Napi Kabur dari Lapas Nabire
Tragedi di GKI Imanuel Air Garam Papua, 2 Tukang Bangunan Tewas Didor OTK
Dua tukang bangunan ditembak OTK saat bangun gereja di Wamena. Tragedi berdarah ini mengguncang Papua Pegunungan.
Tragedi di GKI Imanuel Air Garam Papua, 2 Tukang Bangunan Tewas Didor OTK
TRIBUNNEWS.COM, JAYAWIJAYA - Pagi yang seharusnya penuh harapan di kompleks Gereja GKI Imanuel Air Garam berubah menjadi tragedi berdarah.
Dua tukang bangunan yang sedang bekerja membangun rumah ibadah menjadi korban penembakan brutal oleh orang tak dikenal (OTK), Rabu (4/6/2025) sekitar pukul 08.00 WIT.
Teror penembakan itu hanya terjadi berselang seminggu dari kejadian di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wamena.
Baca juga: Motif Pelaku Penembakan Air Gun terhadap 2 Anggota Brimob di Kulon Progo
Persatuan Pekerja Kelas (BPK) GKI Baliem Yalimo mengucapkan duka cita atas peristiwa ini.
"Kami berduka cita atas meninggalnya dua orang tukang bangunan yang tertembak di kompleks Gereja GKI Imanuel Air Garam. Mereka mengabdikan diri untuk pembangunan rumah Tuhan."
"Kami berdoa agar Tuhan memberikan penghiburan kepada keluarga korban dan memulihkan kedamaian di Papua," tulis BPK dalam keterangan resminya.
Tragedi ini menambah panjang daftar kekerasan bersenjata di wilayah Pegunungan Papua.
Masyarakat mendesak aparat keamanan untuk segera mengungkap pelaku dan memberikan jaminan keamanan, khususnya di area rumah ibadah.
Baca juga: Situasi Wamena Makin Tak Nyaman Usai Penembakan Polisi, Aktivis HAM: Perlu Ada Pertemuan Darurat
Penembakan Polisi
Sebelumnya, Bripka Marsidon Debataraja, anggota polisi dari Satuan Lalulintas (satlantas) Polres Jayawijaya ditembak orang tak dikenal di depan RSUD Wamena, Papua Pegunungan, Rabu (28/5/2025) malam.
Belakangan, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sebutan polisi terhadap Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengeklaim bertanggung jawab atas persitiwa ini.
Bripka Marsidon Debataraja ditembak usai mengantarkan korban kecelakaan lalu lintas ke RSUD Wamena.
Tiba-tiba, terjadi penembakan terhadap korban di dalam mobil lalulintas yang dikendarai tersebut.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Polisi Yusuf Sutejo menyampaikan, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan mendalami kasus penembakan tersebut. “Masih didalami,” kata Yusuf kepada Kompas.com, Jumat (30/5/2025).
Yusuf mengatakan, anggota polisi Satlantas Polres Jayawijaya, Bripka Marsidon telah dievakuasi dari Wamena ke Jayapura, guna mendapatkan perawatan yang intensif.
“Saat ini sedang menjalani peralawatan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Papua yang berada di Jayapura,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Papua, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Jan Makatita, saat dikonfirmasi membenarkan adanya insiden penembakan tersebut.
“Ia benar. Penembakan ini terjadi di depan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Wamena di Jalan Trikora Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan,” katanya dalam keterangan kepada Kompas.com, Rabu malam.
Selain itu, anggota polisi Polres Yahukimo, Bripda Josua Nainggolan yang jadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal (OTK) juga telah mendapatkan perawatan di RS Bhayangkara Polda Papua.
Direktur Eksekutif Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua (YKKMP) Theo Hesegem mendesak pemerintah dan aparat keamanan segera menggelar pertemuan darurat.
Theo Hesegam yang juga aktivis HAM prihatin atas situasi yang semakin tak nyaman di ibu kota Provinsi Papua Pegunungan.
Ia pun menyerukan Gubernur Papua Pegunungan, DPR, Majelis Rakyat Papua, hingga bupati segera bertindak tegas.
“Demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat sipil di Jayawijaya, kami minta agar pemerintah provinsi dan kabupaten segera mengadakan pertemuan darurat,” ujar Hesegem kepada Tribun-Papua.com, Kamis (29/05/2025).
Baca juga: Update Situasi Terkini Wamena Papua Usai Penembakan Polisi, Warga Diliputi Kecemasan
Reaksi keras bupati
Bupati Jayawijaya, Athenius Murib dengan tegas meminta Egianus Kogoya segera meninggalkan kota Wamena.
Atenius mengatakan, pihaknya bersama seluruh unsur pemerintahan, aparat keamanan, tokoh adat, dan masyarakat telah duduk bersama merumuskan langkah-langkah strategis untuk mencegah agar peristiwa tersebut tidak semakin meluas.
"Kami sangat menyesalkan peristiwa di RSUD Wamena itu. Puji Tuhan saat ini situasi sudah aman dan terkendali. Masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasa," katanya.
Wamena merupakan ibu kota Provinsi Papua Pegunungan.
Kota wamena tempat bagi pendidikan, kesehatan, dan tempat untuk mempersiapkan generasi masa depan.
"Ini adalah peringatan terakhir. Tidak ada tempat untuk kejahatan di Wamena. Kalau Anda ada di sini, segera angkat kaki," tegasnya.
Informasi dihimpun Tribun-Papua.com, aksi cowboy berlangsung setelah Bripka Marsidon Debataraja serta rekannya, Aipda BS kembali ke mobil patroli dan hendak meninggalkan rumah sakit.
Namun, dua orang tak dikenal menggunakan sepeda motor tiba-tiba mendekati mobil dinas lalu menembaki korban dari depan hingga peluru menembus kaca mobil dan peluru bersarang di tubuh korban.
Sebutir peluru mengenai dada kiri Bripka MD. Dalam kondisi terluka, korban segera dilarikan kembali ke IGD RSUD Wamena untuk mendapatkan pertolongan medis.
Sementara, kedua korban kabur ke arah Wouma. Peristiwa ini membuat situasi Wamena mencekam.
Kepolisian belum bisa memastikan identitas pelaku penembakan. Penyelidikan tengah berlangsung.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Bripka Marsidon Debataraja Ditembaki di Wamena, Keterlibatan KKB Papua Masih Didalami,
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul BREAKING NEWS: Penembakan Misterius di Wamena Papua Pegunungan, Dua Buruh Bangunan Tewas,
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.