Senin, 6 Oktober 2025

Perkelahian Maut di Banjarmasin

Tragedi Maut 3 Pemuda Tewas di Banjarmasin, Ini 5 Alasan Miras Jadi Pemicu Pembunuhan

Minuman keras, yang kian marak beredar secara ilegal, menjadi salah satu pemicu utama berbagai tindak kekerasan

Penulis: Eko Sutriyanto
Surya/Habibur Rohman
ILUSTRASI MINUMAN KERAS - Minuman keras, yang kian marak beredar secara ilegal, menjadi salah satu pemicu utama berbagai tindak kekerasan, mulai dari perkelahian antarpemuda, penganiayaan dalam rumah tangga, hingga tabrakan maut. 

4. Kurangnya Penegakan Hukum atau Pengawasan Penjualan Miras Oplosan/Ilegal

Miras ilegal atau oplosan beredar luas dan lebih mudah didapat dan mengonsumsi alkohol berlebihan tanpa kontrol meningkatkan risiko perilaku agresif. 

Banyak kasus pesta miras terjadi di lokasi-lokasi tersembunyi.

5. Ajang Curhat 

Pesta miras sering jadi “ajang curhat” yang berujung ungkit-ungkitan masalah lama, termasuk dendam pribadi, hutang piutang, cemburu asmara dan saat mabuk, masalah yang semula bisa diabaikan jadi “meledak.”

Kalsel Paling Mematikan  

Analisis Tim Jurnalisme Data Kompas sepeti dikutip dari Kompas.id, berdasarkan putusan pengadilan kasus pembunuhan pada 2022-2024, Kalimantan Selatan menjadi salah satu provinsi paling ”mematikan” untuk urusan pembunuhan yang melibatkan alkohol. 

Artinya, pelaku atau korban atau keduanya sempat mengonsumsi minuman beralkohol tepat sebelum peristiwa pembunuhan.

Selama 2022-2024, tingkat pembunuhan yang melibatkan alkohol di Kalimantan Selatan menunjukkan angka 5,7 pembunuhan untuk setiap 1 juta orang atau 5 kali lipat lebih dibandingkan dengan rata-rata nasional sebesar 0,9 pembunuhan per 1 juta orang.

Pesta miras umumnya hanya menjadi pemicu awal cekcok, lalu berkembang menjadi duel berdarah.

Terkait lokasi, seringkali di warung malam, tepi jalan, atau rumah kontrakan—bukan area hiburan resmi.

Survei Prevalensi Penyalahgunaan NAPZA 2021–2022 dari BNN memperlihatkan sekitar 3,3 persen penduduk dewasa Indonesia pernah mengonsumsi alkohol secara berlebihan. Data Polri juga mencatat banyak tindak pidana kekerasan berat terjadi dalam kondisi pengaruh alkohol, walau tidak selalu tertulis secara detail dalam laporan kriminal.

Tren kekerasan akibat miras pun tercermin dalam berbagai kasus tragis. 

Terkait tewasnya 3 pemuda subuh tadi, Kapolresta Banjarmasin Kombes Cuncun Kurniadi, melalui Kasat Reskrim AKP Eru Alsepa, membenarkan bahwa insiden berdarah itu bermula dari pesta minuman keras kelompok pemuda tersebut. 

Diduga pengaruh alkohol membuat suasana cepat memanas, berujung cekcok, kemudian berubah menjadi perkelahian brutal menggunakan senjata tajam.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved