Senin, 6 Oktober 2025

Sosok Siswa SMA di Garut yang Diduga Alami Bullying, Ini Cerita Guru BK

Seorang siswa SMA kelas 10 di Kabupaten Garut, Jawa Barat ditemukan meninggal di kamarnya. Ibu korban sebut didiuga kena bully

freepik
DUGAAN BULLYING - Ilustrasi perundungan yang diunduh dari laman Freepik.com. Seorang siswa SMA kelas 10 di Kabupaten Garut, Jawa Barat ditemukan meninggal di kamarnya. Ibu korban sebut didiuga di-bully 

Kondisi P juga menurun saat semester dua.

Bahkan, sejumlah guru diminta untuk meringankan tugas-tugasnya untuk mengurangi beban P.

"Kami melihat dia masih punya niat untuk sekolah, dan itu kami hargai. Kami ingin mencegah agar tidak ada beban yang membuatnya malah menarik diri," katanya.

Di akhir semester, ternyata P tak ada kemajuan dan tidak naik kelas.

Hal tersebut juga sudah disampaikan ke orang tua siswa.

"Ibunya sudah tahu soal kondisi ini. Kami memiliki bukti komunikasi lewat pesan singkat. Meski hanya dua kali kami undang secara langsung ke sekolah, komunikasi melalui wali kelas dan guru mapel cukup intens dilakukan," ungkap Ranggi.

Setelah pihak sekolah dan orang tua P berkomunikasi, ternyata ibu P mengatakan bahwa adanya dugaan perundungan yang dialami anaknya.

Bahkan, ibu korban menyebutkan bahwa perundungan tersebut dilakukan oleh semua teman sekelasnya.

"Kami cukup terkejut, karena selama satu tahun kami menangani P tidak ada satu pun indikator atau laporan soal itu. Baru satu hari sebelum pembagian rapor, hal itu disampaikan," ucap Ranggi.

Kesaksian Teman Korban

Sementara itu, teman sekelas korban, Altasya (16) menuturkan bahwa tak ada perundungan di kelasnya seperti yang diungkapkan oleh orang tua P.

Baca juga: 3 Fakta Pernikahan Wakil Bupati Garut dengan Anak Dedi Mulyadi: Konsep Unik, Hanya Cuti 1 Hari

"Awal mulanya kan soal ngelaporin nge-vape, temen sekelas sempat menuduh P dan mau ngeroyok dia, tapi itu tidak jadi ngeroyok karena dipisahkan sama teman-teman lain," ujarnya.

Mereka yang hendak mengeroyok P juga disebut sudah meminta maaf.

"Itu kejadiannya awal semester satu, dan sudah baikan lagi sudah maaf-maafan," ungkapnya, dikutip dari TribunJabar.id.

Ia menuturkan, P merupakan sosok yang jarang berkomunikasi di awal semester satu.

Bahkan, P hanya bisa berkoimunikasi dengan satu orang teman perempuannya di kelas.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved