Senin, 29 September 2025

24 Pekerja di Ponorogo Positif HIV, Terbanyak dari Siman, Satpol PP Lanjut Tes Massal 101 LC di THM

Sebanyak 24 pekerja di Ponorogo positif HIV, Satpol PP langsung melakukan skrinning terhadap 101 LC di tempat hiburan malam.

|
Dok. Satpol PP Ponorogo via Surya.co.id
PEMERIKSAAN HIV - Petugas gabungan melakukan skrinning pada pengunjung dan pekerja sejumlah tempat hiburan malam (THM) di Kabupaten Ponorogo, Sabtu (10/5/2025) malam. Dari 101 pekerja THM atau Pemandu Lagu (PL), tidak ada yang terindikasi mengidap HIV. 

TRIBUNNEWS.com - Sebanyak 24 pekerja kafe reman-remang di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, positif Human Immunodeficiency Virus (HIV).

Hal ini terungkap setelah petugas gabungan yang terdiri dari Satpol PP, Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Sosial (Dinsos), Polsek, dan Koramil, melakukan skrinning atau tes massal di sejumlah tempat hiburan malam di Ponorogo.

Sebanyak 191 orang diperiksa, di mana 24 di antaranya ternyata positif HIV.

"Ada 191 orang kita periksa, 24 di antaranya menunjukkan positif HIV," kata Kepala Satpol PP Ponorogo, Eko Suprapto, Senin (12/5/2025), dilansir Surya.co.id.

Lebih lanjut, Eko merinci 191 perkerja yang diperiksa dan 24 yang ternyata positif HIV.

Jumlah terbanyak yang diperiksa dan positif HIV, berasal dari pekerja di warung kopi (warkop) di Jalan Raya Ponorogo-Trenggalak, Desa Demangan, Kecamatan Siman.

Baca juga: Detik-detik Komplotan Maling Susu Formula Beraksi di Minimarket Ponorogo, Diselipkan di Paha

Berikut rinciannya:

  • 29 pekerja di warkop Jalan Raya Ponorogo-Trenggalek, Desa Demangan, Kecamatan Siman, 13 di antaranya positif HIV;
  • 29 pekerja di Pasar Janti, Desa Ngrupit, Kecamatan Jenangan, lima di antaranya positif HIV;
  • 13 pekerja di Pasar Danyang, Desa Sukosari, Kecamatan Babadan, tiga di antaranya positif HIV;
  • 11 pekerja di Desa Serangan, Kecamatan Sukorejo, tidak ada yang positif HIV;
  • 4 pekerja di Warung Tular, Desa Sukosari, Kecamatan Babadan, dua di antaranya positif HIV;
  • 4 pekerja di sekitar Terminal Seloaji, satu di antaranya positif HIV;
  • Sisanya di 10 tempat hiburan malam di Ponorogo, tidak ada yang positif HIV.

Skrinning Susulan

Menyusul temuan 24 pekerja positif HIV, tim gabungan kembali melakukan skrinning di tempat hiburan malam di Ponorogo.

Sebanyak 101 pekerja di tempat hiburan malam, pemandu lagi alias Lady Companion (LC), menjalani skrinning.

Hasilnya, dari pemeriksaan awal, tidak ditemukan LC yang positif HIV.

"Hasilnya nihil pada LC yang kami periksa. Mereka tidak ada yang terindikasi (HIV)" ujar Kabid Penegakan Perda (Garda) Satpol PP Ponorogo, Hendra Asmara Putra.

"(Sebanyak) 101 orang diminta mengikuti cek kesehatan, dan hasilnya sehat semua."

"Tidak ada yang terindikasi HIV," imbuh dia.

Meski demikian, Hendra mengakui dari 101 LC yang diperiksa, belum mencakup semuanya.

Sebab, kata dia, ada beberapa yang tidak hadir pemeriksaan.

Nantinya, LC yang tidak hadir, akan menjalani pemeriksaan sendiri di Puskesmas.

"Memang 101 itu belum semua. Karena ada beberapa belum datang."

"Nanti yang belum hadir akan diperiksa sendiri di Puskesmas, karena memang sudah SOP-nya begitu," urai Hendra.

DPRD Ponorogo: Jangan Hanya di Perkotaan

Menanggapi puluhan pekerja yang ditemukan positif HIV, DPRD Kabupaten Ponorogo meminta agar tes massal dilakukan di semua kecamatan Ponorogo.

Kendati demikian, DPRD Kabupaten Ponorogo mengapresiasi langkah tim gabungan yang telah melakukan tes massal awal terhadap pekerja di Kecamatan Siman.

Dari situlah kemudian tes massal dilanjutkan.

"Kalau bisa tetap disisir jangan hanya di perkotaan saja. Juga di pinggiran, Ponorogo itu ada 21 kecamatan," ujar Ketua DPRD Kabupaten Ponorogo, Dwi Agus Prayitno.

Ia berharap langkah awal itu tidak selesai di lokasi-lokasi yang telah dilaksanakan skrinning HIV awal karena Ponorogo sangat luas.

"Sebenarnya HIV itu fenomena gunung es. Kami apresiasi langkah-langkah pemda, tetapi tidak selesai sampai di sini, skrinning lalu ditutup tetapi lebih ke pemantauannya," jelas dia.

Lebih lanjut, Dwi juga mengingatkan, Mereka yang terdeteksi HIV pun tidak boleh dikucilkan.

Jika memang yang positif adalah warga luar Kabupaten Ponorogo, ujar Dwi, bisa dikembalikan, namun Pemkab Ponorogo jangan lepas tangan.

"Mungkin diberitahukan kepada daerah asalnya. Lalu minta dipantau jangan sampai melakukan hal yang sama."

"Dan misalnya ada warga Ponorogo, maka harus diurus," tandas dia.

Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Sebulan Skrinning di Ponorogo, Ditemukan Puluhan Kasus HIV di Warung-Warung dan THL

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Surya.co.id/Pramita)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan