Senin, 29 September 2025

Antok, Bonek Asal Made Meninggal Setelah Dikeroyok Saat Konvoi Rayakan Hari Jadi Persebaya

Antok Anggara (33) menjadi korban pengeroyokan hingga meninggal dunia saat mengikuti konvoi perayaan Hari Jadi Persebaya ke-98.

Editor: Adi Suhendi
instagram.com/officialpersebaya/ tribunjatim.com
ILUSTRASI BONEK - Antok Anggara (33), suporter Persebaya atau Bonek menjadi korban pengeroyokan hingga meninggal dunia saat mengikuti konvoi perayaan Hari Jadi Persebaya ke-98 pada 18 Juni 2025. Ia sempat dirawat dua hari di rumah sakit. 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Antok Anggara (33) menjadi korban pengeroyokan hingga meninggal dunia saat mengikuti konvoi perayaan Hari Jadi Persebaya ke-98.

Ia sempat menjalani perawatan sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada Jumat (27/6/2025).

Warga Kelurahan Made, Surabaya, Jawa Timur tersebut memang dikenal sebagai suporter setia Persebaya.

Bapak empat anak tersebut aktif mengikuti berbagai kegiatan komunitas Bonek.

Peristiwa yang menimpa Antok bermula saat dirinya mengikuti konvoi perayaan Hari Jadi Persebaya ke-98 bersama temannya, Doni (29), yang juga sesama Bonek asal Made pada 18 Juni 2025.

Baca juga: Persebaya Ulang Tahun ke-98, Bajul Ijo Beri Hadiah Bonek dengan Pulangkan Rachmat Irianto

Konvoi tersebut berlangsung dari kawasan Surabaya Barat menuju pusat kota.

Awalnya, perjalanan mereka berjalan lancar tanpa hambatan. 

Namun, saat tiba di kawasan Jalan Tunjungan, tak jauh dari Siola, insiden tragis terjadi.

Antok yang saat itu dibonceng Doni, turun dari sepeda motor dan menyeberang ke sisi kanan jalan.

Ia bermaksud menunggu rombongan temannya yang sedang dalam perjalanan ke arah mereka.

Baca juga: Awal Mula BRV Lawan Arah di Tol sebelum Tabrak Bus Rombongan Bonek, Sopir Disebut Tak Beres

“Pas korban sendirian di pinggir jalan, ada salah satu dari rombongan konvoi teriak mengatakan gangster,” kata Dedik Hariyanto, pentolan Bonek Made, yang telah menggali kronologi kejadian dari Doni, Minggu (29/6/2025).

Teriakan itu sontak memicu reaksi dari massa lain yang berada di sekitar lokasi.

Mereka langsung mengepung Antok yang saat itu berdiri sendirian.

Doni yang masih berada di atas motor di seberang jalan tak bisa berbuat banyak karena terhalang banyaknya kendaraan yang berhenti.

Doni hanya bisa menyaksikan dan merekam detik-detik temannya ditendang dan dipukul massa yang mayoritas mengenakan pakaian serba hitam.

Halaman
123
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan