Program Sumbang Sambung Ayat Tingkatkan Fasilitas TPQ di Pelosok Negeri
Program Sumbang Sambung Ayat berhasil meningkatkan fasilitas TPQ di pelosok negeri. Dua di antaranya di Bekasi dan Kalimantan Selatan
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Kisah inspiratif tentang perjuangan para guru mengaji dalam mewujudkan mimpi datang dari berbagai penjuru negeri.
Salah satunya dari Desa Sukatenang, Kabupaten Bekasi. Di sana, ada seorang pemuka agama bernama Ustadz Darih (42).
Ustadz Darih adalah seorang guru ngaji yang gigih menjadikan kampung halamannya sebagai kampung Qur'ani.
Perjuangan Ustadz Darih tidaklah mudah. Setiap pagi, ia berjualan bubur ayam keliling demi menyambung hidup. Kemudian dari ba’da zuhur hingga sore hari, ia mengajar mengaji.
Semangatnya tak pernah padam, bahkan ia memulai pengajian dari halaman depan rumahnya sendiri tanpa memungut biaya sepeser pun.
"Ini ikhtiar saya mencari nafkah sekaligus amal. Saya tidak ingin bagian saya di akhirat habis hanya untuk sedikit kenikmatan dunia," kata Ustadz Darih dalam rilis yang diterima Tribunnews.com.
Kini, TPQ Darul Khoir yang ia asuh telah memiliki lebih dari 100 santri, dibimbing oleh ketiga anak dan istrinya. Namun, tantangan berupa fasilitas belajar yang minim masih menghantui.
Tak jauh berbeda, dari Desa Teluk Kepayang, Kalimantan Selatan, Ustadz Zakaria juga mengukir kisah perjuangan yang menginspirasi. Ia adalah penggagas Rumah Tahfidz Al-Azhar.
Di tengah masyarakat yang mayoritas bekerja sebagai penambang emas ilegal dan petani, Ustadz Zakaria harus berjuang mengedukasi pentingnya pendidikan agama.
Perlahan, ia berhasil merangkul tokoh masyarakat dan perangkat desa hingga lahirnya lembaga pendidikan nonformal berbasis Al-Qur’an ini.
Rumah Tahfidz Al-Azhar kini menjadi tempat belajar bagi 20 santri, dengan banyak di antaranya telah berhasil menamatkan hafalan juz mereka.
Baca juga: Mudik Gratis Baznas 2025 Dibuka Bagi Marbot Masjid dan Guru Ngaji, Ini Cara Daftar dan Tujuannya
Kisah-kisah ketulusan dan kegigihan para guru ngaji seperti Ustadz Darih dan Ustadz Zakaria inilah yang menjadi pendorong utama sebuah gerakan kolektif bernama "Sumbang Sambung Ayat".
Ini adalah program inovatif dari Flip yang menyambungkan ibadah membaca Al-Qur'an dengan empati sosial, mengubah setiap ayat yang dilantunkan menjadi donasi.
Selama bulan Ramadan lalu, inisiatif ini menunjukkan daya magisnya. Lebih dari 13.000 peserta berpartisipasi dan berhasil membaca lebih dari 25.000 ayat—setara dengan empat kali khatam Al-Qur’an secara kolektif.
Dari sinergi ini, terkumpul total donasi yang mencapai Rp100 juta. Bantuan ini kemudian disalurkan untuk mendukung sarana dan prasarana kegiatan belajar-mengajar di berbagai TPQ.
Sumber: TribunSolo.com
Polisi Ungkap Hasil Visum Penyebab Tewasnya Kacab Bank BUMN |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Banjarmasin Selasa, 16 September 2025 Hari Ini: Badai Petir pada Malam Nanti |
![]() |
---|
Polisi Gadungan di Bekasi Tak Hanya Tipu Uang, Sempat Bawa Lari Istri Orang hingga Picu Perceraian |
![]() |
---|
Bermodal Seragam Rp300 Ribu, Polisi Gadungan Berpangkat AKP Tipu Warga Bekasi Sejak 2013 |
![]() |
---|
Polisi Gadungan Berpangkat AKP di Bekasi Janjikan Korban Lolos CPNS: Kirim Foto Selfie di BKN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.