Niat Tolong Kades Korupsi, Keluarga Histeris Tangisi Jenazah Fahri: Pernah Selamatkan Orang Hanyut
Berniat menolong kades tersangka korupsi, Fahri justru terseret arus Sungai Silau. Keluarga ungkap korban sempat pernah selamatkan orang tenggelam.
TRIBUNNEWS.COM - Setelah dua hari pencarian, korban hanyut Muhammad Safari Siregar (42) dalam operasi penangkapan Kepala Desa Banjar Hulu di Sungai Silau, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, pada Rabu (2/7/2025), berhasil ditemukan Tim SAR Gabungan.
Korban yang kerap disapa Fahri itu ditemukan meninggal dunia, pada Jumat (4/7/2025) sekira pukul 10.00 WIB.
Fahri dan Reynanda Prima Ginting (26) menjadi korban tenggelam saat upaya penangkapan kades bernama Kardianto yang merupakan tersangka korupsi.
Petaka bermula ketika Kardianto nekat melompat ke Sungai Silau saat hendak ditangkap pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Simalungun.
Melihat Kardianto kesulitan berenang, Fahri menceburkan diri untuk menolong tersangka penggelapan dana desa itu.
Namun, Fahri justru terseret arus diduga karena kelelahan.
Reynanda yang merupakan staf Kejari Simalungun langsung melompat ke sungai untuk membantu Fahri.
Nahas keduanya malah hanyut dan ditemukan meninggal dunia.
Informasi ini disampaikan oleh seorang warga bernama Edi.
"Tapi, karena si Fahri ini kelelahan, dibantu sama calon jaksa itu. Dua-duanya kelelahan akhirnya keduanya terseret arus," ungkapnya, dikutip dari Tribun-Medan.com, Jumat (4/7/2025).
Upaya pencarian pun dilakukan oleh tim SAR Gabungan dan berhasil menemukan Reynanda pada Kamis pagi dengan radius tiga kilometer dari titik awal hanyut.
Baca juga: Kades Korupsi Kabur Lompat ke Sungai, Staf Kejari dan Warga Simalungun Hanyut saat Kejar Tersangka
Sementara Fahri baru ditemukan pada Jumat pagi.
Pantauan Tribun Medan, keluarga menangis histeris saat melihat jenazah Fahri.
Bahkan seorang wanita paruh baya nyaris pingsan di kamar mayat RSUD H Abdul Manan Simatupang.
Tangisan saling sahut menyahut dan terlihat seorang pria muda yang diduga anak korban terlihat dipapah perlahan keluar dari kamar mayat.
Ricky Harahap, Komandan Pos Badan SAR Nasional Tanjungbalai Asahan menjelaskan korban Muhammad Safari Siregar ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Alhamdulillah hari ini tim SAR gabungan telah menemukan korban Muhammad Safari Siregar yang sebelumnya dikabarkan hanyut dua hari yang lalu," kata Danpos SAR Nasional Tanjungbalai Asahan, Jumat (4/6/2025).
Katanya, operasi berjalan selama tiga hari dan akan ditutup karena korban terakhir, Muhammad Safari Siregar telah ditemukan.
"Korban ditemukan empat kilometer dari lokasi kejadian peristiwa. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," ujarnya.
Baca juga: Jenazah Calon Jaksa yang Tewas Tenggelam Kejar Kades di Simalungun Disambut Isak Tangis Keluarga
Pernah menolong orang hanyut
Kakak ipar Fahri, Zulkifli Siagian mengaku tidak menyangka bahwa adiknya nekat menolong Kardianto.
Bahkan, menurutnya, dia sempat melihat ketika ada tiga orang turun ke sungai dari kejauhan.
Dia juga menyaksikan seseorang semakin terbawa arus ke tengah sungai.
Namun, dia tidak menyadari satu di antaranya adalah Fahri.
"Tiga orang, yang pertama turun, tapi berhasil naik. Yang kedua dia semakin ke tengah, tapi ada satu lagi yang bantu, itulah adik saya yang juga tidak menyangka," kata Zulkifli, Kamis (3/7/2025).
Dia baru menyadari orang yang hanyut tadi adalah Fahri ketika menemukan ponsel adiknya tergeletak di pinggir jalan.
Zulkifli pun sempat mengkonfirmasi pemilik ponsel tersebut kepada karyawan di kafe pinggir sungai.
Dia menceritakan, Fahri pernah menolong seseorang yang hanyut dan berhasil selamat.
Sehingga, lebih Zulkifli, kemungkinan adik iparnya terdorong naluri untuk menolong Kardianto.
Baca juga: 3 Fakta Staf Kejari Simalungun, Reynanda Ginting Tewas Hanyut saat Kejar Kades Berkasus

Anak korban dapat santunan
Kejaksaan Negeri Asahan bersama kejaksaan negeri Simalungun akan memberikan santunan kepada anak dari Muhammad Safari Siregar.
Santunan itu diberikan karena korban telah mencoba membantu Reynanda Prima Ginting yang berupaya menangkap tersangka korupsi.
"Kami sangat mengapresiasi korban Muhammad Safari Siregar yang sudah mencoba menolong rekan kami, adek kami, dan saudara kami, Reynanda Primta Ginting di Sungai Silau. Namun, Tuhan berkehendak lain, keduanya hanyut terbawa arus," kata Kasi Intelijen Kejari Asahan, Heriyanto Manurung, dikutip dari Tribun-Medan.com.
Dia melanjutkan, Fahri merupakan orang yang memiliki jiwa sosial tinggi dan rela mengorbankan nyawanya demi menolong orang lain.
"Kami, segenap keluarga besar Kejaksaan Negeri Asahan, mengucapkan belasungkawa kami kepada keluarga Muhammad Safari Siregar, semoga diberikan ketabahan," katanya.
Ia mengaku, Kejaksaan Negeri Asahan akan memberikan santunan kepada anak-anak korban yang masih sekolah dan duduk dibangku sekolah menengah atas (SMA).
"Pasti akan kami berikan santunan, apakah pembiayaan sekolah agak bagaimana jenisnya nanti pasti akan kami bantu," pungkas Heriyanto.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Fari Siregar yang Ikut Hanyut di Sungai Asahan saat Tolong Calon Jaksa Ditemukan, Keluarga Histeris.
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, Tribun-Medan.com/Alif Al Qadri Harahap)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.