Selasa, 7 Oktober 2025

Pendaki Tewas di Gunung Rinjani

Agam Rinjani Ungkap Kemungkinan Juliana Marins Selamat usai Jatuh dari Rinjani: Asal Tidak Bergerak

Agam Rinjani menyebut, Juliana Marins bisa selamat setelah terjatuh di kedalaman 200 meter Gunung Rinjani, asalkan tak melakukan pergerakan apapun.

istimewa
EVAKUASI JULIANA MARINS - Agam saat mengevakuasi jenazah Juliana Marins dari jurang Rinjani, viral dan disebut pahlawan oleh netizen Brasil. Agam menyebut, Juliana Marins bisa selamat setelah terjatuh di kedalaman 200 meter Gunung Rinjani, asalkan tak melakukan pergerakan apapun. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemandu di Gunung Rinjani, Agam Rinjani, mengungkap kemungkinan pendaki asal Brasil, Juliana Marins, selamat setelah terjatuh di kedalaman 200 meter.

Diketahui, titik awal jatuhnya Juliana Marins berada di kedalaman 200 meter.

Namun, kemudian ia ditemukan di kedalaman 600 meter sebab diduga berusaha menyelamatkan diri, namun berakhir jatuh.

Hal itu diungkapkan Agam dalam kanal YouTube Curhat Bang Denny Sumargo yang diunggah, Senin (1/7/2025).

Agam menuturkan, Juliana Marins bisa saja selamat setelah jatuh di kedalaman 200 meter, asalkan ia tak melakukan pergerakan apapun.

"Bisa dikasih naik, selamat asal dia tidak bergerak, tidak keluar dari curukan yang di video drone sempat ada kayak lubang dia duduk, di-shoot dari atas," katanya, dikutip Tribunnews.com, Selasa (2/7/2025).

"Kayaknya dia masih mau survive kan, pastilah orang kedinginan, cari jalan dulu," sambungnya.

Agam memastikan, saat terjatuh ke kedalaman 200 meter, Juliana Marins masih hidup.

"Masih hidup karena masih bisa pakai senter, karena memang kalau jatuh di situ paling lecet-lecet, keseleo atau patah. Dia bergerak, meluncur ke bawah dia," bebernya.

Agam menduga, Juliana Marins meninggal di hari pertama setelah terjatuh dari ke dalaman 200 meter.

Sebab, di saat mengetahui ada pendaki terjatuh di Gunung Rinjani, tim rescue langsung melakukan proses evakuasi.

Baca juga: Agam Rinjani Ungkap Nomor WhatsAppnya Eror, Dihubungi Warga Brasil Setiap 3 Detik Buat Ucapkan Ini

Namun, hingga malam mereka tak kunjung menemukan Juliana Marins.

"Saya curiga waktu hari pertama sudah meninggal, jadi pas dia jatuh tuh karena tim rescue turun sampai malam sudah tidak ada, bisa jadi hari itu atau hari kedua," terangnya.

Saat menemukan jenazah Juliana Marins, Agam menyebut tubuh pendaki asal Brasil itu penuh luka.

Di antaranya patah di sejumlah bagian tubuh, termasuk kaki serta kepala dalam kondisi sudah retak.

"Sepatunya sudah copot, kalungnya lepas, sudah meninggal di tempat," tandasnya.

Ia juga menyebut, banyak darah berceceran di sekitar lokasi penemuan Juliana Marins.

Sebagai informasi, jenazah Juliana Marins berhasil dievakuasi setelah lima hari pada Rabu (25/6/2025).

Pendaki asal Brasil itu ditemukan pada kedalaman 600 meter di titik Cemara Nunggal, kawasan Gunung Rinjani.

Juliana Marins dilaporkan melakukan pendakian bersama lima rekannya dan seorang pemandu lokal melalui jalur Sembalun, Sabtu (21/6/2025).

Saat pendakian, Juliana Marins merasa lelah dan memutuskan beristirahat, sedangkan rombongan lain melanjutkan perjalanan.

Namun, ketika pemandu kembali, ia tidak menemukan Juliana Marins dan melihat cahaya senter di dasar jurang.

Teriakan minta tolong terdengar, lalu dilaporkan ke otoritas setempat. Tim SAR pun bergerak.

Pada Selasa (24/6/2025) pukul 18.00 WITA, penyelamat dari Basarnas bernama Hafid Hasadi berhasil menjangkau tubuh Juliana Marins di kedalaman 600 meter dan memastikan korban telah meninggal dunia.

Tiga orang rescuer lain, termasuk Agam, kemudian turun untuk melakukan wrapping survivor dan menyiapkan sistem evakuasi.

Proses evakusi dilakukan keesokan harinya dan berhasil mengangkat jenazah Juliana Marins.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Rakli)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved