Penerimaan Siswa Baru
Sulit Cari Siswa Baru, SMP di Karawang Terpaksa Kurangi Gaji Guru
Sejumlah sekolah swasta di Jawa Barat mengaku kesulitan cari siswa tahun ini. Beberapa sekolah swasta bahkan harus terpaksa kurangi gaji guru dan staf
Bahkan, ada satu sekolah yang hanya mendapatkan tujuh pendaftar baru.
"Dari 45 sekolah swasta, ada yang hanya mendapat 7, 12, 20, hingga 32 pendaftar,"
"Ini sangat memprihatinkan," ungkap Uyat Sudaryat, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Purwakarta saat dikonfirmasi Tribunjabar.id, Rabu (9/7/2025).
Kondisi ini membuat para pengelola sekolah swasta waspada.
"Kita tetap berusaha maksimal. Kami sudah menjalin komunikasi dengan para kepala SMK negeri agar bisa bersinergi, saling mendukung dalam mencerdaskan anak-anak bangsa," kata Uyat.
Ia pun berharap, siswa yang tidak lolos di sekolah negeri bisa diarahkan ke sekolah swasta supaya tak ada anak yang berhenti sekolah.
Selain itu, apabila diarahkan langsung ke sekolah swasta, pihak sekolah juga akan tetap hidup.
Terpisah, Ketua Yayasan Yasri, Agus Muharam menuturkan, tahun ini hanya ada tujuh hingga 13 murid yang mendaftar di dua sekolah milik yayasannya.
Bahkan, ia menceritakan bahwa dulu di salah satu sekolah bisa mengelola hingga 10 kelas.
Namun, saat ini sekolahnya hanya tinggal 36 siswa dari kelas 10 hingga kelas 12.
Baca juga: Cara Cek Pengumuman Hasil Seleksi SPMB Jabar 2025 Tahap 2, Akses Link Ini dan Ikuti Daftar Ulangnya
Kepada TribunJabar.id, ia mengaku bahwa kondisi seperti ini menyulitkan dalam menggaji guru dan staf.
"Dengan jumlah siswa yang sangat sedikit, kami kesulitan menggaji guru dan staf."
"Ini ancaman serius bagi keberlangsungan sekolah swasta," ucapnya.
Ia juga menyoroti kebijakan pemerintah yang memperbolehkan sekolah negeri untuk menerima siswa hingga 50 per kelas.
Kebijakan tersebut, ujar Agus dianggap tidak adil dan semakin menyingkirkan sekolah swasta.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.