Minggu, 5 Oktober 2025

Jasad Mahasiswi UNS yang Diduga Akhiri Hidup di Solo Ditemukan, Sempat Tuliskan Wasiat

Jasad mahasiswi UNS yang diduga mengakhiri hidup dengan terjun ke sungai Bengawan Solo ditemukan hari ini. Dia ditemukan dalam kondisi terapung.

Istimewa/TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
JASAD DITEMUKAN - Mahasiswi UNS berinisial DA (21) yang diduga mengakhiri hidup dengan cara melompat ke Sungai Bengawan Solo ditemukan pada Rabu (2/7/2025). Nahas, DA ditemukan tewas setelah relawan melihat adanya seorang perempuan dalam kondisi terapung. 

TRIBUNNEWS.COM - Jasad DA (21), mahasiswi Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), ditemukan pada Rabu (2/7/2025) di Dusun Dalon Sroyo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Diketahui, DA diduga mengakhiri hidup dengan terjun ke sungai Bengawan Solo pada Selasa (1/7/2025).

"Tubuh mahasiswi UNS yang lompat ke Bengawan Solo sudah ditemukan," kata salah satu anggota relawan, Ninik Darwanto, dikutip dari Tribun Solo.

Dia mengungkapkan jasad DA ditemukan lebih dari tiga kilometer dari titik korban melompat. Kini, kata Ninik, jasad korban telah dibawa ke RSUD Moewardi.

"Jarak lokasi ditemukannya dengan titik korban jatuh sekira 3,26 kilometer. Pukul 12.33 WIB jenazah sudah dibawa ke RSUD Dr Moewardi dan tiba pukul 12.41 WIB," ungkap dia.

Adapun pencarian jasad DA turut dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung.

Pasalnya, DA merupakan warga Temanggung, Jawa Tengah. Hal ini disampaikan oleh relawan RDMC, Suwartono.

Dia juga mengungkapkan pertama kali jasad DA ditemukan setelah relawan melihat adanya tubuh seorang perempuan yang terapung.

“Tadi sekitar pukul 11.15 WIB tampak ada seorang perempuan terapung, lalu tim BPBD Surakarta dan Temanggung mendekati di sekitar lokasi dan benar bahwa itu merupakan Devita Sari,” ujar Suwartono.

Baca juga: Unggahan Terakhir Mahasiswi UNS yang Diduga Akhiri Hidup di Sungai Bengawan Solo

Kronologi

Kasus dugaan bunuh diri ini berawal ketika ada seorang driver ojek online (ojol) bernama Haryadi melihat seorang perempuan yaitu DA sebelum meloncat dari Jembatan Jurug.

Dikutip dari Tribun Jateng, DA disebut oleh Haryadi sudah berada di pinggir jembatan tersebut.

"Di tengah jembatan sekira 5 meter di depan saya, perempuan itu sudah berdiri di tuas jembatan."

"Sepertinya dia mau ancang-ancang melompat," ungkap Haryadi pada Selasa.

Haryadi mengaku sempat meneriaki DA sebelum melompat dari jembatan. Namun, teriakan tersebut diabaikan korban.

Setelah itu, dia sempat menghentikan laju motornya. Namun, ketika melihat ke arah bawah jembatan, Haryadi mengatakan sudah tidak melihat DA.

Di saat yang bersamaan, Haryadi turut melihat sepeda motor yang diduga milik korban.

"Di sekitar lokasi ada sepeda motor terparkir di tepian jembatan.Kemungkinan itu motor yang dikendarai perempuan itu."

"Dia saat itu mengenakan pakaian warna pink, berkerudung, dan masih muda," terangnya.

Tinggalkan Surat Wasiat, Sebut Nama Dosen Pembimbing Skripsi

Di sisi lain, ditemukan pula sebuah tas hitam milik DA yang salah satunya berisi buku. Dalam buku tersebut, DA menuliskan bahwa dirinya mengalami beban mental berat.

Lalu, yang menjadi sorotan adalah, dirinya menuliskan nama Dr. Sumardiyono. Adapun sosok yang ditulis tersebut terungkap ternyata adalah dosen pembimbing skripsinya.

"Aku capek. Maaf untuk Bapak Dr. Sumardiyono, S.Km karena telah menghianati dan berjanji untuk bertahan."

"Tak masalah semua orang bilang yang lain bipolar juga bisa, aku nggak... Aku capek, Bu. Maaf aku tak sekuat ibu," demikian isi tulisan dari DA.

Terkait hal ini, juru bicara UNS, Agus Riwanto membenarkan bahwa Sumardiyono adalah dosen pembimbing akademik dan dosen pembimbing pertama skripsi dari korban.

Korban Sudah Diminta untuk Rehat Sejenak dari Skripsi, tapi Ditolak

Agus juga mengungkapkan Sumardiyono sempat meminta korban agar istirahat sejenak dari mengerjakan skripsi.

Dia mengatakan hal tersebut merupakan rekomendasi dari Sumardiyono demi memberi kemudahan bagi DA dalam menyusun skripsi.

Namun, kata Agus, tawaran tersebut ditolak oleh DA karena merasa tidak ingin dikasihani.

"Bahkan pernah menyampaikan surat resmi kepada pihak keluarga supaya mahasiswi tersebut istirahat selama 3 bulan, namun mahasiswi tersebut memberikan respon penolakan dengan alasan tidak ingin dikasihani," ungkapnya.

Tak cuma rekomendasi, Agus juga mengatakan Sumardiyono turut memberikan dukungan moral karena korban sudah beberapa kali berniat untuk melakukan percobaan bunuh diri.

Sebagai informasi, DA merupakan mahasiswi prodi D4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sekolah Vokasi UNS angkatan 2021.

Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jateng dengan judul "BREAKING NEWS: Jasad Devita Mahasiswi UNS Ditemukan Terapung di Jaten Karanganyar" dan telah tayang di Tribun Solo dengan judul "UNS Benarkan Sosok yang Terjun ke Bengawan Solo Sebagai Mahasiswinya : Dalam Pendampingan Kejiwaan"

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jateng/Ardianti WS)(Tribun Solo/Andreas Chris Febrianto)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved