Sabtu, 4 Oktober 2025

Kapal Tenggelam di Selat Bali

Tangis Ibu Korban Tenggelam KMP Tunu Pratama, Histeris hingga Bersimpuh di Dekat Peti Jenazah

Salah satu korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Ridho Anggoro (29), berhasil teridentifikasi, Selasa (8/7/2025).

TribunJatim.com/Aflahul Abidin
KELUARGA HISTERIS - Keluarga korban KMP Tunu Pratama Jaya yang teridentifikasi pada Selasa (8/7/2025), histeris saat melihat peti jenazah korban. Ia beberapa kali histeris sampai harus ditenangkan oleh anggota keluarga yang lain saat datang pada serah terima jenazah di RSUD Blambangan. 

Kasubdit Dokpol Polda Jatim, AKBP Adam Bimantoro mengatakan, korban Aris teridentifikasi berdasarkan sidik jari dan properti barang kepemilikan.

Sementara itu, korban Ridho teridentifikasi berkat kecocokan gigi dan ciri properti barang kepemilikan. 

"Dengan hasil ini, sampai hari ini tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi 10 jenazah korban KMP Tunu Pratama Jaya," kata Adam.

Menurutnya, Aris dan Ridho adalah penumpang yang namanya tak terdaftar dalam manifes. Status mereka juga dipastikan sebagai penumpang, bukan kru kapal.

"Untuk dua jenazah ini terdata nonmanifest," ucap Rama.

Pencarian Korban Diperpanjang

Terpisah, Tim Search And Rescue (SAR) gabungan memperpanjang pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali meskipun golden time atau batas waktu pencarian telah habis sesuai aturan.

Deputi Operasional dan Kesiapsiagaan Basarnas Laksamana TNI (Purn) Ribut Eko Suyatno mengatakan, perpanjangan ini atas dasar kemanusiaan terhadap korban yang saat ini belum ditemukan.

"Hari ini adalah pencarian hari ketujuh, atas dasar kemanusiaan. Kami akan memperpanjang operasi selanjutnya," ujarnya, Selasa.

Eko menyebut, perpanjangan pencarian korban kapal tenggelam ini atas persetujuan dari koordinator Basarnas pusat di Jakarta.

"Mengingat masih banyak korban yang harus kami evakuasi. Kami mohon support dan doanya," tutur Eko.

Selama perpanjangan pencarian ini, Eko meminta seluruh Tim SAR gabungan segera menggelar semua personel dan alutsista yang ada.

"Agar kegiatan pencarian bisa efektif dan efisien. Tugas kami adalah mencari, mengevakuasi dan mengidentifikasi gambaran peta bawah air yang dilakukan oleh Hidrosal," ucapnya.

Eko mengatakan, perpanjangan pencarian ini akan dilakukan selama tiga hari, sembari menunggu hasil pemetaan bawah air dari tim Underwater TNI AL.

"Mudah-mudah perpanjangan tiga hari ini, kami bisa mendapatkan kemajuan signifikan," ungkapnya.

Eko mengaku, masih menunggu gambaran situasi bawah laut tiga dimensi dengan metode side scene sonar yang dilakukan tim Hidrosal KRI Fanildo.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved