Senin, 6 Oktober 2025

Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi

Rangkaian Acara Pernikahan Ricuh, Kisah Cinta Putri Karlina–Maula Akbar Kini Jadi Sorotan

Kisah mereka dimulai di tengah hiruk-pikuk kontestasi politik, berujung ke pelaminan, dan mendapat sorotan luas karena latar belakang masing-masing

|
Editor: Eko Sutriyanto
Tangkapan layar Instagram @putrikarlina
PROFIL MAULA AKBAR - Anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Maula Akbar, resmi menikah dengan Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina, Rabu (16/7/2025). Kini, Maula memiliki mertua seorang jenderal. 

TRIBUNNEWS.COM, GARUT — Pernikahan Wakil Bupati Garut Putri Karlina dengan Maula Akbar, putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, tidak hanya menjadi peristiwa istimewa di lingkaran pejabat daerah, tetapi juga menghadirkan kisah cinta yang berliku, penuh warna, dan kini diwarnai tragedi.

Salah satu rangkaian acara pernikahan mereka, yakni makan gratis untuk rakyat, berubah menjadi insiden memilukan setelah tiga orang tewas akibat berdesakan di gerbang barat Alun-Alun Garut, Jumat (18/7/2025).

Korban terdiri dari dua warga sipil dan satu anggota kepolisian yang gugur saat bertugas mengamankan acara.

Namun sebelum peristiwa memilukan itu terjadi, pasangan ini telah melalui perjalanan cinta yang tak biasa.

Kisah mereka dimulai di tengah hiruk-pikuk kontestasi politik, berujung ke pelaminan, dan mendapat sorotan luas karena latar belakang masing-masing.

Keduanya pertama kali bertemu saat Pilkada Garut 2024, sebuah ajang politik yang justru menjadi panggung awal kisah pribadi.

Baca juga: Sah Dinikahi Anak Dedi Mulyadi, Wabup Garut Putri Karlina Akui Sempat Tak Ingin Dipestakan

Saat itu, Putri Karlina aktif sebagai kandidat Wakil bupati, sedangkan Maula terlibat dalam kegiatan kampanye bersama sang ayah.

Pengenalan pertama bukan atas dasar romansa, melainkan strategi politik.

Dedi Mulyadi—dikenal sebagai sosok karismatik dan komunikatif—secara tak langsung mempertemukan mereka. Peran “mak comblang” yang dijalankan Dedi menjadi kunci awal kedekatan mereka.

Dalam wawancara eksklusif, Maula mengenang momen saat memberanikan diri mengirim pesan WhatsApp ke Putri.

“Saya keringat dingin nunggu balasan waktu ngajak makan malam. Deg-degan banget,” ujarnya.

Ia bahkan menggunakan dalih “koordinasi politik” sebagai alasan awal pertemuan.

Respons Putri pun tak kalah jenaka.

“Lain kali ajak aku makan di pecel lele pinggir jalan aja, biar santai,” katanya, menyiratkan kepribadian yang membumi dan humoris.

 

Perjuangan Cinta di Jalur Garut–Purwakarta

Maula tak main-main soal niatnya. Ia kerap menempuh perjalanan dari Purwakarta ke Garut sebanyak empat kali seminggu demi bertemu Putri.

Tak ada sopir pribadi atau protokoler.

Ia menyetir sendiri di sela-sela kesibukannya sebagai anggota DPRD Jawa Barat.

“Perjalanan itu memang melelahkan, tapi saya rasa itu bagian dari perjuangan cinta. Setiap detik di jalan itu terasa berharga,” ujar Maula.

Restu Anak dan Keluarga, Langkah Dewasa

Sebagai ibu dari tiga anak dari pernikahan sebelumnya, Putri mendapat perhatian khusus dari Maula, yang terlebih dahulu meminta restu dari ketiga anaknya sebelum melamar.

Sikap tersebut mendapat pujian dari keluarga besar Putri maupun Dedi Mulyadi dan Irjen Pol (Purn) Karyoto, ayah kandung Putri yang pernah menjabat Kapolda Metro Jaya.

Lamaran di Stadion dan Mahar Bermakna

Pada 9 Mei 2025, Maula melamar Putri di Stadion Gelora Bandung Lautan Api saat menyaksikan laga Persib Bandung vs Barito Putera.

Momen tersebut terekam kamera publik dan dianggap sebagai lamaran yang tak biasa namun penuh semangat.

Akad nikah dilangsungkan pada 16 Juli di Pendopo Garut.

Mahar yang diberikan mencerminkan kedalaman filosofi dan komitmen: 90 gram logam mulia;  9 ekor sapi; 99 jenis bibit buah;  999 lembar kain tenun.

PERNIKAHAN ANAK KDM - Putra sulung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar menikahi Wakil Bupati Garut, Putri Karlina pada Rabu (16/7/2025). Acara pernikahan digelar di Kawasan Pendopo Garut, Jabar.
PERNIKAHAN ANAK KDM - Putra sulung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar menikahi Wakil Bupati Garut, Putri Karlina pada Rabu (16/7/2025). Acara pernikahan digelar di Kawasan Pendopo Garut, Jabar. (Kolase Instagram @/putri.karlina14)

Satu surat terbuka berisi janji Maula terhadap keluarga Putri

Mahar itu bukan hanya simbol cinta, tapi juga bentuk kesungguhan menjalani kehidupan bersama yang berakar pada nilai kearifan lokal dan keberlanjutan.

Acara pernikahan yang digelar secara terbuka ini menyedot perhatian publik.

Kronologi Kejadian

Peristiwa yang merenggut 3 korban jiwa terjadi saat ribuan warga hadir untuk menyaksikan langsung pernikahan figur publik yang selama ini dikenal luas di dunia politik Jawa Barat. 

Acara digelar di halaman Pendopo Garut, dengan pengamanan terbatas, sementara massa terus berdatangan sejak pagi.

Sejak pukul 09.00 WIB, area sekitar pendopo sudah padat oleh undangan dan warga umum. Petugas gabungan dari kepolisian dan Satpol PP terlihat berusaha mengatur arus massa, namun jumlah pengunjung melebihi perkiraan.

Puncak Kericuhan Menjelang Siang

Kericuhan mulai terjadi sekitar pukul 11.30 WIB, saat massa yang tidak memiliki undangan memaksa masuk ke area utama pendopo. Pagar pembatas didorong hingga roboh.

Beberapa warga terjatuh dan terinjak-injak dalam kepanikan. Saksi mata menyebut sebagian besar korban adalah warga lanjut usia dan ibu-ibu yang ikut berdesakan di titik masuk acara.

Evakuasi korban sempat terhambat karena kepadatan massa. Tim medis yang disiagakan pun kewalahan memberikan pertolongan cepat.

Dinas Kesehatan Kabupaten Garut mencatat sedikitnya tiga korban meninggal dunia akibat sesak napas dan luka parah akibat terinjak. Sementara itu, belasan lainnya mengalami luka-luka dan dirawat di RSUD dr. Slamet Garut.

Hingga sore hari, identitas ketiga korban sudah terkonfirmasi. Mereka diketahui adalah warga lokal yang datang tanpa undangan resmi, hanya untuk menyaksikan dari dekat prosesi pernikahan.

Respons Keluarga dan Pihak Berwenang

Pihak keluarga Maula dan Putri menyampaikan duka mendalam atas insiden yang terjadi.

Dedi Mulyadi secara langsung menemui keluarga korban dan menyatakan akan bertanggung jawab penuh atas santunan dan pendampingan pascakejadian.

“Kami tidak pernah mengira hari yang seharusnya menjadi momen bahagia justru berubah menjadi duka. Kami sangat menyesal dan berduka bersama para keluarga korban,” ujar Dedi dalam pernyataan tertulisnya.

Sementara itu, Polres Garut menyatakan akan melakukan evaluasi terhadap sistem pengamanan dan prosedur izin keramaian. Investigasi sedang dilakukan untuk mengidentifikasi kelalaian dalam pengendalian massa.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved