor 1,5 ton gula semut ke Malaysia senilai Rp375 juta, dan ekspor 1 ton sayuran organik ke Singapura dengan nilai Rp120 juta.

Sudaryono menekankan bahwa pemerintah akan terus memfasilitasi program pelatihan dan pemberdayaan petani milenial untuk dapat mengangkat komoditas pertanian ke kancah global. 

Sebab, ekspor pertanian bukan hanya soal pengiriman produk, tetapi juga peningkatan nilai tambah devisa dan kesejahteraan petani.

Pekan Agro Digital dan Inovasi (PADI) merupakan agenda strategis tahunan yang diinisiasi oleh Forum Komunikasi Petani Milenial Jawa Tengah. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti, mengungkapkan bahwa PADI 2025 dirangkaikan dengan agenda nasional yang diinisiasi oleh Program YESS yaitu pelepasan ekspor komoditas pertanian dan business matching.

“Forum ini menjadi platform kolaboratif bagi aktor muda pertanian untuk mempertemukan inovasi, teknologi, pasar, dan kebijakan dalam satu panggung. BPPSDMP kembali memfasilitasi pelepasan ekspor untuk ketiga kalinya pada tahun 2025, sebuah bukti nyata bahwa ekspor pertanian milik semua, bukan hanya konglomerat besar,” ungkapnya.

Salah satu bukti keberhasilan Program YESS dalam mencetak petani muda yang tangguh dan kompetitif di pasar global, dikatakan Idha, adalah capaian ekspor sejumlah komoditas unggulan oleh petani milenial

Dari total nilai ekspor yang berhasil dicapai tahun ini mencapai Rp1,335 miliar, salah satunya adalah Rayndra Syahdan Mahmudin, Young Ambassador Agriculture sekaligus Ketua Duta Petani Milenial/Andalan, yang sukses mengekspor gula semut ke Malaysia sebanyak 1,5 ton dengan nilai transaksi sebesar Rp375 juta.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) sekaligus Direktur Program YESS, Muhammad Amin, juga menegaskan pentingnya momentum ini.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan