Motif Pembunuhan Balita di Singkawang, Korban Dimasukkan Karung dalam Keadaan Hidup
Terungkap motif pembunuhan balita di Singkawang. Pelaku masukkan korban ke karung dalam keadaan hidup dan membuangnya. Pelaku berpura-pura cari korban
TRIBUNNEWS.COM - Aksi penculikan dan pembunuhan balita berusia satu tahun terjadi di Singkawang, Kalimantan Barat.
Jasad korban ditemukan di depan masjid pada Jumat (13/6/2025) lalu.
Pelaku berinisial AB menculik korban saat berada di rumah pengasuhnya, Selasa (10/6/2025) siang.
Kasatreskrim Polres Singkawang, AKP Deddi Sitepu, menerangkan rumah pelaku berdekatan dengan rumah pengasuh korban.
Motif penculikan yakni pelaku ingin orang tua korban menyalahkan pengasuh atas hilangnya bocah satu tahun.
"Menurut pengakuan AB, ada ucapan dari pengasuh yang menyinggung perasaannya."
"Dia beranggapan bahwa jika anak ini hilang, maka pengasuh akan disalahkan oleh orang tua korban," paparnya, Minggu (15/6/2025), dikutip dari TribunPontianak.com.
Setelah diculik, korban dibawa ke rumah pelaku dan dibekap.
Pelaku memasukkan korban ke karung dalam keadaan hidup.
Karung dibawa ke komplek pemakaman menggunakan sepeda.
"Karung itu sempat diletakkan di teras masjid dekat pemakaman. Namun, malam harinya, karung itu diambil lagi dan dibawa berputar-putar menggunakan sepeda, hingga akhirnya dilemparkan ke semak-semak di kawasan Jalan Man Model," tuturnya.
Ia menambahkan korban sudah meninggal saat dibuang.
Baca juga: Detik-detik Uray Culik Balita Hingga Buang Jasad di Sekitar Masjid Singkawang, Beri Pengakuan Aneh
"Dari hasil pemeriksaan mendalam dan pengecekan barang bukti, kami pastikan pelaku tunggal adalah AB. Tidak ada keterlibatan pihak lain," lanjutnya.
Dalam foto yang beredar, pelaku membantu warga mencari keberadaan korban.
Hal tersebut dilakukan agar warga tak mencurigainya.
Selang beberapa hari kemudian, jasad terbungkus karung dipindahkan ke depan masjid dan ditemukan warga.
Sejumlah sidik jari di lokasi penemuan jasad akan dianalisa.
"Ada baju korban, dapat kita persesuaikan dari hasil keterangan saksi atau dari pengasuhnya itu memang baju yang dipakai oleh korban pada saat hilang," tandasnya.
Penjaga masjid, Eden (60), menerangkan masjid selalu ditutup kecuali waktu salat, namun saat penemuan jasad kondisi pagar samping terbuka.
Baca juga: Temuan Baru Polisi soal Tewasnya Balita di Singkawang, Ada Lokasi Lain sebelum Ditemukan di Masjid
"Setiap hari itu kami tutup, ibu-ibu yang hendak menyiapkan makanan Jumat berkah masuk dari pintu depan," lanjutnya.
Warga yang menemukan jasad sempat curiga pagar terbuka sedikit.
"Pintu itu kami tutup dengan diikat talinya, talinya itu tadi sudah dibawa oleh polisi," imbuhnya.
Dalam proses olah TKP ditemukan tetesan darah di dekat pagar samping.
"Tadi ditemukan setitik tetesan darah. Jadi ditanya itu darah siapa. Polisi membawa keset kaki dan tali penutup pagar samping," pungkasnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunPontianak.com dengan judul SIASAT Licik Pelaku Hilangnya Rafa Fauzan di Singkawang Kelabui Warga, Pura-pura Ikut Pencarian
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunPontianak.com/Imam Maksum/Widad Ardina)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.