Sabtu, 4 Oktober 2025

Keadilan untuk Gadis Disabilitas di Cirebon: Kasus Pelecehan Seksual oleh Perawat Terus Diselidiki

Kasus pelecehan seksual oleh perawat di RS Cirebon: Keluarga berharap keadilan bagi gadis penyandang disabilitas.

Penulis: Rifqah
Editor: timtribunsolo
Stok Warta Kota
PERAWAT LECEHKAN PASIEN - Ilustras. Kasus pelecehan seksual oleh perawat di RS Cirebon: Keluarga berharap keadilan bagi gadis penyandang disabilitas. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang gadis penyandang disabilitas berusia 16 tahun di Cirebon mengaku telah menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang perawat di rumah sakit.

Kasus ini dilaporkan oleh ibunya, NH (38), pada Sabtu (10/5/2025).

Kronologi Kejadian

Dugaan pelecehan terjadi saat korban dirawat akibat TBC di ruang isolasi rumah sakit pada akhir Desember 2024.

NH menjelaskan bahwa saat itu ruang isolasi dalam keadaan kosong.

“Anak saya masuk rumah sakit akhir bulan Desember 2024, tanggal 20 malam hari. Waktu itu ruang isolasi kosong, nggak ada pasien lain."

“Tiba-tiba datang perawat, nanya keluhan anak saya, terus diperiksa sampai ke bawah. Kejadiannya seperti itu (pemerkosaan),” ucap NH, saat ditemui di Mapolres Cirebon Kota, Sabtu (10/5/2025), dikutip dari TribunJabar.id.

Kejadian tersebut diduga terjadi sebanyak tiga kali, dengan satu kali di siang hari dan dua kali di malam hari.

NH baru mengetahui peristiwa tersebut pada akhir April 2025, ketika putrinya menceritakan bahwa seorang perawat telah melakukan tindakan tidak senonoh terhadapnya.

“Awalnya saya bilang ke anak-anak, hati-hati sama laki-laki, jangan pacaran."

“Tiba-tiba anak saya cerita, ‘Ma, itu dokter yang di rumah sakit pernah masukin anunya ke saya.’ Saya tanya, ‘dokter yang mana?’ Ternyata itu perawat,” jelas dia.

Setelah mendapat pengakuan dari anaknya itu, NH langsung mendatangi rumah sakit dan meminta putrinya menunjukkan sosok terduga pelaku.

“Anak saya tunjuk, ‘Itu yang lagi duduk.’ Saya foto perawatnya, terus saya lapor polisi,” katanya.

Dampak Psikologis pada Korban

Setelah kejadian tersebut, kondisi psikologis korban terguncang.

NH melaporkan bahwa anaknya kini mengalami trauma yang mendalam, hingga sering teriak dan melamun.

“Anak saya sekarang trauma seumur hidup ibaratnya."

"Anak saya suka teriak-teriak sendiri, ngelamun sendiri,” jelas dia.

Meskipun telah melakukan mediasi dengan pihak rumah sakit sebanyak tiga kali, NH mengaku belum mendapatkan titik temu.

Ia pun melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian untuk mendapatkan keadilan bagi anaknya.

“Harapannya minta keadilan anak saya aja, kasihan, traumanya seumur hidup. Saya yakin anak saya korban pelecehan,” ucap NH.

Polisi Selidiki

Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar, mengonfirmasi bahwa pihaknya tengah menyelidiki kasus ini.

“Kami saat ini tengah mengusut kasus dugaan pelecehan terhadap seorang anak berusia 16 tahun yang terjadi di salah satu rumah sakit di wilayah Cirebon, dengan terlapor dalam kasus ini adalah oknum perawat berinisial DS (31),” ujarnya, saat diwawancarai di Mapolres Cirebon Kota, Sabtu, dikutip dari TribunJabar.id.

Laporan diterima pada 5 Mei 2025, dan penyidik telah memeriksa empat orang saksi, termasuk pihak rumah sakit, rekan kerja terlapor, hingga keluarga korban.

Eko menegaskan bahwa proses pemeriksaan akan terus berlanjut dan pihak kepolisian akan bekerja maksimal dalam penanganan kasus ini.

“Proses pemeriksaan terus berlanjut, dan kami berusaha mengumpulkan bukti yang cukup. Kami akan bekerja maksimal dan profesional dalam penanganan kasus ini."

"Kami tidak akan memberikan ruang toleransi terhadap tindakan yang melanggar hukum, terutama jika melibatkan anak di bawah umur,” jelas dia. 

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved