Kamis, 2 Oktober 2025

Berita Viral

Sosok Keimita Ayuni, Anak Pemulung Ditolak Masuk SMP Negeri di Bekasi, Saat SD selalu Ranking 1

Sosok Keimita Ayuni Putri Aiman, siswi di Bekasi viral mengaku tak diterima di SMP Negeri, padahal ia selalu ranking 1 di SD.

|
Tangkapan layar TikTok @mandra-putra17, TribunBekasi.com
DITOLAK SMP NEGERI - Sosok Keimita Ayuni Putri Aiman, siswi di Bekasi viral mengaku tak diterima di SMP Negeri. Ibu Keimita, Atimah (kanan) menyebut, putrinya selalu ranking 1 di SD. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video yang memperlihatkan seorang siswi perempuan mengaku ditolak masuk ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Bekasi, Jawa Barat, viral di media sosial.

Belakangan diketahui, bocah itu bernama Keimita Ayuni Putri Aiman (12). Ia baru lulus dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sumur Batu 01 Kota Bekasi.

Keimita tinggal di Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi. Ia merupakan anak seorang pemulung.

Oleh pihak SDN Sumur Batu 01, Keimita didaftarkan ke SMPN 27 Kota Bekasi melalui jalur prestasi. Namun, Pendaftaran Keimita itu ditolak otomatis oleh sistem.

Penyebabnya, Keimita berdomisili di Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, namun ia mendaftar SMPN yang masuk ke wilayah Kota Bekasi.

"Pada saat dia masuk lewat jalur prestasi tentu dia otomatis akan ditolak oleh sistem, karena yang bersangkutan bukan tinggal di Kota Bekasi, tapi Kabupaten Bekasi," kata Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, dilansir TribunBekasi.com.

Sementara itu, sepengetahuan ibu Keimita, Atimah (40), pendaftaran jalur prestasi dikhususkan atau diprioritaskan, tidak merujuk pada domisili siswa.

"Jadi setahu saya jalur prestasi itu dikhususkan atau diprioritaskan. Soalnya ada teman anak saya tinggal di wilayah Jakarta terus sekolahnya di Bekasi."

"Itu dia pakai jalur prestasi dan mereka bisa, Makanya saya pertanyakan kenapa anak saya kok tidak bisa," katanya saat ditemui TribunBekasi.com, Senin (7/7/2025).

Atimah awalnya yakin Keimita bisa diterima di SMPN 27 Kota Bekasi lantaran putrinya itu memiliki nilai rapor rata-rata 90.

Bahkan, sejak duduk di bangku SD kelas satu hingga lulus, Keimita selalu meraih ranking satu.

Baca juga: SMK Bina Budi Purwakarta Baru Terima 7 Pendaftar di SPMB 2025, 3 SMA di Bandung Alami Nasib Serupa

"Nilainya rata-rata 90. Keimita juga peringkat satu terus sampai lulus SD," tandasnya.

Namun, berdasarkan kabar terbaru, Keimita akhirnya diterima di SMP Negeri 2 Setu Kabupaten Bekasi, melalui jalur zonasi.

Sebelumnya, video Keimita yang mengaku tidak diterima di SMP Negeri setelah lulus SD, viral di media sosial.

Video itu viral setelah diunggah oleh akun TikTok @mandra_putra17.

Tampak dalam video, Keimita mengenakan seragam SD. Ia meminta maaf kepada ibu dan ayahnya yang berprofesi sebagai pemulung karena tidak terima di SMP Negeri.

"Saya lulus SD dan saya bermimpi ingin sekolah SMP di Bantargebang, nilai saya juga bagus."

"Hanya orangtua saya jadi pemulung, dan apa yang aku alami sekarang aku gagal masuk sekolah negeri," kata Keimita dalam video tersebut.

Karena tak diterima di sekolah negeri, Keimita berujar rela tak melanjutkan pendidikan jika harus ke sekolah swasta.

Sebab, orang tuanya tak cukup biaya untuk menyekolahkannya di sekolah swasta.

"Sekiranya sekolah di swasta mahal, saya tidak apa-apa tidak lanjut sekolah, pak dan bu jangan ragukan cita-cita saya, karena itu akan selalu hidup," terangnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Anak Pemulung Tak Diterima di SMPN 27 Kota Bekasi, Padahal Nilai Rata-rata 90, Ternyata Salah Jalur

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunBekasi.com/Rendy Rutama)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved