Senin, 6 Oktober 2025

Gubernur Riau Dikecam: Bocah Viral Dapat Rp20 Juta, Atlet PON Nelangsa Bonus Tak Cair

Gubernur Riau Abdul Wahid beri Rp20 juta ke bocah viral, tapi atlet PON protes karena bonus Rp75 juta belum juga cair.

Editor: Glery Lazuardi
Dok. Kemenparekraf
PACU JALUR - Gubernur Riau Abdul Wahid bertemu Rayyan Arkan Dikha, bocah viral penari Pacu Jalur yang diberi bonus Rp20 juta. Sementara atlet PON masih menunggu pencairan bonus yang dijanjikan. 

TRIBUNNEWS.COM, RIAU – Kritik tajam menghantam Gubernur Riau, Abdul Wahid, usai pemberian bonus sebesar Rp20 juta kepada Rayyan Arkan Dikha, bocah penari Pacu Jalur yang viral di media sosial.

Di saat yang sama, para atlet Riau yang berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 justru masih menanti bonus mereka yang belum juga cair, meski telah mempersembahkan medali untuk Bumi Lancang Kuning.

Ketimpangan ini memicu kecemburuan dan kekecewaan mendalam di kalangan atlet.

Mereka mempertanyakan keadilan serta komitmen pemerintah daerah dalam menghargai perjuangan para atlet yang mengharumkan nama daerah melalui jalur resmi kompetisi olahraga nasional.

Puja Sri Syahfitri (25), atlet senam artistik Riau yang meraih medali perunggu di PON Aceh–Sumut 2024, tak kuasa menyembunyikan kekecewaannya.

Ia merasa diabaikan, sementara perhatian Gubernur justru tertuju pada Rayyan yang viral.

“Kami sangat kecewa. Anak Pacu Jalur yang viral langsung dikasih bonus Rp20 juta. Sedangkan kami yang mati-matian mengharumkan nama Riau, bonusnya tak kunjung dikasih sama Pak Gubernur. Tentu atlet-atlet marah,” ujar Puja, Jumat (11/7/2025), dikutip dari Kompas.com.

Sesuai Peraturan Gubernur, peraih medali perunggu berhak mendapatkan bonus Rp75 juta.

Namun hingga kini, dana itu belum juga diterima para atlet. Ironisnya, Pemprov disebut hanya akan mencairkan 45 persen dari total yang dijanjikan.

“Bonus medali perunggu jadi Rp32,2 juta, emas dari Rp300 juta jadi Rp129 juta, dan perak dari Rp150 juta jadi Rp64,5 juta. Kami tidak menolak jika dibayar bertahap, asal jelas hitam di atas putih,” kata Puja dari Wisma Atlet Rumbai, Pekanbaru.

Baca juga: Saat Prajurit TNI dan Tentara Prancis Asyik Menari Tari Pacu Jalur Bareng di Paris

Berulang Kali Mengadu, Tak Ada Respons

Puja mengungkapkan, dirinya bersama rekan-rekan atlet dan pelatih sudah beberapa kali mendatangi Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau untuk menagih hak mereka.

Namun hasilnya nihil. Kepala Dispora Riau, Erisman Yahya, hingga kini belum memberikan keterangan resmi.

“Kalau atlet berprestasi saja tidak dihargai, bagaimana kita mau memotivasi generasi muda untuk berkarya lewat olahraga?” imbuh Puja dengan suara bergetar.

Puja pun membandingkan: Rayyan yang viral langsung diberi hadiah besar, bahkan ditetapkan sebagai Duta Pariwisata Riau.

Sementara atlet PON yang berjuang di medan kompetisi justru gigit jari.

“Anak viral dikasih bonus dan jadi duta. Atlet tidak diperlakukan begitu. Anak-anak sekolah yang juara olimpiade saja enggak diapresiasi sebegitunya,” keluhnya.

Baca juga: Lagunya Populer setelah Viral Pacu Jalur, Penyanyi AS Melly Mike Bakal Tampil di Riau

Rayyan dan Ibu Rani: Viral, Menginspirasi, Tapi...

Rayyan Arkan Dikha (11) mendadak terkenal setelah video tari Pacu Jalur-nya viral.

Aksi lincahnya menari di atas perahu mendapat respons luas dari publik, termasuk para selebritas dan atlet dunia.

Ibunya, Rani Ridawati, merupakan nasabah PNM Mekaar sejak 2017. Ia menjajakan jajanan ringan di sekitar arena lomba demi mendukung aktivitas Rayyan.

Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menyatakan pihaknya bangga terhadap kisah Rani dan Rayyan.

“Keteguhan Ibu Rani adalah cerminan dari jutaan nasabah PNM di seluruh Indonesia,” kata Arief, Jumat (11/7/2025).

PNM menyebut Rayyan dan ibunya sebagai inspirasi baru yang menunjukkan bahwa keterbatasan ekonomi bukan halangan untuk berkarya.

Namun, pemberian bonus besar oleh Gubernur kepada Rayyan — meskipun niatnya baik — dianggap tidak tepat momentum dan melukai hati para atlet profesional yang merasa dilupakan.

BERITA VIRAL - Potret Festival Pacu Jalur yang diunduh dari situs Tribun Pekanbaru pada Selasa (2/7/2025). Mengenal apa itu Pacu Jalur, tradisi lomba mendayung perahu panjang khas Kuantan Singingi, Riau.
BERITA VIRAL - Potret Festival Pacu Jalur yang diunduh dari situs Tribun Pekanbaru pada Selasa (2/7/2025). Mengenal apa itu Pacu Jalur, tradisi lomba mendayung perahu panjang khas Kuantan Singingi, Riau. (Tribunpekanbaru.com/Guruh Budi Wibowo)

Profil Abdul Wahid: Dari DPR RI ke Kursi Gubernur

Abdul Wahid lahir di Belaras, Kabupaten Indragiri Hilir, pada 21 November 1980. Ia melewati masa kecil yang penuh tantangan setelah ayahnya wafat saat ia berusia 10 tahun.

Semasa muda, ia membantu mengelola kebun kelapa keluarga sambil menempuh pendidikan di pesantren.

Lulusan UIN Suska Riau dan Magister Ilmu Politik Universitas Riau ini memulai karier politik sebagai anggota DPRD Riau dua periode.

 Ia kemudian menjadi anggota DPR RI periode 2019–2024 dan terpilih kembali pada 2024.

Namun, ia memilih mundur dan mencalonkan diri sebagai Gubernur Riau.

Pasangan Abdul Wahid dan SF Hariyanto memenangkan Pilkada Riau 2024 dan dilantik pada Februari 2025.

Wahid berjanji membangun Riau secara inklusif dan memajukan sektor pendidikan, ekonomi, serta olahraga.

Namun, kejadian ini mencoreng janji itu. Kritikan terhadap Abdul Wahid mengalir deras di media sosial.

Warganet menilai ketimpangan dalam pemberian apresiasi justru memperbesar jurang kecemburuan sosial.

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved