Dedi Mulyadi Diserang Stigma, KDM Balas Menohok: Lebih Baik 'Gubernur Konten' daripada 'Molor'!
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan jawaban yang menohok tentang anggapan miring yang menyebutnya sebagai 'Gubernur Konten'.
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sedang menjadi sorotan lantaran program pendidikan karkter untuk siswa yang ia buat sukses.
Tak hanya itu, ia mengungkapkan, dirinya kerap ditanya soal sumber penghasilannya yang berasal dari kegiatan membuat konten.
Dedi Mulyadi kemudian memberikan jawaban yang menohok tentang anggapan miring yang menyebutnya sebagai 'Gubernur Konten'.
Menurutnya, menjadi Gubernur yang aktif membuat konten dan memiliki penghasilan untuk dibagikan kepada rakyat jauh lebih baik dibandingkan menjadi pemimpin yang tidak produktif.
"Saya selalu ditanya, 'Pak Dedi, duitnya dari mana? Ngonten.' Habis itu dimasalahin lagi, disebut 'Gubernur Konten'. Lebih baik jadi Gubernur Konten, punya duit diberikan pada rakyat, daripada jadi 'Gubernur Molor'," ujar Dedi Mulyadi saat Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Tingkat Provinsi Jawa Barat di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Selasa (20/5/2025), dikutip dari YouTube Humas Jabar.
Dedi beranggapan bahwa dirinya lebih baik dikenal sebagai 'Gubernur Konten' dibandingkan menjadi pemimpin yang pasif atau hanya berorientasi pada pencitraan.
"Daripada 'Gubernur Tidur', 'Gubernur Protokoler', 'Gubernur ingin Dihargai', Gubernur menghabiskan anggaran jalan-jalan ke luar negeri," lanjut Dedi.
Dedi menegaskan, bangsa ini perlu mental yang kuat untuk bisa maju.
Pria berusia 54 tahun itu mengatakan, mereka yang merasa tidak senang biarlah terus merasa sakit hati, sebab pembangunan di Jawa Barat akan terus mengalami kemajuan.
"Indonesia ini perlu mental yang kuat kalau ingin melakukan perbaikan, kenapa? Harus kuat menghadapi kaum nyinyir dan biarkan yang suruh sakit hati selamanya, karena Jawa Barat akan terus mengalami peningkatan pembangunannya," tutur Dedi.
Dedi menyampaikan, kurang dari 100 hari kepemimpinannya sudah banyak yang merasa iri dengan berbagai tindakannya.
Baca juga: Singgung Titik Lemah Dedi Mulyadi, Pengamat Politik Bahas Momen Viral Gubernur dengan Aura Cinta
"Ini baru 3 bulan, 100 hari itu tanggal 30 Mei, 100 hari kepemimpinan saya, belum 100 hari sudah banyak orang yang kepanasan, apalagi 5 tahun," lanjut Dedi.
Dijuluki 'Mulyono Jilid II'
Selain disebut “Gubernur Konten”, Dedi juga mendapat julukan “Mulyono Jilid II”.
Banyak yang menuding bahwa orang nomor satu di Jawa Barat itu melakukan pencitraan lewat media sosial.
Tindakan Dedi mengingatkan sejumlah pihak kepada tindakan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Adapun Mulyono adalah nama Jokowi sewaktu masih kecil.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.