Minggu, 5 Oktober 2025

Sosok 4 Bocah Dirantai di Boyolali, Diselamatkan dan Diasuh di Pesantren

4 bocah hafiz korban eksploitasi di Boyolali kini diasuh di pesantren. Mereka mulai pulih dan dapat pendampingan psikologis.

Editor: Glery Lazuardi
tribunsolo.com
EKSPLOITASI ANAK - Dugaan eksploitasi anak di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pelaku bernama SP (65) 

TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI – Empat bocah laki-laki yang ditemukan dalam kondisi kaki dirantai di Dukuh Mojo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, menguak fakta memilukan sekaligus menginspirasi. 

Di balik penderitaan mereka sebagai korban kekerasan dan eksploitasi, ternyata keempat anak itu merupakan penghafal Al-Qur’an atau hafiz.

Mereka adalah SAW (14), IAR (11), MAF (11), dan VMR (6), berasal dari Kabupaten Batang dan Semarang.

Keempatnya diselamatkan dari rumah seorang pelaku yang mengaku sebagai pengasuh yayasan, namun justru menelantarkan mereka secara fisik dan mental.

“Memang betul, mereka pintar ngaji. Ada yang hafal 13 juz, 3 juz, dan 2 juz. Jadi kami anggap cocok bila mereka berada di lingkungan pondok pesantren,” ungkap Kepala Dinas Sosial Boyolali, Sumarno.

Setelah sempat ditempatkan di rumah singgah, kondisi mereka dianggap belum cukup nyaman. Selain rumah singgah diperuntukkan bagi ODGJ (orang dengan gangguan jiwa), anak-anak ini membutuhkan ruang yang lebih layak untuk pemulihan psikologis.

Atas koordinasi lintas instansi, mulai dari Dinas Sosial, DP2KBP3A, hingga pihak kepolisian, keempat bocah itu kini tinggal dan diasuh di salah satu pondok pesantren di Boyolali.

Baca juga: Wakil Bupati Batang Ungkap Kondisi Bocah yang Dirantai di Boyolali: Sudah Membaik

Dapatkan Kasih Sayang dan Pendidikan Religius

Tak hanya tempat tinggal yang aman, mereka juga mulai mendapatkan perawatan, pengasuhan, serta pendampingan psikologis.

DP2KBP3A Boyolali menyebut keempat anak tersebut telah menunjukkan kemajuan signifikan.

“Kondisi mereka sudah jauh lebih baik. Bisa beradaptasi, lebih ceria, dan sudah merasa nyaman,” ujar Kepala DP2KBP3A Boyolali, Ratri S Survivalina.

Bahkan, ibu dari masing-masing anak kini ikut mendampingi mereka di pondok. Kedatangan para ibu ini menambah semangat dan rasa aman bagi anak-anak tersebut.

Mereka sementara akan mendapat pendidikan nonformal sambil menunggu penyelesaian proses hukum terhadap pelaku.

Pemerintah Kabupaten Boyolali dan Batang juga menyatakan siap memfasilitasi pendidikan dan kebutuhan mereka ke depan.

Baca juga: Kronologi Lengkap Terbongkarnya Kasus 4 Bocah di Boyolali Dirantai, Berawal dari Curi Kotak Amal

Upaya Hukum Jalan Terus

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved