Minggu, 5 Oktober 2025

Mahasiswa Tergiur Kos di Perumahan Elit, Sudah Bayar Rp1 Juta Ternyata Masih Tanah, Satpam: Sering

Sejumlah mahasiswa tergiur kos di perumahan elit dekat kampus di Surabaya, sudah transfer Rp1 juta ternyata masih berupa tanah.

TribunJatim.com/Tony Hermawan
LOKASI PENIPUAN KOS - Agusti, Kepala Satpam di Perumahan Dharmahusada Mas, Surabaya, Jawa Timur menunjukkan tanah yang kerap dicatutkan oleh pelaku penipuan bermodus kos-kosan murah, pada Selasa (3/6/2025). Sejumlah mahasiswa turut menjadi korban, ada yang sudah mentransfer sejumlah uang. 

TRIBUNNEWS.COM - Penipuan berkedok kos-kosan di lingkungan perumahan elit terjadi di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Penipuan ini menyasar mahasiswa yang tergiur harga murah di perumahan elit dan dekat kampus ternama, yakni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Airlangga (Unair) Kampus C.

Lokasinya berada di Dharmahusada Mas IV Blok BC-02 No 18.

Padahal, alamat tersebut masih berupa tanah atau lahan kosong.

Iming-iming ini membuat kebanyakan korban adalah kalangan mahasiswa baru.

Kepala Satpam di Perumahan Dharmahusada Mas, Surabaya, Agusti, mengaku geram.

Pasalnya, penipuan ini sering terjadi. Ia kerap mendapati orang datang untuk melihat kos-kosan di Dharmahusada Mas IV Blok BC-02 No 18.

Penipuan terbaru terjadi pada Senin (2/6/2025), lima orang datang silih berganti ingin melihat kos murah.

Bahkan, sebagian besar telah mentransfer uang.

"Baru kemarin ada lima orang datang, hari sebelumnya juga ada. Sebagian ada yang sudah terlanjur transfer, ada yang masih survei," katanya, Selasa (3/6/2025), dikutip dari Surya.co.id.

Agusti menuturkan, rata-rata korban yang pernah ditemuinya masuk perangkap penipu karena tertarik iklan kos murah di TikTok.

Baca juga: Modus Penipuan Kos Resahkan Mahasiswa Baru di Surabaya, Pakai Alamat Rumah Warga hingga Tanah Kosong

Dalam iklan itu, harga Rp800 atau Rp1 juta sudah dapat menyewa kamar mewah.

Adapun fasilitas yang ditawarkan yakni kasur, kamar mandi dalam, dan iming-iming dekat kampus.

"Di sini memang ada kos-kosan tapi tidak ada yang pasaran harga Rp1 juta, paling murah Rp2 juta," tandasnya.

Agusti menyebut, ia mulai mengetahui lingkungannya dicatut penipuan kos-kosan sejak awal 2025.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved