Selasa, 30 September 2025

5 Populer Regional: Diplomat Tewas dengan Kepala Terlakban - Motif Pembunuhan Notaris Sidah Alatas

Berita populer regional dimulai diplomat Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas hingga motif pembunuhan notaris Sidah Alatas.

Kolase: Dok. Pribadi Arya Daru, Tribun Banyumas/Permata Putra SEJATI, Tribunnews.com/Reynas Abdila, Instagram @fakta.indo dan Tribunnews.com/Istimewa
BERITA POPULER REGIONAL - Berikut rangkuman berita populer regional selama 24 jam di Tribunnews.com. Dimulai diplomat Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas hingga motif pembunuhan notaris Sidah Alatas. 

Kini jasad korban telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Rezha mengungkapkan pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak keluarga korban untuk perizinan proses autopsi.

Baca selengkapnya.

2. Rekam Jejak Harta Kompol Yogi Purusa, Jebolan Akpol 2010 Diduga Bunuh Brigadir Nurhadi, Kini Dipecat

JEBOLAN AKPOL 2010 - Eks Kasubdit Paminal Divpropam Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), Kompol I Made Yogi Purusa Utama. Alumnus Akpol 2010 tersebut dipecat dari Polri karena diduga terkait pembunuhan Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan, Lombok Utara, NTB, pada Rabu (16/4/2025).
JEBOLAN AKPOL 2010 - Eks Kasubdit Paminal Divpropam Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), Kompol I Made Yogi Purusa Utama. Alumnus Akpol 2010 tersebut dipecat dari Polri karena diduga terkait pembunuhan Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan, Lombok Utara, NTB, pada Rabu (16/4/2025). (Dok. Polresta Mataram)

Nasib Kompol I Made Yogi Purusa Utama yang diduga terlibat kasus pembunuhan anggota Propam Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), Brigadir Muhammad Nurhadi, kini di ujung tanduk.

Kompol Yogi Purusa telah dijatuhi sanksi pemberhentian tidak dengan hormat alias dipecat dari Polri akibat terseret kasus kematian Brigadir Nurhadi.

Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 2010 tersebut juga telah menjadi tersangka dan ditahan Polda NTB, Senin (7/7/2025).

Sementara itu, di sisi lain, Kompol Yogi Purusa cukup disiplin melaporkan harta kekayaannya di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sejak tahun 2019 hingga 2023, ia aktif melaporkan sumber harta kekayaannya.

Namun, pada periodik tahun 2024, Kompol I Made Yogi Purusa Utama tidak melaporkan hartanya.

Dari sejumlah laporan harta tiap tahunnya, Kompol Yogi stabil memiliki harta kekayaan sebesar Rp 1 miliar.

Baca selengkapnya.

3. Mbah Sarwen Dicoret dari PKH, Dinsos Banyumas: Tak Berpenghasilan tapi Tinggal di Rumah AC 2 Lantai

VERIFIKASI BANSOS - Petugas dari Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) Kabupaten Banyumas saat kunjungan dan memastikan terkait kondisi lansia yang keluar dari data bansos, Senin (7/7/2025). Lansia itu dikeluarkan dari daftar penerima bansos karena memang tidak layak menerima.
VERIFIKASI BANSOS - Petugas dari Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) Kabupaten Banyumas saat kunjungan dan memastikan terkait kondisi lansia yang keluar dari data bansos, Senin (7/7/2025). Lansia itu dikeluarkan dari daftar penerima bansos karena memang tidak layak menerima. (TRIBUN BANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI)

Sebuah aduan masyarakat Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah terkait seorang lansia tidak berpenghasilan dicoret dari bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi sorotan publik.

Tak hanya PKH, lansia bernama Sarwen tersebut juga tidak terdaftar sebagai penerima Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Diketahui, warga RT 3 RW 9 Kelurahan Arcawinangun, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas itu mengadukan telah dikeluarkan dari daftar penerima bansos.

Namun, setelah dilakukan verifikasi lapangan oleh petugas, lansia yang akrab disapa Mbah Sarwen itu dikategorikan mampu.

Sebab, Mbah Sarwen tinggal di rumah anaknya yang kondisi ekonominya dinilai cukup.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan