Sabtu, 4 Oktober 2025

Jasad Mahasiswi UNS yang Diduga Akhiri Hidup di Solo Ditemukan, Sempat Tuliskan Wasiat

Jasad mahasiswi UNS yang diduga mengakhiri hidup dengan terjun ke sungai Bengawan Solo ditemukan hari ini. Dia ditemukan dalam kondisi terapung.

Istimewa/TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
JASAD DITEMUKAN - Mahasiswi UNS berinisial DA (21) yang diduga mengakhiri hidup dengan cara melompat ke Sungai Bengawan Solo ditemukan pada Rabu (2/7/2025). Nahas, DA ditemukan tewas setelah relawan melihat adanya seorang perempuan dalam kondisi terapung. 

Setelah itu, dia sempat menghentikan laju motornya. Namun, ketika melihat ke arah bawah jembatan, Haryadi mengatakan sudah tidak melihat DA.

Di saat yang bersamaan, Haryadi turut melihat sepeda motor yang diduga milik korban.

"Di sekitar lokasi ada sepeda motor terparkir di tepian jembatan.Kemungkinan itu motor yang dikendarai perempuan itu."

"Dia saat itu mengenakan pakaian warna pink, berkerudung, dan masih muda," terangnya.

Tinggalkan Surat Wasiat, Sebut Nama Dosen Pembimbing Skripsi

Di sisi lain, ditemukan pula sebuah tas hitam milik DA yang salah satunya berisi buku. Dalam buku tersebut, DA menuliskan bahwa dirinya mengalami beban mental berat.

Lalu, yang menjadi sorotan adalah, dirinya menuliskan nama Dr. Sumardiyono. Adapun sosok yang ditulis tersebut terungkap ternyata adalah dosen pembimbing skripsinya.

"Aku capek. Maaf untuk Bapak Dr. Sumardiyono, S.Km karena telah menghianati dan berjanji untuk bertahan."

"Tak masalah semua orang bilang yang lain bipolar juga bisa, aku nggak... Aku capek, Bu. Maaf aku tak sekuat ibu," demikian isi tulisan dari DA.

Terkait hal ini, juru bicara UNS, Agus Riwanto membenarkan bahwa Sumardiyono adalah dosen pembimbing akademik dan dosen pembimbing pertama skripsi dari korban.

Korban Sudah Diminta untuk Rehat Sejenak dari Skripsi, tapi Ditolak

Agus juga mengungkapkan Sumardiyono sempat meminta korban agar istirahat sejenak dari mengerjakan skripsi.

Dia mengatakan hal tersebut merupakan rekomendasi dari Sumardiyono demi memberi kemudahan bagi DA dalam menyusun skripsi.

Namun, kata Agus, tawaran tersebut ditolak oleh DA karena merasa tidak ingin dikasihani.

"Bahkan pernah menyampaikan surat resmi kepada pihak keluarga supaya mahasiswi tersebut istirahat selama 3 bulan, namun mahasiswi tersebut memberikan respon penolakan dengan alasan tidak ingin dikasihani," ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved