Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi
Kunjungi Keluarga Korban Tewas di Garut, Dedi Mulyadi Pasang Badan: Saya yang Tanggung Jawab!
Akhirnya Dedi Mulyadi kunjungi keluarga korban tewas di acara pesta pernikahan anaknya, akui siap tanggung jawab.
Bahkan Dedi Mulyadi juga sudah melarang tak boleh ada kegiatan di malam Jumat yang mengundang orang banyak.
"Sejak di rumah dinas gubernur itu saya sudah melarang kegiatan ini berlangsung, tetapi karena peristiwanya sudah terjadi, sekarang saya orang tua dari mempelai pria maka saya bertanggungjawab dalam peristiwa ini," jelasnya.
Dirinya menegaskan bukan melanggar tapi memang melarang kegiatan ini dilaksanakan yang mengundang orang banyak.
"Waktu itu saya menyetujui ada tiga kegiatan, yang pertama bahwa ada kegiatan pelaksanaan akad dan resepsi, dan kedua malam Jumat tidak boleh ada kegiatan, hari Jumat ada dua kegiatan, pertama undangan para kepala desa sore jam 4. Kemudian malamnya kegiatan pagelaran seni," tambahnya.
Baca juga: Dedi Mulyadi Tetap Jalan di Catwalk, Pilih Kirim Utusan Temui Korban Tewas Pesta Pernikahan Anaknya
Yang paling utama adalah, meskipun orang tua sudah melarang kegiatan ini, karena peristiwa sudah terjadi, sebagai orang tua bertanggungjawab terhadap apa kegiatan yang sudah dilaksanakan.
"Namanya juga anak muda, lagi bahagia dan ingin kebahagiannya dinikmati banyak orang mungkin itu tujuan utamanya.Jadi cita-cita baik tetapi secara mekanisme tidak ada kesiapan untuk mengantisipasi jumlah orang yang banyak datang pada satu tempat," jelas Dedi Mulyadi.
Rincian Santunan Dukacita: Pasutri Maula Akbar-Putri Karnila Rp 100 Juta, Dedi Mulyadi Rp 150 Juta
Ketika ditanyai pemberian bantuan, Dedi Mulyadi mengaku memang memberikan santunan ke tiga keluarga korban.
"Tadi keluarga mempelai lebih dulu sudah memberikan Rp100 juta, hari ini dari pribadi saya sebesar Rp150 juta," kata Dedi Mulyadi
Identitas tiga korban tewas itu yakni:
1. Vania Aprilia (8), warga Kelurahan Sukamentri, Garut Kota.
2. Dewi Jubaedah (61), warga ber-KTP Jakarta Utara.
3. Bripka Cecep Saeful Bahri (39), anggota Polres Garut.

Dedi Mulyadi menyampaikan permohonan maaf atas nama anaknya Maula dan Putri, karena akibat acara tersebut sejumlah warga Garut meninggal dunia.
"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas peristiwa tersebut," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.