Kelompok Bersenjata di Papua
TPNPB-OPM: Pembakaran Rumah Bupati Puncak Bukan karena Konflik Politik, Kami yang Melakukannya
TPNPB-OPM mengaku bertanggungjawab atas pembakaran rumah bupati Puncak dan Kanor Distrik Omukia di Kabupaten Puncak.
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, WAMENA - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyebut pembakaran rumah milik Bupati Puncak, Elvis Tabuni, dan Kantor Distrik Omukia di Kampung Ningimbome, Kabupaten Puncak bukan karena konflik politik.
Pembakaran itu dilakukan atas perintah langsung Panglima Kodap XVIII Ilaga, Peni Murib.
Baca juga: Kapuspen TNI Bantah Klaim TPNPB-OPM yang Sebut Tewaskan Prajurit di Yuguru
"Isu yang menyebutkan bahwa rumah Bupati Puncak dibakar karena konflik politik adalah tidak benar. Kami dari TPNPB yang melakukan pembakaran karena rumah dan kantor tersebut dijadikan pos militer oleh TNI-Polri," ujar Juru Bicara OPM, Sebby Sambom dalam siaran resmi kepada Tribun-Papua.com, Selasa (8/7/2025).
Hal senada diungkapkan Komando Lapangan Perang, Lesmin Waker.

Melalui rekaman suara dia menyebut bahwa aksi pembakaran tersebut dilaksanakan atas instruksi dari petinggi TPNPB-OPM, termasuk Goliat Tabuni, Titus Murib, dan Peni Murib.
TPNPB menuduh aparat militer Indonesia kerap menggunakan fasilitas publik seperti balai desa, gedung sekolah, rumah sakit, gereja, dan kantor distrik sebagai pos militer.
Mereka menyatakan tindakan pembakaran dilakukan sebagai bentuk perlawanan terhadap penggunaan fasilitas sipil untuk tujuan militer.
Baca juga: 8 Aksi KKB Papua Sepanjang Juni 2025, Tembak Pekerja Bangunan Gereja Hingga Bacok Anggota TNI-Polri
"Kami membakar rumah dan kantor tersebut karena tidak ingin ada lagi fasilitas umum yang dijadikan pos militer oleh Indonesia," kata Sebby.
Hingga berita ini tayang, pihak keamanan belum memberikan tanggapan resmi.
Sebelumnya, dua unit rumah yang dituding milik Bupati Puncak, Elvis Tabuni, serta Kantor Distrik Omukia dibakar pada Minggu (6/7/2025).
Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, menuding pembakaran dilakukan pasukannya lantaran bangunan itu digunakan sebagai pos pertahanan militer oleh aparat keamanan Indonesia.
Sebby menuding keberadaan pasukan TNI di fasilitas sipil telah memicu ketakutan di kalangan masyarakat dan menyebabkan ribuan warga mengungsi dari wilayah Distrik Omukia.
Ia menyerukan kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Pangdam XVII/Cenderawasih, Koops Habema, hingga Bupati Puncak Elvis Tabuni agar menghentikan penggunaan bangunan sipil untuk kepentingan militer.
"Semua bangunan sipil yang pernah digunakan aparat militer di wilayah konflik akan kami anggap sebagai target operasi," ujarnya.
TPNPB-OPM mendesak Bupati Puncak, Elvis Tabuni untuk menghentikan segala bentuk kerja sama dengan militer Indonesia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.