Erupsi Gunung Lewotobi
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki: 4.062 Orang Mengungsi dan 21 Penerbangan Batal
Status berada pada Level IV atau Awas sehingga masyarakat di kawasan rawan bencana diimbau segera mengungsi dan menjauhi 6 km dari puncak kawah
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali mengalami erupsi hebat pada Senin (7/7/2025).
Letusan terjadi dua kali, yakni pada pukul 11.05 Wita dan 19.32 Wita, disertai gemuruh keras serta lontaran material vulkanik berupa abu, pasir, kerikil, dan batu. Kolom abu tercatat mencapai ketinggian hingga 18 kilometer.
Meski intensitas letusan tinggi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur memastikan tidak ada korban jiwa.
“Sampai pagi ini belum ada laporan adanya korban jiwa akibat erupsi,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Flores Timur, Avelina Manggota Hallan seperti dikutip dari kompas.com, Selasa (8/7/2025).
Saat ini status gunung tetap berada pada Level IV atau Awas sehingga masyarakat di kawasan rawan bencana (KRB) diimbau segera mengungsi dan menjauhi radius 6 km dari puncak kawah, serta 7 km pada sektor barat daya hingga timur laut dari pusat erupsi.
Baca juga: Gunung Lewotobi Meletus hingga Banjir di Jakarta, Bencana Alam 24 Jam Terakhir
Pasien Sesak Napas Dievakuasi
Selain mengganggu penerbangan, abu vulkanik juga berdampak pada kesehatan masyarakat.
Di Puskesmas Boganatar, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, seorang pasien mengalami sesak napas akibat paparan abu vulkanik dan harus dievakuasi ke Puskesmas Waigete untuk mendapatkan perawatan.
“Ada pasien yang sesak napas karena pengaruh abu. Kami sudah rujuk ke Puskesmas Waigete,” ungkap Kepala Puskesmas Boganatar, Maria Yukensi Pogon.
Meskipun diguyur material vulkanik, pelayanan kesehatan di puskesmas tetap berjalan karena menjadi satu-satunya fasilitas kesehatan di perbatasan Sikka-Flores Timur.

Tiga Bandara Ditutup
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki berdampak langsung terhadap aktivitas penerbangan.
Tiga bandara di wilayah NTT ditutup sementara, yakni Bandara Komodo Labuan Bajo, Bandara Wunopito Lewoleba, dan Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere.
“Bandara Komodo status closed mulai pukul 18.00 Wita hingga besok pagi pukul 07.00 Wita. Ada total 15 penerbangan di Labuan Bajo yang terdampak,” ujar Kepala Bandara Komodo, Ceppy Triono.
Di Kupang, Bandara El Tari mencatat enam penerbangan dibatalkan, terdiri dari empat rute Wings Air dan dua rute Nam Air.
“Total 21 penerbangan dibatalkan pada Senin siang akibat sebaran abu vulkanik,” kata Humas Bandara El Tari Kupang, I Gusti Ngurah Yudi Saputra.
Aktivitas Seismik Masih Tinggi
Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki melaporkan aktivitas vulkanik masih tinggi hingga Selasa pagi (8/7/2025).
Dalam periode pukul 00.00–06.00 Wita, tercatat dua kali letusan dengan kolom abu setinggi 4.000 meter, serta beberapa gempa guguran, embusan, vulkanik dalam, dan tektonik jauh.
Visual gunung terpantau jelas dengan asap kawah berwarna putih hingga kelabu, bertekanan lemah, dan intensitas sedang hingga tebal setinggi 800–1.000 meter dari puncak kawah.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat agar tetap waspada, menggunakan masker, serta tidak beraktivitas dalam radius bahaya yang telah ditetapkan.
Warga Diminta Pakai Masker
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta warga di sekitar Kabupaten Flores Timur (Flotim) dan Sikka agar menggunakan masker serta pelindung wajah.
Imbauan itu dikeluarkan BPBD NTT menyusul erupsi Ile Lewotobi Laki-laki sejak Senin, (7/7/2025) siang hingga malam. Akibatnya hujan abu menyelimuti sejumlah wilayah.
"Warga yang tinggal di daerah terdampak untuk selalu menggunakan masker atau pelindung hidung dan mulut, guna menjaga kesehatan pernapasan dari paparan abu vulkanik," kata Plt Kepala BPBD NTT Samuel Halundaka.
BPBD juga menyerukan peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan semua pihak. Partisipasi aktif masyarakat sangat dibutuhkan untuk mendukung langkah-langkah mitigasi bencana demi keselamatan bersama.
Masyarakat, kata dia, diminta untuk selalu mengikuti arahan petugas di lapangan,dan tidak mempercayai informasi yang belum terverifikasi demi menghindari kepanikan.
Dalam penjelasannya, pasca erupsi tidak ada laporan mengenai korban meninggal dunia ataupun luka-luka.
Adapun pengungsi, mencapai 4.062 jiwa atau 1.152 Kepala Keluarga dengan sebaran 1.987 laki-laki dan 2.068 perempuan. (Kompas.com/Pos Kupang/Irfan Hoi/Ryan Nong/Oby Lewanmeru)
Sumber: Pos Kupang
Erupsi Gunung Lewotobi
7 Fakta Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki: Kolom Abu 18 KM, Awan Panas 5 KM, hingga Warga Diungsikan |
---|
Gunung Lewotobi Laki-Laki Kembali Erupsi, Masyarakat Diminta Waspada |
---|
Terluka Bakar akibat Abu Panas Erupsi Gunung Lewotobi, Hendrikus Meninggal Setelah Sepekan Dirawat |
---|
Puncak Gunung Lewotobi Laki-laki Makin Menganga, Warga Kesulitan Melintas Akibat Banjir Lahar Dingin |
---|
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur: 13 Kali Gempa Letusan, Warga Kupang Terdampak |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.