Selasa, 7 Oktober 2025

Galian Tambang di Cirebon Longsor

Tambang di Gunung Kuda Cirebon Ditutup, Pekerja Berharap KDM Carikan Alternatif Pekerjaan Lain

Terjadi longsor di tambang galian C kawasan Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (31/5/2025). 

TRIBUNNEWS/
LONGSOR - Petugas gabungan melakukan evakuasi jenazah korban longsor menuju ambulans di lokasi galian C, Cipanas, Dukuhpuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (30/5/2025). Bencana longsor ini menyebabkan 10 orang pekerja tambang dilaporkan meninggal dunia. TRIBUNNEWS/HO/BNPB 

TRIBUNNEWS.COM - Terjadi longsor di tambang galian C kawasan Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (31/5/2025). 

Akibat kejadian itu, sebanyak 14 orang meninggal dunia pada dan 11 korban lainnya diduga masih tertimbun material longsor.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) pun menutup sementara aktivitas penambangan batu di Gunung Kuda tersebut.

Yaman (32), warga Desa Cikeduk, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon berujar, dirinya hanya bisa pasrah saat mengetahui rencana Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi alias KDM menutup tambang Gunung Kuda.

Pasalnya, Yaman sehari-hari bekerja sebagai kuli yang memuat batu ke truk untuk diangkut dari Gunung Kuda.

Ia mengaku tak bisa berbuat banyak saat mendengar kabar mengenai penutupan itu.

"Saya cuma bisa pasrah, mau bagaimana lagi, terserah orang besar saja, kan, saya mah orang kecil, jadi menurut saja meski terancam kehilangan pekerjaan," kata Yaman saat ditemui Tribun Jabar di Gunung Kuda, Sabtu (31/5/2025).

Yaman juga adalah saksi hidup atas peristiwa maut yang memakan banyak korban tersebut.

Itu karena dirinya berada di lokasi saat kejadian bersama mertuanya yang hingga kini diduga masih tertimbun longsoran.

Ketika itu, Yaman dan mertunya serta puluhan orang lainnya sedang bekerja memuat batu yang ditambang dari Gunung Kuda ke truk kemudian diantar menuju pemesannya 

Kini, ia berharap KDM dan Pemprov Jabar bisa mencarikan alternatif lapangan pekerjaan lain baginya saat penambangan batu di Gunung Kuda ditutup secara permanen.

Baca juga: Longsor Galian Tambang Gunung Kuda Cirebon: Berikut Daftar Nama Korban Tewas dan Selamat

"Saya siap pindah kerja, kalau Pak KDM memberikan alternatif pekerjaan lain ketika tambangnya ditutup permanen, karena saya juga enggak tahu kerja apa kalau enggak jadi kuli di sini," ujar Yaman.

Sementara itu, Udin, kerabat Ikad Budiarso, yang merupakan salah seorang korban meninggal dunia dalam peristiwa ini mengaku, masih menunggu pertanggungjawaban dari pihak terkait.

Pasalnya, Udin menyebut truk yang digunakan Ikad saat kejadian merupakan miliknya dan kini kondisinya ringsek parah hampir tidak berbentuk lagi, bahkan keempat rodanya pun terlepas.

Oleh karena itu, dalam peristiwa longsor di Gunung Kuda itu, Udin tidak hanya kehilangan kerabatnya, tetapi juga kehilangan truk yang sehari-hari digunakan untuk menafkahi keluarganya.

"Ini truk digunakan untuk kerja sehari-hari mengangkut aspal maupun batu, dan sekarang rusak, jadi enggak tahu nantinya kerja apa, mudah-mudahan ada yang bertanggung jawab," jelas Udin.

Sebelumnya, Dedi Mulyadi langsung memerintahkan jajarannya untuk menutup lokasi galian C di Gunung Kuda.

Langkah itu diambil Dedi setelah terjadi longsor dan menimbun sejumlah pekerja di sana.

Sebelum menjadi gubernur, Dedi mengaku sempat berkunjung ke lokasi galian tersebut dan melihat aktivitas tambang yang dilakukan tanpa standar keamanan ketat. 

"Tetapi karena sudah berizin dan izinnya berlangsung sampai Oktober 2025, dan waktu itu saya tidak punya kapasitas apa pun untuk menghentikan, maka penambangan tersebut terus berlangsung," ujar Dedi, Jumat (30/5/2025).

Ia mengaku sudah meminta Dinas Sumber Daya Mineral (SDM) Provinsi Jabar untuk datang ke lokasi dan meminta perusahaan pengelola tambang tersebut ditutup permanen.

"Dari sisi aspek kebijakan, saya sudah memerintahkan kepala SDM, dan seluruh jajaran yang hari ini sudah berada di lokasi untuk mengambil tindakan tegas. Perusahaan itu ditutup untuk selamanya," ungkapnya.

Eks Bupati Purwakarta itu kemudian menyampaikan belasungkawa atas kejadian tersebut. 

"Saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya warga Jawa Barat di penambangan tersebut." 

"Tentunya warga itu sedang bekerja, memenuhi kebutuhan keluarganya walaupun pekerjaannya diancam bahaya, dan ini sebenarnya menjadi tanggung jawab bagi pengelola tambang," jelasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Tambang Gunung Kuda Cirebon Ditutup, Pekerja Berharap KDM Turut Carikan Alternatif Pekerjaan Lain.

(Tribunnews.com/Deni)(TribunJabar.id/Ahmad Imam/Nazmi Abdurrahman)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved