Senin, 6 Oktober 2025

Erupsi Gunung Lewotobi

2 Warga Dilaporkan Mengalami Luka Bakar Terkena Abu Panas Gunung Lewotobi Laki-laki

Akibat peningkatan aktivitas vulkanik ini, status Gunung Lewotobi Laki-laki dinaikkan menjadi Level IV (Awas)

Editor: Eko Sutriyanto
POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN
Seorang warga terkena abu panas Gunung Lewotobi Laki-laki dirawat oleh pihak medis Puskesmas Lewolaga, Kabupaten Flores Timur, Jumat, 21 Maret 2025. 

TRIBUNNEWS.COM, FLORES – Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengalami erupsi besar pada Kamis (20/3/2025) pukul 22:56 WITA. 

Tinggi kolom abu mencapai ±8.000 meter di atas puncak atau sekitar 9.584 meter di atas permukaan laut.

Abu vulkanik berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal mengarah ke barat daya dan barat.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,6 mm dan berlangsung selama ±11 menit 9 detik.

Akibat peningkatan aktivitas vulkanik ini, status Gunung Lewotobi Laki-laki dinaikkan menjadi Level IV (Awas).

Dampak Erupsi dan Korban Luka Bakar

Erupsi besar ini menyebabkan material vulkanik menghujani wilayah sekitar, termasuk Desa Nurabelen di Kecamatan Ile Bura.

Dua warga setempat mengalami luka bakar akibat terkena abu panas dan saat ini tengah menjalani perawatan medis.

Baca juga: Tiga WNI Korban Kecelakaan Bus Jemaah Umrah di Jeddah Alami Luka Bakar Serius dan Retak Tulang

Korban pertama, Hendrikus Kwuta, mengalami luka bakar parah dan awalnya dirawat di Puskesmas Lewolaga sebelum akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Hendrikus Fernandez Larantuka.

Beberapa jam setelahnya, korban kedua, Wilibrodus Todo Kwure (66), juga dilarikan ke Puskesmas Lewolaga dengan kondisi serupa. Luka bakarnya cukup serius, dengan kulit tangan, kaki, hingga dada yang terkupas.

Wakil Bupati Flores Timur, Ignasius Boli Uran, yang sempat mengunjungi korban Hendrikus, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan pemerintah setempat.

Ia menegaskan bahwa aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki masih tinggi dan berpotensi menimbulkan dampak lebih luas.

Mengingat status yang kini berada di Level IV (Awas), masyarakat diimbau untuk : tidak melakukan aktivitas dalam radius 7 km dari pusat erupsi, serta sektoral Barat Daya - Utara - Timur Laut sejauh 8 km.

Warga diminta menggunakan masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.

Juga mewaspadai potensi banjir lahar hujan terutama di daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote jika hujan turun dengan intensitas tinggi.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved