Kamis, 2 Oktober 2025

Dugaan Pelecehan dengan Modus Pengobatan Alternatif di Bekasi, Korban Tak Berani Lapor sejak 2016

Warga Bekasi dihebohkan dengan kasus pelecehan dengan modus pengobatan alternatif. Diduga ada puluhan korban dengan terduga pelaku bernama Murtan.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Febri Prasetyo
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
ILUSTRASI PELECEHAN - Aksi pelecehan terjadi di pengobatan alternatif di Pondok Melati Kota Bekasi. Para korban berani buka suara setelah bertahun-tahun. 

TRIBUNNEWS.COM - Saung Dzikir Al-Zikra di Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, disegel Satpol PP setelah beredar kabar adanya pelecehan seksual.

Terduga pelaku merupakan pemilik Saung Dzikir Al-Zikra yang bernama Murtan.

Modus yang digunakan adalah pengobatan alternatif kepada sejumlah warga.

Salah satu korban berinisial K (28) mengaku dilecehkan pada 2016 saat usianya 19 tahun.

K menerangkan rumah tangganya sedang bermasalah dan suami tak memberikan nafkah.

Hal tersebut mendorongnya untuk mendatangi Murtan agar suami dapat kembali pulang.

"Tahu dari teman, waktu itu dateng ke situ mau ngobatin suami saya, saya dianter cuma teman saya suruh tunggu di luar," ucapnya, Selasa (13/5/2025), dikutip dari TribunJakarta.com.

Di sana korban dilecehkan di sebuah ruangan tanpa diketahui teman yang mengantar.

"Terus saya bilang, 'Kok kayak gini,' terus kata dia, 'Pengobatannya emang kayak gini.' Yang lain juga begitu."

"Terus habis dari payudara dia ke kuping, di kuping diciumin dari kuping ke pipi terus ke mulut," bebernya.

Terduga pelaku kemudian memberikan air doa kepada korban dan meminta tarif pengobatan. 

Baca juga: Bu Guru Peraih Teacher of The Year Dihukum 30 Tahun Karena Pelecehan Terhadap Siswa

"Waktu itu saya ngasih Rp50 ribu, tapi seikhlasnya, enggak ditarifin," terangnya.

K baru berani melapor setelah para korban lain angkat bicara.

"Saya belum lapor Polisi karena masih takut, tapi berharap pelaku cepet ketangkep karena udah resah saya jadi korban dari 2016," katanya.

Korban lain, M (38), menyatakan ada puluhan warga yang menjadi korban pelecehan saat berobat ke Saung Dzikir Az-Zikra.

"Banyak ya, yang saya tahu, yang kemarin aja saya jadi saksi aja yang di Polres itu ada tujuh orangan, terus saya dimasukin ke grup juga, ke grup ada 12 lebih," ujarnya.

M mengaku dilecehkan pada tahun 2023 saat kakinya terkilir.

Selama dua tahun, M tak melapor karena menganggap kejadian yang dialaminya adalah aib.

Baca juga: Bongkar Pelecehan di SMK Waskito Tangsel, Keberanian Siswi Ini Picu Aksi Massal & Viral di Medsos

"Banyak kok korbannya, cuman para korban itu takut. Merasa ini aib, kan ini bukan masalah yang ibaratnya gimana ya, ini aib," sambungnya.

M juga tak berani bercerita kepada suami lantaran akan berpengaruh kepada kelanjutan hubungan rumah tangganya.

"Korban mereka itu punya suami, mereka menjaga, nanti takutnya kalau misalnya selama ini kenapa nggak ngomong, nanti akhirnya jadi bumerang dia berantem sama suaminya, keluarganya kan gitu," katanya.

Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Sosok 'Walid' Ada di Bekasi, Lecehkan Pasien Perempuan dengan Modus Pengobatan Alternatif 

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunBekasi.com/Yusuf Bachtiar)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved