Minggu, 5 Oktober 2025

4 Bocah di Boyolali Sebulan Tidur di Luar Tanpa Alas dan Selimut, Mencuri karena Adik Kelaparan

Empat bocah di Kabupaten Boyolali diduga menjadi korban eksploitasi. Sebulan terakhir, mereka tidur di luar tanpa alas dan selimut.

TribunSolo.com/Tri Widodo
DUGAAN BOCAH DIEKSPLOITASI - Rumah diduga pelaku yang melakukan eksploitasi anak di Desa Mojo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, Senin (14/7/2025). Warga digegerkan oleh temuan 4 bocah yang diduga disiksa dan dieksploitasi, Minggu (13/7/2025). Kaki mereka dirantai dan tidur di luar ruangan. 

TRIBUNNEWS.COM - Empat bocah di Desa Mojo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, diduga menjadi korban eksploitasi.

Keempat bocah itu yakni SAW (14) dan IAR (11), merupakan kakak beradik yang berasal dari Kabupaten Semarang.

Kemudian, MAF (11) dan adiknya, VMR (6) dari Kabupaten Batang.

Mereka tinggal di rumah SP (65), warga Dukuh Mojo, yang berasal dari luar daerah.

Saat ditemukan, empat anak itu dalam kondisi ketakutan dan trauma.

Mirisnya, dua dari empat bocah itu yakni IAR dan VMR, ditemukan dalam kondisi dirantai.

Kepala Desa Mojo, Bagus Muhammad Muksin, mengatakan sudah sebulan terakhir keempat bocah itu tidur di luar tanpa alas dan selimut.

"Jadi kondisinya dirantai, sudah satu bulan lebih tidur di luar tanpa alas, tanpa selimut," katanya, Senin (14/7/2025), dilansir TribunSolo.com.

Tak hanya itu, selama sebulan terakhir, keempat bocah itu hanya diberi makanan singkong rebus.

"Anak-anak itu mengaku hanya diberi singkong rebus selama sebulan terakhir. Mereka tak pernah diberi nasi oleh pemilik rumah, SP," ungkapnya, Minggu (13/7/2025).

Bagus menuturkan, SAW dan IAR tinggal di rumah SP sejak setahun terakhir, sedangkan MAF dan adiknya sudah dua tahun.

Baca juga: 4 Anak di Andong Boyolali Diduga Dieksploitasi, Ditemukan Dirantai dan Diberi Makan Kurang Layak

Bagus mengungkapkan, keempat bocah itu dalam kondisi trauma saat ia temukan.

Anak-anak itu bahkan sempat memohon agar tidak dilaporkan ke pengasuh atau pelaku, karena takut dianiaya.

"Intinya mereka ngomong jangan bilang-bilang karena nanti dipukuli, dimarahi, dianiaya lah istilahnya. Anak-anak itu ketakutan, terus saya bilang kalau dianiaya suruh bilang ke saya, akhirnya mereka mengaku," bebernya.

Setelah mendapat pengakuan itu, pihaknya langsung melaporkan kasus tersebut ke polisi.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved