Sabtu, 4 Oktober 2025

Masih Ingat dengan Atlet Binaraga yang Sempat Viral Makan Ayam Tiren? Ini Kabar Terbarunya

Beberapa bulan yang lalu sempat viral kabar atlet binaraga asal Kabupaten Malang yang makan ayam tiren jelang Porprov Jawa Timur IX. Ini kabar terbaru

Penulis: Falza Fuadina
SURYAMALANG.COM/Imam Taufiq
SAMBANG ATLET - Hadi Mustofa atau Gus Tof, anggota DPRD Kabupaten Malang, menyambangi para atlet Binaraga di Heroes Gym, Desa Sumbersuko, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Selasa (6/5/2025). Berikut adalah kabar terbaru dari para atlet binaraga tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM - Beberapa bulan yang lalu sempat viral kabar atlet binaraga asal Kabupaten Malang yang konsumsi ayam mati kemarin (tiren) untuk menambah asupan gizi jelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX.

Mereka terpaksa mengonsumsi ayam tiren tersebut akibat kekurangan dana.

Lalu, bagaimana kabar mereka saat ini?

Mereka sukses meraih juara umum dalam kompetisi tersebut!

Kemenangan itu menambah daftar panjang prestasi yang telah mereka capai selama tiga tahun berturut-turut dalam ajang yang sama.

Ketua Persatuan Binaraga Fitnes Indonesia (PBFI) Kabupaten Malang, Indra Khusnul mengatakan, dari 11 atlet yang bertanding, tiga di antaranya berhasil membawa pulang medali emas, satu meraih perak, dan dua lainnya mendapatkan perunggu.

"Emas di kelas 70 kilogram. Terus man fitness over 170 sentimeter, dan man athletic up to 165 sentimeter," ungkapnya melalui sambungan telepon, Kamis (3/6/2025), dikutip dari Kompas.com

Khusnul menjelaskan bahwa 11 atlet dari Persatuan Binaraga Fitnes Indonesia (PBFI) Kabupaten Malang mengikuti berbagai kategori pertandingan, seperti kelas 60 kilogram, kelas di atas 70 kilogram, men's fitness hingga tinggi 170 sentimeter, kelas di atas 170 sentimeter, serta men's physique kategori 165 dan 170 sentimeter.

Ia menegaskan bahwa pihaknya terus memberikan semangat kepada para atlet, meskipun sempat muncul kontroversi terkait konsumsi ayam tiren.

"Kita pacu mereka dengan penerapan tradisi juara umum. Kita tanamkan mental dan mindset mereka, bahwa kita harus juara umum," jelasnya. 

Setelah muncul pro dan kontra terkait konsumsi ayam tiren, pihaknya terpaksa mengajukan pinjaman kepada pihak ketiga demi mencukupi kebutuhan para atlet.

Baca juga: Juara Dua Kali, Atlet Malang Terpaksa Makan Ayam Tiren demi Cukupi Gizi Jelang Porprov Jatim 2025

"Bulan ini saja utang kita kurang lebih Rp 43 juta," jelasnya.

Sebelumnya, viral sebuah video di media sosial yang memperlihatkan atlet binaraga mengonsumsi ayam tiren.

Dalam video yang beredar di media sosial, tampak dua pria yang diduga atlet binaraga.

Salah satu pria dengan badan kekar memegang ayam yang sudah mati.

"Ayam tiren," ucap pria tersebut menunjukkan ayam mati ke kamera.

Setelah itu, ia dan rekannya membersihkan bagian dalam ayam dan memotongnya.

Mereka terpaksa memakan ayam tiren tersebut karena kekurangan dana.

"Iya, Mas, memang begitu. Gimana lagi, wong selama ini belum ada bantuan anggaran. Kami cuma dijanji-janjikan saja oleh Dispora," tutur pelatih atlet binaraga asal Kabupaten Malang, Indra Khusnul, kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (4/5/2025).

Ia menjelaskan bahwa para atlet binaraga yang mengonsumsi ‘ayam tiren’ tersebut tengah dipersiapkan untuk mengikuti Porprov Jatim 2025 yang digelar di Kota Malang pada 29 Juni 2025 lalu.

Mereka berjumlah 12 orang dengan membawa nama Kabupaten Malang. 

Para atlet tersebut bukanlah pendatang baru dan mereka telah berhasil meraih juara umum Porprov sebelumnya, di Situbondo dan Sidoarjo, sebanyak dua kali.

Sebagai bagian dari persiapan, para atlet telah menjalani latihan intensif selama setahun, termasuk untuk lomba yang menampilkan kekuatan dan bentuk otot.

"Mereka itu para juara, bukan pendatang baru," ungkapnya.

Indra menuturkan, pihaknya membutuhkan biaya yang tak sedikit atau minimal per orang itu Rp 6,5 juta per bulan demi menunjang staminanya.

Beberapa kebutuhan mereka antara lain biaya makan sebesar Rp100 ribu per orang setiap hari, suplemen seharga Rp3 juta per orang tiap bulan, serta multivitamin senilai Rp2 juta per orang untuk setiap 10 minggu.

"Namun, selama ini sebisanya sendiri, karena belum ada bantuan. Padahal, atlet kami itu masih pelajar semua, mulai SMP, SMA dan kuliah," tuturnya.

Akibat tak ada support anggaran dari Dispora Pemkab Malang, lanjut dia, mereka terpaksa mengonsumsi ayam tiren setiap hari yang dibeli dari peternakan.

Rata-rata mereka beli ayam mati itu tiga saks dan diolah sendiri. 

Prosesnya, ayam tiren yang dibeli itu tidak langsung direbus, melainkan dipilih yang masih belum berbau, kemudian bagian dada ayamnya yang diambil.

Usai direbus, kemudian diblender dan diminum. 

Terkadang jika tidak cukup maka airnya ditambah agar cukup dikonsumsi sehari.

"Mereka beli sendiri, dengan mencari ke lokasi peternakan ayam, lalu dimasak sendiri."

"Itu karena mereka saking semangatnya, agar bisa juara, demi nama baik tanah kelahirannya (Kabupaten Malang)," ungkapnya.

Kabar para atlet mengonsumsi ayan tiren langsung menjadi perhatian publik dan juga menuai kritikan terhadap pemerintah setempat.

Kadis Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Pemkab Malang, Dr M Hidayat MM MPd, mengaku terkejut mengetahui kabar tersebut.

"Lho, sudah tahu itu ayam tiren kok dimakan. Seingatku, Minggu kemarin, kalau nggak salah apa hari Rabu atau Kamis (1/5/2025), anggarannya sudah cair kok."

"Coba, dicek. Itu usulan dari Cabor lewat KONI, lalu kami transfer ke by name by andres atau ke atletnya masing-masing," tutur Dayat.

Tak lama setelah kabar itu viral, Pemerintah Kabupaten Malang melalaui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) akhirnya mencairkan anggaran Pemusatan Latihan Kabupaten (Puslatkab) untuk para atlet.

Pemkab Malang turut mengundang Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Malang beserta masing-masing cabang olahraga (Cabor) untuk melakukan audiensi kesiapan Porprov Jatim 2025 pada Senin (5/5).

Pelaksana harian (Plh) Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Nurman Ramdansyah menjelaskan, audiensi ini digelar untuk meninjau kesiapan masing-masing cabang olahraga sekaligus memastikan kondisi venue yang akan digunakan.

"Saya minta laporan semuanya termasuk kesiapan atlet, cabor, dan venue. Alhamdulillah laporannya sudah siap semua," ujar Nurman.

Nurman mengakui bahwa polemik terkait para atlet yang mengonsumsi ayam tiren telah diselesaikan.

Ia menyampaikan adanya kekecewaan dari para atlet terkait dana pembinaan yang tak kunjung cair ke rekening penerima.

Keterlambatan ini diakui Nurman, karena dalam proses pencairan anggaran tidak bisa langsung cair.

"Proses pencairan anggaran pemerintah nggak bisa sakdek saknyet (langsung cair.red), harus ada prosesnya. Sehingga sedikit lambat," jelasnya.

"Alhamdulillah hari ini sudah cair semua. Sehingga nanti binaraga dan atlet lain kita sudah bisa tercukupi," tandasnya.

Namun pencairan anggaran tidak bisa 100 persen hari ini, karena masih ada beberapa rekening yang memerlukan aktivasi.

Terkait kendala ini, pengurus cabang harus melakukan aktivasi terlebih dahulu untuk menerima binaan atlet.

Di sisi lain, Kepala Dispora Kabupaten Malang, M Hidayat, menambahkan total anggaran yang dialokasikan untuk gelaran Porprov 2025 sebesar Rp 19 miliar.

Anggaran tersebut meliputi perbaikan venue, hingga pelaksanaan kebutuhan lainnya.

"Ini sudah cair, range totalnya untuk pemusatan latihan kabupaten (Puslatkab) sebesar Rp 3 miliar dengan jumlah altet, pelatih, dan official sebanyak 900 orang," imbuhnya.

Sebagian artikel ini telah tayang tayang di Kompas.com dengan judul Heboh karena Makan Ayam Tiren, Atlet Binaraga Kabupaten Malang Kini Raih Juara Umum

dan

Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Parah! Atlet Binaraga Kabupaten Malang Makan Bangkai Ayam, Minim Pendanaan Jelang Porprov Jatim 2025

(Tribunnews.com/Falza) (SuryaMalang.com/Luluul Isnainiyah/Imam Taufiq) (Kompas.com/Imron Hakiki)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved