Sosok Murtan, Terduga Pelaku Pelecehan yang Dijuluki Walid Bekasi, Gunakan Modus Air Sakti
Terungkap sosok pemilik Saung Dzikir Al-Zikra yang diduga lecehkan warga dengan modus air doa. Terduga pelaku dijuluki Walid Bekasi karena aksinya.
Penulis:
Faisal Mohay
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah warga Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat mengaku dilecehkan pemilik tempat pengobatan alternatif Saung Dzikir Al-Zikra yang bernama Murtan (61).
Hingga kini, ada 15 warga yang melapor dan jumlahnya bisa bertambah.
Terduga pelaku dijuluki sebagai Walid Bekasi lantaran memakai modus agama untuk melakukan tindak asusila.
Ketua RT setempat, Gunam, mengatakan lokasi pengobatan alternatif telah disegel Satpol PP atas perintah Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto.
Murtan beserta keluarganya kabur setelah kasus pelecehan mencuat.
“Sementara ini rumah kosong, mungkin ada kali orangnya, tidak tahu juga saya, tadi kami gedor-gedor tadi juga, kami assalamualaikum, minta izin, ternyata tidak ada,” ungkapnya, Selasa (13/5/2025), dikutip dari TribunBekasi.com.
Sehari-hari, Murtan dikenal religius dan sering mengadakan pengajian di lokasi tersebut.
"Kalau pengajian itu emang tiap malam Jumat ada, dimulainya jam 12 malam sampai jam 4 pagi waktu subuh," katanya.
Gunam sempat kaget mendengar kabar adanya warga yang dilecehkan Murtan.
“Ya kalau sementara ini ada 15 ya yang saya tahu dari catatan korban-korban kemarin, kalau sementara ini dari lingkungan sini sama kota Bekasi aja sih (korbannya),” tukasnya.
Baca juga: 3 Modus Licik Ahmad Faisal Si Walid Lombok Rudapaksa Para Santriwati, Umbar Janji ke Korban
Ia menerangkan Saung Dzikir Al-Zikra didirikan Murtan sejak 14 tahun yang lalu.
“Tahun 2011 waktu itu (mulai beroperasi) dengar-dengar informasi,” lanjutnya.
Modus yang digunakan Murtan berupa pengobatan alternatif segala penyakit.
Murtan memberikan sebotol air putih yang diklaim sebagai air sakti ke para warga yang datang.
“Penyakit itu ada yang minta diurut, ada orang kesurupan minta air, terus kalau selama saya tahu itu, waktu itu ngobatin kesurupan, semacam kayak orang minta air buat orangtuanya, cuma itu aja yang saya tahu,” sambungnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.