Jumat, 3 Oktober 2025

Dugaan Penipuan Study Tour, Disdikbud Lebak Akan Panggil Kepsek SMAN 1 Wanasalam meski Sudah Pensiun

Setelah dugaan penipuan study tour yang batal digelar SMAN 1 Wanasalam Lebak, kini KC Disdikbud Lebak akan memanggil kepala sekolah yang bersangkutan.

Penulis: Isti Prasetya
Editor: Nuryanti
Tribunnews.com/Ist
ILUSTRASI PUNGLI DI SEKOLAH - Setelah dugaan penipuan study tour yang batal digelar SMAN 1 Wanasalam Lebak, kini KC Disdikbud Lebak akan memanggil kepala sekolah yang bersangkutan, Senin (30/6/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Setelah muncul dugaan penipuan study tour yang batal digelar SMA Negeri 1 Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten, kini pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lebak akan memanggil kepala sekolah yang bersangkutan.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Cabang Disdikbud Lebak, Gugun Nugraha pada Senin (30/6/2025).

Dugaan penipuan terkuak setelah alumni SMAN 1 Wanasalam mengungkapkan uang pembayaran untuk study tour yang batal digelar tidak kunjung dikembalikan oleh pihak sekolah.

Bahkan uang sebesar Rp1.050.000 itu sudah dibayarkan siswa sejak tahun 2020.

Namun hingga mereka lulus, tidak ada kejelasan terkait uang dan study tour tersebut.

Alumni mengatakan, pihak sekolah beralasan uang pembayaran tersebut sudah diserahkan ke pihak travel.

Tetapi study tour yang rencananya akan diberangkatkan ke Yogyakarta batal dilaksanakan akibat pandemi Covid-19.

Terkait hal itu, Gugun Nugraha menyatakan pemanggilan dilakukan untuk menggali informasi lebih dalam terkait dugaan tersebut.

"Kemungkinan akan kita panggil, supaya menggali informasi lebih utuh dan menyeluruh," ujarnya.

Gugun menegaskan, pihak sekolah harus segera mengambil sikap atas permasalahan yang terjadi sebagai bentuk pertanggungjawaban.

Terlebih permasalahan ini terjadi sejak lima tahun yang lalu.

Baca juga: Study Tour Batal, Alumni SMAN di Lebak Keluhkan Rp1 Juta Tak Kembali, Disebut Sudah Dipakai Travel

"Sekolah harus gerak cepat, jangan tinggal diam. Jangan sampai berlarut-larut, sebagai tanggung jawab. Apalagi sudah hampir lima tahun masalahnya," tegasnya. 

Tak hanya itu, Gugun juga meminta Kepala Sekolah SMAN 1 Wanasalam untuk terlibat memberikan keterangan meskipun sudah pensiun.

Sebab, menurutnya kepala sekolah yang baru menjabat di sekolah tersebut tidak mengetahui informasi detail terkait permasalahan dugaan penipuan itu.

"Yang lama kan sudah pensiun, tapi harus ikut terlibat memberikan keterangan. Apalagi sudah hampir lima tahun. Karena ada kemungkinan, Kepsek yang baru sekarang tidak tahu soal itu," pungkas Gugun.

Mengutip Tribun Banten, dugaan penipuan ini dibongkar oleh seorang alumni SMAN 1 Wanasalam berinisial AL.

Dia membenarkan telah menjadi korban pembayaran study tour tahun 2020.

Bahkan, pembiaran juga terjadi sampai para siswa di angkatan tersebut lulus dari jenjang SMA.

"Iya benar, waktu itu kita diminta bayar Rp 1.050.000 sama pihak sekolah. Cuma sampai sekarang tidak ada kabar, sampe kita lulus," ujarnya dalam sambungan telepon, Minggu (29/6/2025). 

Meski tidak menagih secara langsung, AL mengaku tidak mendapatkan pengembalian dana dari pihak sekolah terkait pembayaran study tour tersebut.

"Tidak dikembalikan, kalau saya memang tidak nagih. Cuma yang lain, nagih," ujarnya. 

Baca juga: Kronologi Siswa SMP di Depok Alami Gangguan Mental Usai Study Tour ke Yogyakarta

Alasan sekolah

Terkait alasannya, AL menceritakan pihak sekolah batal melaksanakan study tour karena terhalang pandemi Covid-19.

Pada masa itu, para siswa telah melunasi pembayaran sebelum wabah virus corona melanda Indonesia.

Bahkan, ada siswa yang membayar study tour itu dengan cara dicicil.

"Iya waktu itu Covid-19, makanya tidak jadi. Kalau pembayarannya memang sebelum Covid-19," katanya. 

"Metode pembayaran ada yang dicicil, ada yang langsung bayar," sambung AL.

Dia melanjutkan, pihak sekolah berdalih tidak mengembalikan uang kepada para siswa karena uang tersebut sudah diberikan kepada pihak travel.

Namun, pihak travel sudah memakai uang itu untuk membayar keperluan uang muka rangkaian study tour tersebut.

"Katanya duitnya langsung diserahkan ke travel, buat akomodasi beli baju, hotel dan tiket wisata. Alasannya tidak bisa dikembalikan, karena sudah dipakai," lanjutnya. 

AL mengungkapkan, para siswa sudah pernah menanyakan perihal pihak travel yang menerima uang itu.

Namun, lagi-lagi pihak sekolah beralasan tidak mengetahui alamat travel yang bersangkutan.

"Katanya dari Bandung, tapi pada saat kami minta alamat travel tidak dikasih pihak sekolah," ucapnya. 

Baca juga: Biaya Study Tour Siswa Al Azhar Karanganyar ke Paris Rp40 Juta, Humas: Wali Murid Sangat Senang

AL menambahkan, pihak yang ditunjuk sebagai penanggung jawab study tour tersebut masih aktif dan menjabat sebagai Wakasek Kesiswaan di SMAN 1 Wanasalam.

"Masih aktif ngajar, mereka (pihak sekolah) yang waktu itu tahu," tandasnya. 

Senada dengan AL, alumni lain berinisial TO juga menjadi korban pembayaran study tour bodong tersebut.

"Iya betul, kebetulan saya sama AL satu kelas, lulus bareng," katanya. 

TO mengaku, dari tahun 2020 hingga 2025 janji study tour tidak mendapat kepastian.

"Tidak jelas dan tidak pasti, sudah hampir lima tahun," ujarnya. 

Tribun Banten sudah berupaya mengkonfirmasi Kepala Sekolah SMAN 1 Wanasalam, namun belum mendapatkan tanggapan dari yang bersangkutan.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul SMA Negeri 1 Wanasalam Lebak Tak Kembalikan Uang Siswa Meski Gagal Study Tour.

(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunBanten.com/Misbahudin)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved