Kapal Tenggelam di Selat Bali
Jenazah Pria Ditemukan Mengapung di Selat Bali, Diduga Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya
Jenazah berjenis kelamin laki-laki ini pertama kali terlihat mengapung dalam posisi tengkurap pada Minggu (6/7/2025) sekitar pukul 10.41 WIB.
TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Upaya pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya terus menunjukkan hasil meskipun berjalan penuh tantangan.
Memasuki hari keempat operasi pencarian dan penyelamatan, tim gabungan berhasil menemukan satu jenazah yang diduga kuat merupakan salah satu penumpang kapal nahas tersebut.
Jenazah berjenis kelamin laki-laki ini pertama kali terlihat mengapung dalam posisi tengkurap pada Minggu (6/7/2025) sekitar pukul 10.41 WIB.
Penemuan dilakukan oleh KRI Fanildo di perairan Selat Bali, tepatnya sekitar 5,7 hingga 6,03 mil ke arah selatan dari titik tenggelamnya kapal.
“Jenazah memakai kaos biru dan celana pendek hitam,” ungkap Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada II, Laksamana Pertama TNI Endra Hartono, saat memberikan keterangan di Dermaga Pupuk Sriwijaya, Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca juga: Jasa Raharja Dampingi Wapres Gibran Tinjau Penanganan Korban KMP Tunu Pratama Jaya
Proses evakuasi berlangsung dengan penuh kehati-hatian.
Setelah diangkat ke KRI Tongkol 813, jenazah dibawa menuju Dermaga Pupuk Sriwijaya sekitar pukul 13.15 WIB.
Di atas kapal, seluruh unsur TNI AL dan tim pencarian melakukan doa bersama untuk menghormati korban sebelum jenazah dipindahkan ke ambulans milik Pangkalan TNI AL Banyuwangi.
Setibanya di dermaga, jenazah langsung diberangkatkan menuju RSUD Blambangan untuk dilakukan pemeriksaan medis dan proses identifikasi lebih lanjut oleh tim Dokpol.
Kepala Basarnas, Laksamana Muda TNI (Purn) Ribut Eko Suyatno, menegaskan bahwa penemuan ini menjadi langkah penting dalam operasi pencarian yang hingga hari keempat masih difokuskan di sekitar lokasi tenggelamnya kapal.
“Dengan ditemukannya jenazah ini, kita langsung serahkan kepada Dokpol untuk memastikan identitas korban secara resmi,” ujarnya.
Sementara itu, upaya penyisiran wilayah laut terus diperluas.
Sebelumnya, Basarnas bersama unsur TNI AL telah menambah personel penyelam sebanyak 15 orang guna mempercepat pencarian di bawah permukaan laut Selat Bali.
Sementara tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban.
Di Posko Terpadu Pelabuhan Ketapang, puluhan keluarga masih setia menunggu kabar keberadaan orang-orang terdekat mereka yang belum ditemukan.
Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, sempat mendatangi lokasi posko pada Sabtu (5/7/2025) malam untuk memberikan dukungan moril kepada keluarga korban dan memastikan semua proses pencarian berjalan maksimal.
Hingga Minggu sore, operasi penyelamatan masih berlanjut.
Baca juga: Ni Komang Wiardani Gelar Ritual di Pantai Pebuahan untuk Cari Suami Korban KMP Tunu Pratama Jaya
Seluruh tim gabungan, termasuk TNI AL, Basarnas, Polairud, dan relawan, berkomitmen terus melakukan penyisiran laut dan pemantauan cuaca demi mempercepat penemuan para korban lain yang masih dinyatakan hilang.
Sebelumnya, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mulai bekerja melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengaku pihaknya sudah mengantongi sejumlah petunjuk terkait tragedi yang terjadi pada Rabu (2/7/2025) malam.
Beberapa petunjuk yang sudah dikantongi KNKT tersebut perlu dilengkapi dengan keterangan para korban yang selamat dalam insiden tersebut.
"Kami sedang mengumpulkan data berkas dari master plat, dan master kontrol komunikasi yang terjadi pada malam itu," ujar Soerjanto Tjahjono saat jumpa pers di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (4/7/2025).
Hal itu diperlukan untuk mengetahui fakta sebenarnya situasi yang terjadi ketika kapal tersebut hanyut, supaya hasil investigasi lebih objektif sehingga kami akan mewawancarai korban-korban yang selamat, sebagai dasar analisis penyebab kejadian tersebut," kata Soerjanto.
Namun proses ini tidak bisa dilakukan secara terburu-buru.
Sebab, kata dia, sekarang yang utama adalah melakukan pencarian para korban yang belum ditemukan.
"Intinya selama operasi SAR, semua membantu search and rescue. Baru setelah search and rescue ditutup, baru kami investigasi lebih dalam," kata Soerjanto.
Diberitakan sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7/2025) malam.
Kapal tenggelam sekitar pukul 23.35 WIB, atau menjelang tengah malam.
Kondisi kapal saat ini sudah tenggelam di perairan.
Belum ada informasi pasti terkait penyebab kapal tenggelam.
Data yang dimiliki pihak berwenang, kapal tersebut mengangkut 53 penumpang dan 12 kru.
Artinya, terdapat 65 orang di dalam kapal tersebut, sementara jumlah kendaraan sebanyak 22 unit.
Saat ini 30 orang sudah ditemukan dalam kondisi selamat dan 6 orang dalam kondisi meninggal dunia yang artinya ada sekitar 29 orang yang masih dinyatakan hilang dalam tragedi tersebut. (Tribun Jatim/Sinca Ari Pangistu)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul 1 Jenazah Ditemukan dalam Pencarian Hari Keempat Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya
Sumber: Tribun Jatim
Kapal Tenggelam di Selat Bali
15 dari 17 Jenazah Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Berhasil Diidentifikasi |
---|
Sesuai Wasiat, WN Malaysia Korban Tenggelamnya KMP Tunu Dimakamkan di Banyuwangi |
---|
Operasi Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya Kembali Diperpanjang, Ini Alasannya |
---|
Korban Tewas KMP Tunu Pratama Jaya Asal Malaysia Dimakamkan di Banyuwangi, Ini Penjelasan Polisi |
---|
Tim SAR Gabungan Evakuasi 3 Jenazah Diduga Korban KMP Tunu Pratama Jaya |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.