Selasa, 7 Oktober 2025

Kepala Sekolah Tewas di Kebumen

Fakta Pembunuhan Kepala Sekolah di Kebumen: Ritual Pesugihan hingga Racun dalam Air Kembang

Kasus ini sendiri akhirnya terungkap dalam waktu kurang dari 1x24 jam oleh aparat kepolisian dari Polres Kebumen.

|
kantipurnetwork.com
KORBAN PEMBUNUHAN - Seorang kepala sekolah dasar asal Kabupaten Magelang berinisial MU (55) tewas setelah diracun oleh rekannya, WH (27), saat melaksanakan ritual pesugihan di Kebumen, Jawa Tengah. 

TRIBUNNEWS.COM, KEBUMEN - Seorang kepala sekolah dasar asal Kabupaten Magelang berinisial MU (55) tewas setelah diracun oleh rekannya, WH (27), saat melaksanakan ritual pesugihan di Kebumen, Jawa Tengah.

Apa motif pelaku dan bagaimana pelaku meracuni korban?

Kasus ini sendiri akhirnya terungkap dalam waktu kurang dari 1x24 jam oleh aparat kepolisian dari Polres Kebumen.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun, Motif di balik pembunuhan MU (55), seorang kepala sekolah asal Magelang, akhirnya terungkap.

Pelaku sakit hati dan dendam karena pernah dihina tak bisa kaya meskipun sudah beberapa kali menjalani ritual pesugihan.

Pelaku berinisial WH (27), warga Desa Kalirancang, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen meracuni korban karena sakit hati, dihina saat mengikuti ritual pesugihan yang tak kunjung memberi hasil.

Awal terungkapnya kasus ini dari penemuan sesosok mayat pada Senin, 19 Mei 2025 lalu di dukuh Pagersuruh Desa Kambangsari, Kecamatan Alian.

Jenazahnya ditemukan seorang warga yang sedang menggembala kambing.

Saat itu, tidak ada satupun warga setempat yang mengetahui identitas dari mayat tersebut karena tidak ditemukan tanda pengenal.

 Usai dilaporkan ke polisi dan dilakukan penyelidikan, sesosok mayat tersebut ternyata merupakan seorang kepala sekolah warga Kabupaten Magelang berinisial MU.

Dari keterangan polisi mayat tersebut dibunuh pelaku dengan cara diracun.

Menurut Kapolres Kebumen, AKBP Eka Baasith Syamsuri, pelaku menyimpan dendam lama terhadap korban karena merasa direndahkan.

MU pernah mengejek WH yang gagal mendatangkan kekayaan setelah menjalani ritual pesugihan bersama.

“Korban diduga pernah meremehkan pelaku dengan menyebut WH tidak mampu mendatangkan kekayaan melalui ritual tersebut,” ungkap Kapolres AKBP Eka Baasith Syamsuri seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (23/5/2025).

Meski pernah dihina, WH masih menerima ajakan MU untuk kembali melakukan ritual pada Kamis (15/5/2025).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved