Senin, 6 Oktober 2025

4 Fakta Longsor Tambang Pasir di Cirebon, Kondisi Korban Tewas hingga Penyebab Kejadian

Sejumlah fakta soal longsor di kawasan galian C, Blok RT 2 RW 10, Kedung Jumbleng, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.

TribunJabar.id/Eki Yulianto
LONGSOR DI CIREBON - Proses evakuasi terhadap dua pekerja tambang pasir yang diduga tertimbun longsor di lokasi galian C, Blok RT 2 RW 10, Kedung Jumbleng, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, akhirnya dilakukan pada Rabu (18/6/2025) sore. Dua pekerja tambang pasir yang tertimbun dalam tragedi itu pun terungkap, mereka adalah warga setempat yang bernama Dani Danara (29) dan Rian Adriani Pamungkas (23). 

TRIBUNNEWS.COM - Terjadi longsor di kawasan galian C, Blok RT 02/RW 10, Kedung Jumbleng, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat, Rabu (18/6/2025).

Akibat peristiwa itu, dua pekerja tambang pasir yang tertimbun meninggal dunia, mereka adalah warga setempat yang bernama Dani Danara (29) dan Rian Adriani Pamungkas (23).

Berikut sejumlah fakta dalam tragedi ini yang dirangkum oleh Tribunnews.com.

1. Penyebab Longsor

Pihak kepolisian memastikan penyebab longsor ini karena metode penambangan yang salah dan kemiringan tebing yang membahayakan.

Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar mengatakan, berdasarkan hasil asesmen sementara di lapangan, ditemukan indikasi kuat bahwa longsor terjadi karena cara penambangan yang tidak sesuai.

“Penyebab dari longsor setelah dilakukan asesmen sementara, kalau kita lihat ini cara penambangan ini kalau kita lihat dari bawah, metodenya salah,” ujar Eko kepada awak media, Rabu (18/6/2025).

Ia berujar, lokasi tambang itu tergolong ilegal dan aktivitas penambangan di sana sudah lama dilarang.

“Berarti ini ilegal,” ucapnya.

Eko menambahkan, sebelum proses pencarian dilakukan, pihaknya bersama Basarnas dan BPBD sempat mengecek kondisi medan. 

Ia menyebut, struktur tebing sangat curam dan bagian bawahnya berbentuk cekung.

“Kami juga tadi sebelum dilakukan pencarian terhadap korban bersama Basarnas dan BPBD, juga sudah lakukan asesmen."

"Kami lihat tebing ini cukup miring, bagian bawah itu ada yang cekung,” jelasnya.

Baca juga: Penyebab Tambang Pasir Ilegal di Cirebon Longsor, 2 Pekerja Tewas Tertimbun

2. Kemiripan dengan Kasus di Gunung Kuda

Koordinator Pos SAR Cirebon, Syarif Prabowo menjelaskan, longsor dipicu oleh metode penambangan yang tidak aman, mirip dengan kasus serupa yang terjadi di kawasan Gunung Kuda.

“Jadi penyebabnya murni karena metode penambangan. Sama sepertinya kayak di Gunung Kuda yang baru-baru ini juga terjadi."

"Cara penambangannya dari bawah, sehingga menimbulkan cekungan yang sewaktu-waktu bisa longsor secara tidak diduga,” ujar Syarif kepada awak media, Rabu. 

3. Kondisi Korban

Sementara itu, salah satu korban ditemukan dalam kondisi tidak utuh.

“Untuk pencarian alhamdulillah ya, kita tadi sudah memastikan dan sudah kita sampaikan juga ke keluarga korban bahwa pencarian dihentikan."

"Karena dua korban sudah kita temukan, walaupun satu korban ini dalam posisi tidak utuh, sedangkan satu korban lagi relatif utuh,” ucap Eko.

Keputusan penghentian pencarian diambil setelah berkoordinasi dengan tim gabungan dan pihak keluarga.

Saat ini fokus diarahkan pada langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang.

“Jadi segera kita fokuskan bagaimana mencegah supaya ini tidak terjadi lagi,” ujarnya. 

Sebelumnya, upaya pemerintah dalam menghentikan aktivitas tambang liar telah dilakukan melalui sosialisasi dan pemasangan plang peringatan, tetapi larangan tersebut kerap diabaikan.

“Walaupun kita sudah sering ingatkan, sering lakukan sosialisasi, sampai terakhir kita pasang plang tanggal 4 Juni kemarin, tapi sudah ada yang cabut dan police line juga sudah dilepas,” ucap Eko. 

Kepolisian berencana membahas solusi jangka panjang bersama Pemerintah Kota Cirebon, termasuk mencari alternatif pekerjaan bagi warga.

“Kita akan bahas bersama Pak Wali Kota, bagaimana solusinya dari aspek sosial, aspek hukum, dan bagaimana pencegahannya agar betul-betul tidak ada lagi akses masuk ke sini."

"Salah satu yang kita bicarakan tadi, nanti kita akan membuat parit supaya tidak ada lagi mobil yang bisa masuk,” ucapnya.

4. Cerita Saksi

Salah satu warga yang juga merupakan rekan korban, Mistari (35) mengatakan, terdapat empat orang pekerja di lokasi saat kejadian.

Dua orang berhasil selamat, sedangkan dua lainnya, yang kini sudah ditemukan, Rabu kemarin dalam posisi tertimbun.

"Ya benar, terjadi longsor memakan korban di Kedung Jumbleng. Tadi kejadian sekiranya pukul 07.30 WIB."

"Korbannya ada dua orang yang masih tertimbun, tapi di lokasi katanya ada empat orang, selamat dua orang," ujar Mistari saat ditemui di lokasi, Rabu. 

Mistari yang kesehariannya bekerja sebagai sopir truk pengangkut pasir di lokasi tambang tersebut mengaku mengenal dekat kedua korban. 

Ia berujar, mereka masih berusia muda dan bekerja di titik yang berbeda dari tempatnya biasa mengambil pasir.

"Itu korban rekan saya juga, namanya Riyan dan Dani. Mereka masih muda," ucapnya. 

Selain itu, Mistari menyebut, ada kendaraan yang ikut tertimbun dalam peristiwa itu.

"Ada mobil yang tertimbun juga, yang digunakan korban," terangnya.

Ia menambahkan, kejadian longsor di lokasi itu bukan yang pertama kali terjadi, tetapi baru kali ini menelan korban jiwa.

"Ini kejadian longsor sudah sering terjadi, cuma gimana lagi, mata pencahariannya di sini."

"Tapi yang baru makan korban ini. Sebelumnya pernah terjadi tapi dulu sudah lama," tutur Mistari.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul Ini Penyebab Longsor di Tambang Pasir Argasunya Cirebon yang Mengakibatkan Dua Pekerja Meninggal.

(Tribunnews.com/Deni)(TribunJabar.id/Eki Yulianto)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved