Murid SMP di Cirebon Jadi Korban Bullying, Dipukuli oleh Temannya sambil Direkam

Korban dinyatakan meninggal dunia pada Senin (26/5/2025) di RSUD Indrasari Rengat, Riau.

Gimson Butar-butar selaku ayah korban menuturkan, aksi perundungan ini terjadi saat korban berada di sekolah, Senin (19/5/2025).

Namun, ia baru mengetahui anaknya jadi korban perundungan pada keesokan harinya.

Selang sehari, Gimson datang ke sekolah untuk menanyakan penyebab luka lebam di tubuh anaknya.

Mengutip TribunPekanbaru.com, proses mediasi pun dilakukan.

Mediasi ini melibatkan empat orang tua siswa terduga pelaku penganiayaan.

Empat kakak kelas korban pun mengakui perbuatannya.

Sementara itu, kondisi korban semakin memburuk hingga lima hari setelah mediasi korban dinyatakan meninggal dunia.

"Ini tidak adil, ini tidak adil," kata Gimson.

Sementara itu, pihak kepolisian juga telah memeriksa saksi-saksi.

Baca juga: Awal Mula Kasus Perundungan Siswa SD di Riau Terungkap, Keluarga Minta Keadilan usai Korban Tewas

"Maaf masih pemeriksaan saksi di SD," ungkap Kepala SD, Sutarno.

Kasus perundungan ini juga terdengar hingga telinga anggota DPRD Riau, Daniel Eka PErdana.

Ia menuturkan, kasus ini telah ditangani pihak berwenang.

"Kasus ini kan sedang ditangani pihak forensik juga, dan kita masih menunggu hasilnya, tentu harus ditangani dengan serius," ujar Daniel, Rabu (28/5/2025).

Ia menerangkan, kasus perundungan di sekolah ini harus ditangani oleh semua pihak.