Sosok Ujang, Penjual Kopi Asal Cianjur Jadi Korban Salah Tangkap: Dipukul dan Diancam
Ujang Suherli, penjual kopi asal Cianjur, jadi korban salah tangkap polisi. Dipukuli, diancam, lalu dilepas dengan ongkos Rp100 ribu.
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Seorang pria bernama Ujang Suherli (38), warga Desa Jamali, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menjadi korban salah tangkap oleh aparat kepolisian.
Nasib nahas menimpanya saat ia hanya berniat menjemput biji kopi untuk berjualan.
Ujang, yang sehari-hari menjajakan kopi, semula hendak menuju Desa Lampegan, Kecamatan Campaka pada Senin (2/6/2025), untuk mengambil stok biji kopi.
Ia diantar temannya menggunakan sepeda motor, namun setibanya di wilayah Bojong, Kecamatan Karangtengah, kejadian mengejutkan terjadi.
“Saya sedang main HP, tiba-tiba motor diberhentikan, lalu saya disergap. Malam-malam, saya dikira begal, padahal saya tidak tahu apa-apa. Karena reflek, saya berontak, katanya ada yang kena sikut saya,” ujar Ujang kepada wartawan, Rabu (11/6/2025), seperti dikutip dari TribunJabar.com.
Baca juga: Viral Polisi Salah Tangkap di Cianjur, Wajah Ujang Suherli Bonyok Dipukuli, Kasus Berakhir Damai
Tanpa penjelasan, ia langsung dipukul dan digiring ke mobil. Dalam perjalanan menuju Mapolres Cianjur, penganiayaan berlanjut. Ia mengaku mendapat ancaman dari seseorang yang mengaku polisi.
“Saya tidak tahu kenapa saya ditangkap, saya makin takut saat diancam. Di mobil pun saya dipukul,” ucapnya.
Sesampainya di Mapolres Cianjur, Ujang kembali mengalami kekerasan fisik, meski sudah meminta ampun.
Baru keesokan harinya, fakta sebenarnya terungkap: ternyata target operasi polisi adalah temannya yang menumpangi motor dengannya, diduga sebagai penadah barang curian.
Meski tidak bersalah, Ujang tidak langsung dipulangkan. Ia menginap tiga malam di Mapolres karena luka-luka di wajah dan tubuhnya.
Beberapa anggota polisi, kata Ujang, bersikap baik dan memberinya makan.
Namun, luka akibat pukulan membuatnya trauma.
Pada Kamis (5/6/2025), Ujang akhirnya dipulangkan. Ia diberi uang Rp100 ribu untuk ongkos pulang oleh seorang anggota polisi.
Namun, karena khawatir kondisi wajahnya yang lebam membuat orangtuanya kaget, ia memilih menginap di rumah temannya.
Delapan Polisi Diperiksa Propam
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.