3 Fakta Guru SMP di Demak Tendang Siswa: Keluarga Ajukan 2 Syarat Damai, Pelaku Terancam Disanksi
Insiden guru SMP tendang siswa di Demak berakhir damai. Pelaku dipertemukan dengan orang tua korban. Diduga pelaku kesal dengar suara siul saat ujian
Penulis:
Faisal Mohay
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Beredar video seorang guru SMP di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menendang siswa dari atas meja.
Setelah ditelusuri, aksi kekerasan tersebut terjadi di SMP Negeri 1 Karangawen pada Selasa (10/6/2025) sekitar pukul 07.30 WIB.
Guru yang menendang siswa berinisial WD dan mengajar mata pelajaran IPA, sedangkan korban berinisial AM merupakan siswa kelas 7 SMP.
Berikut tiga fakta aksi kekerasan guru SMP di Demak.
-
Orang Tua Ajukan 2 Syarat untuk Berdamai
Proses mediasi antara WD dan orang tua korban difasilitasi oleh Polres Demak.
WD mengucapkan permintaan maafnya ke keluarga korban dan pihak sekolah.
Ayah korban, Widarto, mengaku telah memaafkan WD, tetapi ada 2 syarat yang harus dipenuhi.
“Pertama, jangan sampai kejadian ini terulang kembali. Kedua, saya minta anak saya bisa tenang belajar di sekolah,” ungkapnya, Kamis (12/6/2025), dikutip dari TribunJateng.com.
2. Kata Pihak Sekolah
Kepala SMPN 1 Karangawen, Pri Antono, menjelaskan pihaknya menindaklanjuti dugaan kekerasan setelah videonya viral di media sosial.
Baca juga: Detik-Detik Suami Aniaya Istri di Karawang, Tetangga Dengar Cekcok dan Tangisan Anak
“Ketika saya menerima video itu, saya pastikan terlebih dahulu keasliannya. Saya panggil Pak WD dan siswa AM, dan mereka mengakui kejadian tersebut,” tuturnya.
Pri Antono langsung berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Demak dan Polres Demak atas tindakan kekerasan guru saat ujian siswa.
“Setelah melalui pemeriksaan dari Polres Demak dan Polsek Karangawen, akhirnya kesepakatan damai dicapai. Pihak keluarga meminta agar biaya pengobatan dan proses pencabutan laporan ditanggung oleh pelaku,” tandasnya.
3. Pelaku Terancam Sanksi
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Demak, Haris Wahyudi Ridwan, menyatakan ada tim khusus diminta untuk mendalami kasus kekerasan siswa SMP.
"Alhamdulillah sudah ada kesepakatan damai. Kami sempat terjunkan tim untuk lakukan klarifikasi dan mediasi," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.