Terjun ke Bengawan Solo, Mahasiswi UNS Belum Ditemukan, Kapal Dikerahkan
Lima personel dan satu perahu karet diterjunkan untuk mencari mahasiswi UNS yang terjun ke Bengawan Solo dari Jembatan Jurug.
Pada saat itu Haryadi sempat berteriak mencoba mencegah perempuan tersebut. Namun, tampaknya teriakannya tidak digubris.
Pribadi tertutup
Teman korban mengatakan korban sempat berkonsultasi dengan dosennya sebelum terjun ke sungai.
“Dengar-dengar konsultasi terakhir sama dosennya,” kata teman korban.
Korban juga sempat mengunggah story Instagram mengenai layanan konsultasi ke psikologi.
“Terakhir kali dia buat story Instagram itu tentang konsultasi ke psikolog,” tuturnya.
Ia pun tak tahu-menahu masalah apa yang sedang dialami korban sehingga melakukan tindakan tersebut.
Baca juga: Tinggalkan Motor dan Buku Harian, Mahasiswi UNS asal Temanggung Diduga Akhiri Hidup di Bengawan Solo
Menurutnya, korban cukup tertutup dan pendiam.
“Orangnya cenderung menutup diri terus juga mungkin jarang bersosialisasi sama teman-teman. Jadinya mungkin dari saya dan teman-teman kurang mengerti pribadinya itu seperti apa gitu karena tertutup. Memang dia orangnya juga pendiam."
DISCLAIMER:
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan mengakhiri hidup.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan tersebut.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.