Jumat, 3 Oktober 2025

Bom Ikan Meledak di Rumah Warga Bulukumba Sulsel Menewaskan Seorang Janda, Berikut Kronologinya

Ledakan bom ikan menewaskan seorang janda di Desa Lolisang, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa (1/7/2025) malam

Penulis: Adi Suhendi
TRIBUN-TIMUR.COM/ SAMBA
BOM IKAN MELEDAK - Kondisi rumah korban Jusmawati setelah ledakan bom ikan di Desa Lolisang, Kecamatan Kajang, Bulukumba dipasangi police line, Selasa (1/7/2025). Pemilik rumah Jusmawati tewas dalam ledakan tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR – Ledakan terjadi di rumah warga Desa Lolisang, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa (1/7/2025) malam sekira pukul 23.00 WIB.

Akibat ledakan tersebut, penghuni rumah bernama Jusmawati meninggal dunia.

"Pemiliknya kena ledakan dan meninggal dunia," kata Andi Tenri, tetangga korban, Rabu (2/7/2025).

Ledakan pun menghancurkan bagian dalam rumah dua lantai yang dihuni korban.

Ledakan tersebut berasal dari bom ikan.

Baca juga: 4 Nelayan di Sulsel Terancam Hukuman Mati setelah Tertangkap Gunakan Bom Ikan saat Melaut

Kepastian tersebut didapat pihak kepolisian setelah tim Gegana diturunkan untuk melakukan evakuasi dan memeriksa lokasi kejadian.

"Iya, bom ikan. Barang bukti yang ditemukan kemungkinan besar yang meledak karena mengandung sumbu api dan detonator," kata Dansat Brimob Polda Sulsel, Kombes Pol Heru Novianto, Rabu (2/7/2025).

Meski demikian, Heru menuturkan bahwa proses penyelidikan lebih lanjut masih diperlukan untuk mengetahui secara pasti kronologi ledakan.

Baca juga: Perakit, Eksekutor dan Dalang Pelemparan Bom Ikan di Rumah Ketua KPPS Pamekasan Ditangkap 

Penyelidikan itu akan dilakukan jajaran Reskrim Polres Bulukumba.

"Proses meledaknya bagaimana, itu butuh waktu untuk diselidiki," ujarnya.

Bom Ikan Diduga Akan Dijual ke Bone

Kombes Heru Novianto pun menyebut bom ikan tersebut tidak digunakan di area Bulukumba

Diduga bahan tersebut akan dijual ke luar daerah.

Heru menyebut, pihaknya menerima informasi bahwa bahan peledak itu kemungkinan akan dijual ke Kabupaten Bone.

"Katanya dilempar ke Bone. Apakah informasi itu akurat atau tidak, apa kabar sedang-sedang," kata Heru.

Tim Gegana Brimob Polda Sulsel dan Polres Bulukumba kini menyisir wilayah sekitar lokasi ledakan.

Tujuannya, mengumpulkan bukti dan keterangan saksi, termasuk kemungkinan adanya produksi bom ikan.

"(Kita) mencari informasi di sekitar situ apakah benar itu dijual ke Bone. Ini masih menjadi pemeriksaan lanjutan," ujarnya.

Heru menegaskan, pendalaman kasus ini menjadi fokus Reskrim Polres Bulukumba, terutama untuk mengungkap asal bahan peledak tersebut.

"Barang itu didapat dari mana, atau dijual ke mana, biar Kapolres yang ngomong," kata dia.

Kronologi Kejadian

Kerabat korban menceritakan bahwa Jasmawati baru empat hari tiba dari Tarakan, Kalimantan Utara.

Ia menginap di rumah keluarganya di Desa Pattongko, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai dan baru Selasa (1/7/2025) malam, Jasmawati mulai bermalam di rumahnya.

"Baru bermalam itu di rumahnya setelah dari Tarakang Kalimantan," kata Nabila, keponakan korban.

Sekitar pukul 22.00 Wita malam, tiba-tiba terdengar suara ledakan sangat keras.

Orang-orang di kampung berbukit itu terbangun kaget.

Mereka keluar dari rumah masing-masing berhamburan mencari sumber suara.

"Mirip itu ledakan petir kalau hujan deras, bersamaan itu kayak ada pasir terhambur di atas atap rumah kami," ungkap Nabila.

Warga pun mencari, bertanya satu sama lain sumber ledakan tersebut.

Tak lama terdengar teriakan seorang warga bernama Aulia.

Ia menyebut jika sumber suara ledakan dari rumah Jasmawati.

Warga pun berhamburan berlarian mendekat, menyaksikan rumah Jasmawati.

Dinding bagian kanan rumah permanen itu hingga ruang tengah keluarga dan kamar hancur.

Di antara reruntuhan tembok dan perabotan rumah tangga, terlihat tubuh Jasmawati tergeletak.

Melihat kondisi itu, keluarga dan tetangga Jasmawati berteriak histeris menyaksikan kondisi mengenaskan korban.

Warga di desa tersebut kemudian panik.

Warga kemudian menghubungi aparat kepolisian setempat di Polsek Kajang.

Selama kejadian, tubuh korban dibiarkan tergeletak di tempat kejadian.

Masyarakat bersama aparat kepolisian setempat tak berani mengevakuasi jasad korban.

Sekitar pukul 06.00 Wita, pagi tubuh korban baru dievakuasi ke rumah keluarganya di samping rumahnya sendiri untuk disemayamkan.

Hal itu setelah polisi penjinak bom Polda Sulsel tiba di lokasi dan memastikan jika lokasi sudah steril dari bahan peledak.

Usai diperiksa, selanjutnya dilakukan prosesi mayat lalu dikuburkan di pekuburan umum di atas bukit Lolisang. 

Sosok Jasmawati

Sejak cerai dengan suaminya Bahtiar beberapa tahun lalu, Jasmawati memilih membesarkan dua orang anaknya sendirian.

Ia berjuang mencari nafkah, membangun jejaring bisnis di Indonesia, Malaysia dan Filipina.

Ia memiliki bisnis ikan asin.

"Ibu Jasmawati itu, cerai waktu anaknya masih kecil dengan Pak Bahtiar (warga Pattongko Sinjai)," ungkap Fadli, masih kerabat Jasmawati.

(Tribuntimur.com/  Muslimin Emba/  Samsul Bahri /  Tribunnews.com)


Sebagaian dari artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Belum Sepekan Tiba dari Tarakan, Jasmawati Tewas Akibat Ledakan Bom Ikan di Bulukumba

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved